yang biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan bawahan diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. Misalnya
untuk mengukur kegiatan bagian atau kepala bagian hubungan kemasyarakatan atau mengukur sikap pegawai terhadap perusahaan.
Sedangkan dilembaga pendidikan atau sekolah, kepala sekolah sebagai pengawas mempunyai standar pengawasan yang harus sesuai
dengan standar pendidikan yang telah ditentukan. Seperti materi yang diberikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikilum yang telah
ditetapkan oleh pusat. Kemudian kepala sekolah juga dapat mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap hari yang harus
disesuaikan dengan peraturan sekolah yang telah ditatapkan.
g. Macam-macam pengawasan
Ada 4 macam pengawasan, yaitu: 1 Internal control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh
seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengawasan ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik
pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, dan lain-lainnya.
2 External control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar, Pengawasan ekstern ini dapat dilakukan secara
formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian oleh masyarakat.
3 Formal control, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern
maupun extern. Misalnya; pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK terhadap BUMN dan
lain-lainnya. Dewan komisaris terhadap PT bersangkutan. 4 Informal control, adalah penilaian yang dilakukan oleh
masyarakat atau konsumen, baik langsung amupun tidak 16
langsung. Misalnya melalui media massa cetak atu elektronik dan lain-lainnya.
17
Dari uaraian di atas dapat pahami bahwa macam-macam pengawasan terdiri dari Internal control, adalah pengawasan yang
dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengawasan ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan
tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, dan lain-lainnya, dan External control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar,
Pengawasan extern ini dapat dilakukan secara formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian
oleh masyarakat. Pengawasan di sekolah dapat dilakukan oleh kepala sekolah,
pengawas sekolah sacara langsung ataupun komite sekolah yang telah dibentuk oleh sekolah.
h. Karakteristik Pengwasan yang Efektif
Pelaksanaan pengawasan yang efektif merupakan salah satu refleksi dari efektifitas manajerial seorang pemimpin, adapun
pengawasan yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan
yang diselenggarakan. Yang dimaksud ialah bahwa teknik pengawasan harus sesuai, antara lain dengan penemuan
informasi tentang siapa yang melakukan pengawasan dan kegiatan apa yang menjadi sasaran pengawasan tersebut.
2 Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemungkinan adanya deviasi dari rencana.
3 Pengawasan harus menunjukan pengecualian pada titik-titik strategis tertentu.
18
Dari uraian di atas, maka dapat dipahami kegiatan pengawasan yang efektif membutuhkan kriteria yang harus dipenuhi, yaitu
pengawasan harus dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan strategis, harus bersifat ekonomis, artinya biaya pengawasan harus lebih kecil
17
Brantas. Dasar-dasar Manajemen, . . . h 199-200
18
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, Jakarta: Bumi Aksara, 2007 h. 130- 131
17
dibandingkan dengan hasilnya, serta sistem pengawasan harus dapat diterima dan dimengerti oleh semua anggota organisasi.
Dalam pelaksanaan pengawasan disekolah, sasaran harus pengawasan harus ditetapkan pada kegiatan strategis, misalnya pada
proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan administrasi sekolah.
2. Disiplin Kerja a. Pengertian Disiplin Kerja
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Disiplin didefinisikan sebagai latihan batin dan watak dengan maksud supaya segala
perbuatannya selalu mentaati tata tertib.
19
Sedangkan definisi kerja yaitu pekerjaan melakukan sesuatu.
20
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa definisi disiplin kerja yaitu mentaati tata tertib
dalam melakukan sesuatu pekerjaan. Sedangkan menurut Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala
berpendapat bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya
untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
21
Menurut Webster’s New World dictionary yang diterjemahkan oleh oteng sutisna 1985:97 dalam Soeharni Koswara dan Ade Yeti
Nuryentini, mengemukakan pengertian disiplin sebagi berikut: 1 Disiplin adalah pengendalian diri, karakter atau keadaan
agar serba teratur dan efisien. 2 Disiplin merupakan hasil latihan pengendalian diri dan
prilaku yang tertib 3 Disiplin merupakan sikap menerima atu kapatuhan terhadap
kekuasaan atau kontrol
19
Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: PN Balai Pustaka, 1976 h. 254
20
Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Umum Bahasa. . . . h. 492
21
Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Abdullah Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Rajawali Pers, Edisi ke 2, h. 825
18