Sifat Dan Waktu Pengawasan

Dalam pelaksanaan pengawasan ada beberapa tahapan proses, Menurut Prajudi Atmosudirjo proses pengawasan terdiri dari beberapa tahapan, sebaga berikut: 1 Pertama-tama harus ditentukan obyek-obyek pengawasannya 2 Titik-titik atau bagian-bagian yang menentukan strategis harus ditentukan, dan kita jadikan control points atau cntrol centres. 3 Standar, atau kriteria, norma-norma ukuran-ukuran yang akan dipergunakan dipertegas 4 Pengembangan atau penentuan sistem pengawasan 5 Penetuan prosedur, metode, dan teknik pengawasan yang akan dipergunakan 6 Pengukuran measurenment atau penilaian daripada penyelenggaraa performance 7 Penentuan deviasi feedback dengan jalan membandingkan comparison performance dengan standarads atau kriteria 8 Analisa dan penentuan sebab-sebab deviasi apakah penyelenggaraannya yang tidak betul, apakah rencananya yang tidak tepat 9 Mengadakan tindakan korektif atau penyembuhan corrective or remedial action terhadap performance atau rencana standars. 10 Kongklusi akhir bilamana perlu atau evaluasi 15 Dari uraian di atas, maka jelaslah bahwa cara pengawasan dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, antara lain pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan sendiri secra langsung oleh pengawas. Pengawas memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya dan Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai. 15 Prajudi Atmodirdjo, Dasar-dasar Ilmu Administrasi, Jakarta: 1979 Jilid II, cet. Ke 7, h. 226 14

f. Standar Pengawasan

Sebelum kegiatan pengawasan itu dilakukan perlu ditentukan standar atau ukuran pengawasan. Manullang menggolongkan jenis- jenis standar pengawasan ke dalam tiga golongan besar, yaitu : 1 Standar dalam Bentuk Fisik physical standard, adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang. Meliputi : a Kuantitas hasil produksi b Kualitas hasil produksi c waktu 2 Standar dalam Bentuk Uang, adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dalam bentuk jumlah uang. Meliputi : a Standar biaya b Standar penghasilan c Standar investasi 3 Standar Intangible, adalah standar yang biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan bawahan diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. Misalnya untuk mengukur kegiatan bagian atau kepala bagian hubungan kemasyarakatan atau mengukur sikap pegawai terhadap perusahaan. 16 Maka jelaslah bahwa pengawasan yang dilaksanakan harus mempunyai standar, yaitu standar dalam bentuk fisik physical standard, adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dan bersifat nyata tidak dalam bentuk uang, standar dalam bentuk uang, adalah semua standar yang dipergunakan untuk menilai atau mengukur hasil pekerjaan bawahan dalam bentuk jumlah uang, serta standar intangible, adalah standar 16 Manullang, M . Dasar-Dasar Manajemen, . . . h.186-187 yang biasa digunakan untuk mengukur atau menilai kegiatan bawahan diukur baik dengan bentuk fisik maupun dalam bentuk uang. Misalnya untuk mengukur kegiatan bagian atau kepala bagian hubungan kemasyarakatan atau mengukur sikap pegawai terhadap perusahaan. Sedangkan dilembaga pendidikan atau sekolah, kepala sekolah sebagai pengawas mempunyai standar pengawasan yang harus sesuai dengan standar pendidikan yang telah ditentukan. Seperti materi yang diberikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikilum yang telah ditetapkan oleh pusat. Kemudian kepala sekolah juga dapat mengawasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar setiap hari yang harus disesuaikan dengan peraturan sekolah yang telah ditatapkan.

g. Macam-macam pengawasan

Ada 4 macam pengawasan, yaitu: 1 Internal control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengawasan ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, dan lain-lainnya. 2 External control, adalah pengawasan yang dilakukan oleh pihak luar, Pengawasan ekstern ini dapat dilakukan secara formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian oleh masyarakat. 3 Formal control, adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun extern. Misalnya; pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan BPK terhadap BUMN dan lain-lainnya. Dewan komisaris terhadap PT bersangkutan. 4 Informal control, adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung amupun tidak 16