Pengertian Pengawasan Kajian Teori 1. Pengawasan

Sedangkan Maryngan Masry Simbolon bependapat bahwa pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara berdaya guna efisien dan berhasil guna efektif sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. 9 Dapat disimpulkan bahwa tujuan pengawasan secara umum adalah menciptakan suatu efisiensi dalam setiap kegiatan dan berusaha agar apa yang direncanakan dapat menjadi kenyataan, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan rencana berdasarkan penemuan- penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya.

c. Prinsip-prinsip Pengawasan

Agar fungsi pengawasan mencapai hasil yang diharapkan, maka pimpinan organisasi atau unit organisasi yang melaksanakan fungsi pengawasan harus mengetahui dan menerapkan Prinsip-prinsip pengawasan. Prinsip-prinsip pengawasan menurut M.Manullang sebagai berikut: 1 Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan dari kegiatan yang harus diawasi 2 Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan- penyimpangan 3 Fleksibel 4 Dapat mereflektir pola organisasi 5 Ekonomis 6 Dapat dimengerti 7 Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif. 10 Uraian di atas, dapat dipahami bahwa prinsip pengawasan memberikan gambaran jelas, sehingga kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan dan ditetapkan. Selain itu 9 Maryngan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004 h. 62 10 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, . . . h. 174 9 pengawasan harus berjalan harus menyesuiakan dengan sagala keadaan, seperti peraturan yang berubah, biaya adna yang lainnya. Maringan Masry Simbolon menguraikan prinsip-prinsip pengawasan sebagai berikut: 1 Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi 2 Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi 3 Pengawasan harus berorientasi terhadap kebenaran menurut peraturan-peraturan yang berlaku wetmatigheid, berorientasi terhadap kebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan rechmatigheid, dan berorientasi terhadap tujuan manfaat dalam pelaksanaan pekerjaan doelmatigheid 4 Pengawasan harud menjamin daya dan hasil guna pekerjaan. 5 Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti accurate, dan tepat. 6 Pengawasan harus bersifat terus menerus continue 7 Hasil pengawasan harus dapat memberikan umpan balik feed back terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan kebijaksanaan waktu yang akan datang. 11 Harold Koontz dan Cyril O’Donnel, mengemukakan asas-asas pengawasan yang dikutip oleh Malayu S.P Hasibuan sebagai berikut: 1 Asas tercpaianya tujuan principle of assurance of objective 2 Asas Efisiensi pengendalian Principle of efficiency of control 3 Asas tanggung jawab pengendalian Principle of control responsibility 4 Asas pengendalian terhadap masa depan Principle of future control 5 Asas pengendalian langsung Principle of direct control 6 Asas refleksi rencana Principle of reflection plans 7 Asas penyesuaian dengan organisasi Principle of organization 8 Asas pengendalian individual Principle of individual of control 9 Asas standar Priciple of standard 11 Maryngan Masry Simbolon, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen . . . h. 69 10 10 Asas pengendalian terhadap strategis Principle of strategic point control 11 Asas kekecualian The Exeption principle 12 Asas pengendalian fleksibel Principle of flexibility of control 13 Asas peninjauan kembali Principle of review 14 Asas tindakan Principle of action 12 Dari uraian di atas, maka dapat dipahami pengawasan akan berfungsi dengan baik jika menerapkan asas-asas atau prinsip-prinsip pengawasan yaitu pengawasan harus berlangsung pada kegiatan- kegiatan yang strategis, pengawasan juga bukan semata-mata untuk mencari kesalahan tetapi juga mencari atau menemukan kelemahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar pengawas atau manajer mengetahui dan dapat memperbaiki kelamahan serta melakukan tindakan korektif terhadap kelemahan yang ada, selain itu pengawasan tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan tetapi harus menciptakan efisiensi.

d. Sifat Dan Waktu Pengawasan

Sifat Dan Waktu Pengawasan menurut Brantas, sebagai berikut: 1 Preventive control, adalah pengawasan yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya. Preventive control ini dilakukan dengan cara a. Menentukan proses pelaksanaan b. Membuat peraturan dan pedoman pelaksaan pekerjaan itu c. Menjelaskan dan atau mendemonstrasikan cara pelaksanaan pekerjaan itu d. Mengorganisasi segala macam kegiatan e. Menetukana jabatan, job description, authority, danresponsibility bagi setiap individu karyawan. f. Menetapkan sistem koordinasi pelaporan dan pemeriksaan 12 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah,Jakarta: Bumi Aksara, 2009 edisi revisi, h. 243-244