Macam-macam Disiplin Guru Disiplin Kerja Guru

1. Kesadaran diri, yaitu pemahaman diri tentang pentingnya penegakan disiplin bagi dirinya. Sehingga, perlakuan disiplin sangat terlihat bagi orang memiliki kesadarn diri. 2. Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Maksudnya, seseorang dapat berlaku disiplin karena adanya kemauan dalam diri kemudian dipraktikkan sebagai penerapannya. Namun, biasanya memang orang dapat berdisiplin jika ada tekanan dari luar dirinya yang menggerakkan orang tersebut dapat menaati peraturan. 3. Alat pendidikan, yaitu dengan berbagai macam alat pendidikan yang digunakan sebagai suatu tindakan mengubah, membentuk, dan menjadikan disiplin diri yang diinginkan. 4. Hukuman, yaitu sebagai penyadaran diri tentang kesalahan yang diperbuat, kemudian menjadi bahan untuk mengoreksi diri terhadap kesalahan yang telah dibuat sehingga orang tersebut dapat mematuhi peraturan dan tidak melanggar kembali. 27 Selain itu, terdapat faktor lain yang dapat memengaruhi pembentukan disiplin guru sebagai berikut: 1. Teladan, seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa peserta didik dapat melihat langsung tingkah laku guru di sekolah dan di kelas. Begitu pula dengan guru kepada kepala sekolah. Apabila kepala sekolah melanggar peraturan dan tidak ditindaklanjuti, maka guru pun akan menganggap peraturan tersebut sia-sia diberlakukan. Akibatnya, guru pun meniru akan perbuatan kepala sekolah tersebut. Karena kepala sekolah dianggap teladan bagi bawahannya. Maka akan tercipta iklim sekolah yang sangat tidak menyenangkan. 27 Tulus Tu‟u , loc.cit., hal 48-49 2. Lingkungan berdisiplin, yaitu lingkungan yang memengaruhi guru tersebut dapat berdisiplin atau sebaliknya. Kadang, seseorang dapat terbawa dengan lingkungan yang ia tinggali. Begitu juga dengan guru, mungkin saja pada awalnya ia berasal dari lingkungan keluarga dan sekolah yang tidak disiplin. Tetapi ia hidup dan bekerja di lingkungan disiplin yang kuat. Maka bisa saja guru tersebut berubah perilakunya dengan disiplin pribadi yang tinggi. Ini disebabkan pembiasaan terus menerus membuat perubahan tingkah laku karena tuntutan lingkungan kerja tersebut. Ada pula sebaliknya, pada awalnya guru tersebut disiplin tinggi tetapi berpindah ke lingkungan lain yang disiplinnya rendah, maka akan terbawa karena merasa perlunya adaptasi dengan individu lainnya. 3. Latihan disiplin, yaitu kedisiplinan dapat diperoleh melalui latihan dan pembiasaan diri dengan berusaha, mencoba, membuat jadwal, dan bergaul dengan individu berdisiplin tinggi. Maka, secara perlahan membentuk pribadinya mampu memiliki disiplin tinggi. 28 Jadi, Kedisiplinan kerja guru di sekolah dapat dilihat dari sikap dan tingkah lakunya. Sikap dan tingkah laku guru berpatokan pada kepatuhan dalam melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Mematuhi peraturan berarti memberi dukungan positif pada organisasi dalam melaksanakan program-program yang telah ditetapkan, sehingga akan lebih memudahkan tercapainya tujuan organisasi. Guru yang tertib dan disiplin, mentaati norma-norma dan peraturan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi akan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas. Sebaliknya apabila guru dalam suatu organisasi tidak disiplin, maka akan sulit sekali melaksanakan program-programnya, sulit meningkatkan produktivitas dan sulit merealisasikan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 28 Ibid., hal 51