Deskripsi Data HASIL PENELITIAN

Berdasarkan tabel grafik histogram, frekuensi kelas tertinggi variabel kewibawaan kepala sekolah yaitu terletak pada interval kelas ke-4 dengan rentang nilai 86.5 – 94.5 dan frekuensi relatif kelas terendah yaitu terletak pada interval ke-1 dengan rentang nilai 60.5 – 68.5. Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari kewibawaan kepala sekolah dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: a. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata- rata skor kewibawaan kepala sekolah dikurangi simpangan baku sampai dengan rata-rata ditambah simpangan baku. 90.41 – 14.58 = 75.83 90.41 + 14.58 = 104.99 Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 75.83 – 104.99 b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada pada 116 sampai dengan batas atas 118.5. c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan menentukan skor yang berada dibawah 75.83 sampai skor terendah yang diperoleh. Dengan demikian skor untuk kategori rendah berada antara 61 – 75.83. Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.7 Interpretasi Kategori Kewibawaan Kepala Sekolah No Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 61 – 75.83 8 22.22 Rendah 2 75.83 – 104.99 20 55.55 Sedang 3 104.99 – 116 8 22.22 Tinggi Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kewibawaan kepala sekolah 90,41 termasuk kategori sedang. Ini menunjukkan bahwa tingkat kewibawaan kepala sekolah di SMK Triguna Utama sudah mencapai tingkat kewibawaan kepala sekolah yang baik. Kepala sekolah sebaiknya mempertahankan hal tersebut, lebih bagus lagi ditingkatkan kompetensinya, agar mampu mengayomi bawahannya untuk mencapai tujuan sekolah secara maksimal. Karena, kepala sekolah sangat memiliki peranan penting dalam proses pencapaian keberhasilan sekolah, maka dari itu harus diberikan kontribusi-kontribusi lebih yang terkait dengan pembentukan kewibawaan kepala sekolah. 2. Data Disiplin Kerja Guru Variabel Y Disiplin Kerja Guru merupakan variabel dependent atau dikenal dengan variabel Y. Variabel Y diperoleh dari angket yang terdiri dari 38 butir pernyataan yang diberikan kepada 36 responden. Data selengkapnya terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.8 Hasil Skor Angket Disiplin Kerja Guru Variabel Y Nomor Responden Jumlah Skor Angket Disiplin Guru 1 124 2 124 3 106 4 114 5 129 6 110 7 113 8 116 9 108 10 107 11 109 12 128 13 122 14 134 15 155 16 127 17 127 18 117 19 128 20 116 21 123 22 118 23 120 24 119 25 119 26 132 27 110 28 85 29 100 30 111 31 109 32 99 33 103 34 96 35 99 36 113  4170 Berdasarkan dari hasil olah data penelitian diperoleh skor tertinggi 155 dan terendah 85, dengan rata-rata 115.8, standar deviasi sebesar 12.95 dan jumlah responden sebanyak 36 orang. Distribusi frekuensi data disiplin kerja guru dapat dilihat pada Tabel Distribusi Disiplin Kerja Guru, dimana rentang skor adalah 70 dengan banyak kelas interval 7 dan panjang kelas adalah 10. Nilai interval kelas dari 85-115, dengan frekuensi absolut 36 dan relatif 100. Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Angket Disiplin Kerja Guru No Interval Kelas F Frekuensi Relatif Batas bawah Batas atas 1 85  94 1 3 84.5 94.5 2 95 – 104 5 14 94.5 104.5 3 105 – 114 10 28 104.5 114.5 4 115 – 124 12 33 114.5 124.5 5 125 – 134 7 19.4 124.5 134.5 6 135  144 134.5 144.5 7 145  154 144.5 154.5 8 155  164 1 2.7 154.5 164.5 Jumlah 36 100 Untuk mempermudah penafsiran data dapat dilihat dalam grafik histrogram, yaitu sebagai berikut: 84.5 94.5 104.5 114.5 124.5 134.5 164.5 2 4 6 8 10 12 14 Berdasarkan tabel grafik histogram, frekuensi kelas tertinggi variabel disiplin guru yaitu terletak pada interval kelas ke-4 dengan rentang nilai 114.5 – 124.5 dan frekuensi relatif kelas terendah yaitu terletak pada interval ke-1 dengan rentang nilai 84.5 – 94.5. Untuk menentukan tinggi rendahnya rata-rata dari disiplin kerja guru dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: a. Mencari rentang nilai untuk kategori sedang diperoleh dengan cara rata-rata skor disiplin kerja guru dikurangi simpangan baku sampai dengan rata-rata ditambah simpangan baku. 115.8 – 12.95 = 102.95 115.8 + 12.95 = 128.75 Jadi, untuk kategori sedang rentang nilainya 102.95 – 128.75 b. Menentukan rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu skor yang berada pada 155 sampai dengan batas atas 164.5. c. Menentukan rentang nilai untuk kategori rendah yaitu dengan menentukan skor yang berada dibawah 102.95 sampai skor terendah yang diperoleh. Dengan demikian skor untuk kategori rendah berada antara 85 – 102.95. Lebih jelasnya diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 4.10 Interpretasi Kategori Disiplin Kerja Guru No Interval Frekuensi Persentase Kategori 1 85 – 102.95 6 16.66 Rendah 2 102.95 – 128.75 29 80.55 Sedang 3 128.75 – 155 1 2.77 Tinggi Berdasarkan ketentuan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata disiplin kerja guru 115.8 termasuk kategori sedang. Ini menunjukkan bahwa tingkat disiplin guru di SMK Triguna Utama sudah mencapai tingkat disiplin kerja guru yang baik, dengan mempertahankan kedisiplinannya serta berkonsisten terhadap peraturan sekolah. Sehingga, diharapkan dapat meningkatkan lagi agar lebih mampu menciptakan suasana sekolah menjadi lebih tertib dan menjadi teladan bagi peserta didik.

C. Uji Prasyarat Analisis Data

Untuk memenuhi perhitungan korelasi product moment, harus dilakukan perhitungan uji prasyarat analisis data yaitu dengan menggunakan teknik uji Lillifors pada masing-masing variabel. Pehitungan pada n : 36 dengan taraf signifikan 5 pada variabel X diketahui L hitung terbesar adalah 0.1052 dengan ̅ sebesar 90.41 dan simpangan baku S sebesar 14.58 serta untuk variabel Y diketahui L hitung terbesar adalah 0.085 dengan ̅ sebesar 115.8 dan simpangan baku S sebesar 12.95, sedangkan kriteria perhitugan adalah L hitung ≤ L tabel yang diketahui L tabel yang diujikan sebesar 0.148. Berdasarkan hasil hitung pada variabel tersebut menunjukkan bahwa L hitung lebih kecil dari L tabel , sehingga dapat disimpulkan data kedua variabel tersebut merupakan data dari populasi berdistribusi normal. Dengan demikian, syarat data dari populasi berdistribusi normal ialah dapat dilakukan perhitungan korelasi product moment.

D. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan uji prasyarat analisis data, langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Data yang diperoleh dari skor angket pada variabel X dan variabel Y, maka selanjutnya dicari angka korelasi kedua variabel tersebut dengan menggunakan rumus product moment, untuk memperjelas skor yang telah diperoleh melalui angket akan ditampilkan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.11 Hasil skoring angket variabel X dan variabel Y No X Y X 2 Y 2 X.Y 1 61 124 3721 15376 7564 2 109 124 11881 15376 13516 3 92 106 8464 11236 9752 4 84 114 7056 12996 9576 5 103 129 10609 16641 13287 6 73 110 5329 12100 8030 7 92 113 8464 12769 10396 8 103 116 10609 13456 11948 9 98 108 9604 11664 10584 10 92 107 8464 11449 9844 11 94 109 8836 11881 10246 12 86 128 7396 16384 11008 13 94 122 8836 14884 11468 14 98 134 9604 17956 13132 15 83 155 6889 24025 12865 16 83 127 6889 16129 10541 17 114 127 12996 16120 14478 18 100 117 10000 13689 11700 19 110 128 12100 16384 14080 20 89 116 7921 13456 10324 21 116 123 13456 15129 14268 22 89 118 7921 13924 10502 23 93 120 8649 14400 11160 24 98 119 9604 14161 11662 25 106 119 11236 14161 12614 26 72 132 5184 17424 9504 27 89 110 7921 12100 9790 28 72 85 5184 7225 6120 29 65 100 4225 10000 6500 30 96 111 9216 12321 10656 31 70 109 4900 11881 7630 32 73 99 5329 9801 7227 33 68 103 4624 10609 7004 34 88 96 7744 9216 8448 35 86 99 7396 9801 8514 36 116 113 13456 12769 13108  3249 4170 292907 488902 379046 Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa n = 36,  X = 3249,  Y = 4170,  X 2 = 292907,  Y 2 = 488902 dan  X.Y = 379046. Setelah itu, dilakukan operasi hitung melalui rumus product moment berikut ini.    √     √ √ √ √ √ Di ketahui bahwa indeks korelasi product moment sebesar 0.424 pada signifikansi 5 sebesar 0.329. Nilai tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel interpretasi koefisen korelasi untuk mengetahui tingkat kategori korelasi variabel X dan variabel Y pada tabel berikut ini. Tabel. 4.12 Indeks Korelasi Product Moment Besarnya “r” Product Moment r Interpretasi 0,00-0,20 Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y. 0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah. 0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup. 0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90-100 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat tinggi. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 0.329 termasuk dalam interval koefisien 0.20 -0.40. Artinya bahwa korelasi kewibawaan kepala sekolah dan disiplin kerja guru dalam kategori rendah. Setelah dilakukan interpretasi dengan sederhana, kemudian dilakukan interpretasi r hitung yang dikonsultasikan melalui r tabel . Namun, sebelum itu dihitung terlebih dahulu derajat bebasnya degree of freedom. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 36, maka df nya adalah 36 – 2 = 34 jika pada taraf signifikan 5 berarti df sebesar 0.339 sedangkan pada taraf 1 df sebesar 0.436, kriteria pengajuan adalah jika r hitung dari r tabel maka korelasi dianggap signifikan atau H ditolak dan H a diterima, namun jika hasil r hitung dari r tabel maka korelasi tidak signifikan atau H diterima H a ditolak. Ternyata nilai r hitung sebesar 0.6069 yaitu lebih besar dari r tabel , sehingga dapat disimpulkan korelasi dianggap signifikan atau H ditolak dan H a diterima. Artinya, jika H a diterima maka terdapat hubungan positif antara kewibawaan kepala sekolah dengan disiplin kerja guru. Setelah memberikan interpretasi secara kasar dan sederhana. Langkah selanjutnya yakni mencari beberapa kontribusi yang diberikan variabel X dan variabel Y, dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100 = 0.60695963 2 x 100 = 36.83 Dari penghitungan koefisien di atas sebesar 36.83. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X Kewibawaan Kepala sekolah mempengaruhi dan memberi kontribusi variabel Y Disiplin Kerja Guru sebesar 36.83. Adapun sisanya sebesar 63,17 adalah dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel Y Disiplin Kerja Guru. Dengan demikian, kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya disiplin guru yang diterapkan dipengaruhi oleh sikap kewibawaan kepala sekolah dalam kepemimpinannya di sekolah. Sehingga