Pengertian Disiplin Kerja Guru
Artinya, peserta didik dibimbing ke arah terciptanya hubungan pribadi yang baik dengan teman dan masyarakat.
5. Melakukan diagnosis atas kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemauan belajar.
Guru bertanggung jawab menyesuikan semua situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik. Selain
itu, guru juga bertanggung jawab atas penilaian terhadap hasil belajar dan kemajuan belajar serta mendiagnosis dengan cermat
terhadap kesulitan dan kebutuhan peserta didik. 6. Menyelenggarakan penelitian.
Seorang guru juga bergerak dalam bidang keilmuan yang senantiasa diperbaiki cara bekerjanya. Bukan hanya mengerjakan
pekerjaan rutin saja, melainkan harus menghimpun banyak data melalui penelitian.
7. Mengenal masyarakat dan aktif ikut serta di dalamnya. Guru juga harus mengenal pola kehidupan, kebudayaan, minat,
dan kebutuhan masyarakat. Karena, dengan mengenal masyarakat guru lebih mudah untuk menyesuaikan pelajaraanya secara efektif.
8. Tanggung jawab meningkatkan peranan professional guru. Profesional adalah keahlian khusus yang tanpa itu tidak
adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki guru sehingga sulit kiranya untuk mengemban dan melaksanakan dan tanggung
jawab dengan sebaik-baiknya.
13
Peranan guru dalam pendidikan adalah mampu mendidik dan mengajar apabila ia mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung
jawab yang besar untuk memajukan peserta didik, bersikap realistis, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap inovasi
pendidikan.
14
13
Ibid., hal 76-84
14
Oemar Hamalik. Pendidikan Guru berdasarkan Pendekatan Kompetensi.Jakarta: PT Bumi Aksara. 2002. Cet Ke-1., hal 43.
Berdasarkan definisi di atas, guru merupakan suatu pekerja yang membutuhkan keahlian dan kematangan seseorang serta tanggung jawab
yang tinggi untuk amanah pendidikan. Untuk memenuhi tanggung jawab dan peran sebagai guru harus
memiliki disiplin pribadi agar menunjang kelancaran tugas. Karena tanpa disiplin guru akan lebih sulit mengarahkan dan mengendalikan
perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama guru dalam hal mengajar. Dengan disiplin
akan memudahkan guru dalam mengatur peserta didik untuk belajar secara tearah dan teratur.
Selain itu, hasil yang didapat dari penerapan disiplin pribadi yang baik ditandai dengan kebersihan, ketertiban, semuanya berjalan sesuai dengan
peraturan tanpa terlihat adanya paksaan, teguran atau hukuman. Untuk memiliki disiplin diri dilakukan dengan adanya kemauan dan
kemampuan tingkah laku pribadi dan cara berpikirnya. Seperti yang dikemukakan oleh Artomo yang menyebutkan bahwa pada prinsipnya
untuk memiliki disiplin pribadi ini adalah kemampuan dan kemauan untuk merubah perilaku dan cara berpikir.
15
Selain itu, seseorang memiliki pembinaan jangka panjang terhadap pola perilakunya untuk membentuk menjadi kedisiplinan. Pembinaan ini
dilakukan seperti halnya di sekolah yang menuntut adanya tata tertib sebagai peraturan.
Seorang anak di sekolahkan untuk menuntut ilmu dengan baik diiringi oleh aturan-aturan sekolah untuk membentuk pribadi anak tersebut dengan
perilaku yang teratur. Tentu saja, peralihan demi peralihan yang dilalui anak membentuk siapa dirinya dan kebiasaannya. Dengan demikian,
disiplin diri terbentuk secara bertahap dan memerlukan waktu yang panjang.
15
Artomo. Displin Pribadi Menaati Peraturan dan Larangan Melaksanakan Tugas dan Kewajiban Tanpa Memikirkan Hukuman ataupun Penghargaan yang akan diberikan. Jakarta:
Perpustakaan Nasional. 2002 hal 106
Menurut Sondang P. Siagian bahwa disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan
berbagai ketentuan tersebut.
16
Disiplin biasanya diterapkan dalam dunia pendidikan, di mana peraturan diberlakukan kepada pendidik dan pelajar. Disiplin berperan
penting dalam keberlangsungan secara manajerial dan operasional sekolah. Karena, tanpa disiplin akan terjadi hambatan-hambatan kelancaran
kegiatan, misalnya beberapa guru datang terlambat sedangkan peserta didik telah hadir tepat waktu. Tentu ketuntasan belajar peserta didik akan
terganggu dan memengaruhi aspek penilaian peserta didik. Pada akhirnya, mutu kelulusan akan rendah di mata masyarakat.
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan.
Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang: tujuan mengajar, pokok yang diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga, dan teknik
evaluasi yang akan digunakan.
17
Hal ini dikemukakan oleh Tim penyusun departemen agama.
Karena itu harus memahami benar tentang tujuan pengajaran, cara merumuskan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai,
memahami bahan pelajaran sebaik mungkin dengan menggunakan dengan berbagai sumber, cara membuat tes dan menggunakannya, dan
pengetahuan tentang alat-alat evaluasi. Guru memang memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar,
beberapa aspek dalam komponen sekolah sangat bersentuhan dengan kinerja guru. Seperti, guru mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang ada dan diaplikasikan secara kreatif dan inovatif. Hal itu bertujuan agar kegiatan pembelajaran berjalan
lancar, tertib, tertatur, dan mencapai tujuan pendidikan sekolah.
16
Sondang P. Siagian. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2008 Ed, ke-2. Cet Ke- 15., hal 305
17
Departemen Agama. Loc.cit., hal 63
Kemampuan guru mengelola kelas juga secara langsung menunjang keefektifan dan efisiensi pengelolaan pendidikan dan proses pembelajaran.
Mengkondisikan peserta didik adalah upaya dalam pengelolaan kelas, sehingga terciptanya disiplin kelas ke arah yang lebih baik.
Selain guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada peserta
didik. Menurut Oemar Hamalik guru juga bertanggung jawab dalam bentuk melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun para peserta didik
belajar, membina pribadi, watak, dan jasmaniah peserta didik, menganalisa kesulitan belajar, serta menilai kemajuan belajar peserta didik.
18
Agar guru mampu mengemban dan melaksanakan tanggung jawabnya ini, maka setiap guru harus memiliki kompetensi yang relevan dengan
tugas dan tanggung jawab tersebut. Ia harus menguasai cara belajar yang efektif, harus membuat model satuan pelajaran, mampu memahami
kurikulum dengan baik, mampu mengelola kelas, mempunyai kestabilan emosi, bersikap jujur, mampu menjadi teladan bagi peserta didik, mampu
memberi nasihat, mampu menyusun dan melaksanakan prosedur penilaian kemajuan belajar, dan sebagainya.
Untuk melaksanakan tanggung jawab guru turut serta memahami semua yang bertalian dengan nasional, misalnya suku bangsa, adat istiadat,
kebiasaan, norma-norma,
kebutuhan, dan
kondisi lingkungan.
19
Selanjutnya, ia harus mampu menghargai suku bangsa lainnya, menghargai agama yang dianut peserta didik, menghargai permasalahan
yang dihadapi oleh peserta didik serta bersikap bijaksana terhadap permasalahan yang dihadapi orang lain.
Guru juga mempunyai peranan dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan keberhasilan pada kemampuannya melaksanakan peranan
yang dalam pembelajaran. Menurut Adams dan Dickey yang dikutip oleh Oemar Hamalik peran guru adalah:
18
Oemar Hamalik. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara. 2002, hal 40
19
Ibid, hal 41
1. Guru sebagai pengajar, menyampaikan ilmu pengetahuan, perlu memiliki keterampilan memberikan informasi di kelas.
2. Guru sebagai pemimpin kelas, perlu memiliki keterampilan cara memimpin kelompok-kelompok peserta didik.
3. Guru sebagai pengatur lingkungan, perlu memiliki keterampilan mempersiapkan dan menyediakan alat dan bahan pelajaran.
4. Guru sebagai perencana, perlu memiliki keterampilan cara memilih, dan membuat bahan pelajaran secara professional.
5. Guru sebagai supervisor, perlu memiliki keterampilan mengawasi kegiatan peserta didik dan ketertiban kelas.
6. Guru sebagai evaluator, perlu memiliki keterampilan cara menilai peserta didik secara objektif, kontinu, dan komprehensif.
7. Guru sebagai konselor, perlu memiliki keterampilan cara membantu peserta didik yang mengalami kesulitan tertentu.
20
Semua itu, tidak terlepas dari profesional seorang guru. Tentu harus melalui proses yang panjang dengan keahlian khusus. Serta ditunjang
dengan kedisiplinan yang tinggi agar tugas dan tanggung jawabnya terpenuhi dengan maksimal.
Maka dari itu, disiplin guru harus diterapkan karena disiplin merupakan suatu sikap moral seseorang yang terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan ketertiban berdasarkan acuan nilai moral.
Pendidik atau guru, seharusnya lebih memiliki disiplin akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan terhadap perannya sebagai seorang
pendidik dan pengajar yaitu mendidik dan mengajar secara terarah dan teratur.
Dengan demikian guru yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan mengndalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan
yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama guru dalam hal mengajar. Dengan disiplin akan memudahkan guru dalam mengatur
peserta didik untuk belajar secara tearah dan teratur. Selain itu, hasil yang didapat dari penerapan disiplin pribadi yang baik
ditandai dengan kebersihan, ketertiban, semuanya berjalan sesuai dengan peraturan tanpa terlihat adanya paksaan, teguran atau hukuman.
21
20
Ibid., hal 49
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin guru adalah kesadaran diri untuk berperilaku teratur kepada peraturan-peraturan yang
berlaku di mana seseorang tinggal melalui pembinaan jangka panjang sesuai dengan nilai dan norma yang ada guna mendorong kelancaran
kegiatan yang dilakukan.