31 menyatakan tidak memberikan pendapat, laporan auditor harus
memberikan semua alas an substantif yang mendukung pernyataannya tersebut.
12. Going Concern
Going concern menurut Belkaoui 2006:271 adalah sebagai berikut: “suatu dalil yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus
operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak berhenti.
Dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka waktu panjang,
tidak akan dilikuidasi untuk perusahaan perbankan dalam jangka waktu pendek”.
Berdasarkan SPAP PSA 30 SA Seksi 341.1 menyatakan bahwa:
“ going concern merupakan kelangsungan hidup entitas yang dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi
yang menunjukkan hal yang berlawanan. Biasanya, informasi yang secara signifikan berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup entitas adalah
berhubungan dengan ketidakmampuan entitas dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva
kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa yang lain
”. Berdasarkan uraian diatas, going concern adalah kelangsungan hidup entitas yang dipakai sebagai
asumsi dalam pelaporan keuangan.
32
13. Opini Audit Going Concern
Opini audit going concern merupakan suatu opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya SPAP;2011, dalam Sukrisno : 2009. Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan pada perusahaan yang
mempunyai masalah keuangan, tapi dianggap masih mampu untuk melanjutkan usahanya dalam jangka yang pantas. Dalam suatu audit, biasanya
perusahaan diasumsikan sebagai perusahaan yang berkelanjutan going concern yang akan terus ada IAI, 2009. Meskipun demikian, auditor
mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi apakah dalam kenyataannya perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk terus melanjutkan usaha
selama periode waktu layak, yaitu tidak melebihi satu tahun sesudah tanggal laporan keuangan yang telah di audit IAI, 2001. Laporan audit dengan
modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat resiko bahwa perusahaan tidak dapat bertahan
dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi,
kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan kebutuhan liquidasi dimasa yang akan datang Putri, 2013.
Berdasarkan uraian diatas, opini audit going concern adalah opini audit yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan tersebut dapat
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersubut.