Menguji keseluruhan model overall model fit
56 memaksimalkan kemampuan model tersebut untuk memprediksi.
Model ini pada dasarnya hendak mencari nilai “Z” yaitu nilai yang menunjukkan kondisi perusahaan apakah dalam keadaan sehat atau
tidak dan menunjukkan kinerja perusahaan yang sekaligus merefleksikan prospek perusahaan dimasa depan Kurniati, 2012.
Alman 1968 menemukan bahwa perusahaan dengan profitabilitas serta solvabilitas yang rendah sangat berpotensi mengalami
kebangkrutan. Ia mencoba mengembangkan suatu model prediksi dengan menggunakan 22 rasio keuangan yang diklasifikasikan dalam
tiga kelompok besar Riyanto, 1995 dalam Kurniati 2012: 1. Rasio Likuiditas yang terdiri atas Z1
2. Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Z2 dan Z3 3. Rasio Aktifitas yang terdiri dari Z4 dan Z5
Z= 1,2Z
1
+ 1,4Z
2
+ 3,3Z
3
+0,6Z
4
+ 1Z
Dimana: Z1 = working capital total asset
Z2 = retained rearning total asset Z3 = earning before interest and taxes total asset
Z4 = market capitalization book value of debt Z5 = sales total asset
Uraian setiap variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Working capital total asset Z1 atau modal kerja total Aktiva
Z1. Modal kerja yang dimaksudkan dalam Z1 adalah selisih antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio Z1 pada
57 dasarnya adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Hasil rasio tersebut dapat negatif apabila aktiva lancar lebih kecil dari
kewajiban lancar. 2. Retained earnings total asset Z2 atau laba ditahan Total
Aktiva Z2. Rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap
rasio tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi memungkinkan untuk memperlancar akumulasi laba ditahan.
Hal tersebut menyebabkan perusahaan yang masih relatif muda pada umumnya akan menunjukkan hasil rasio yang rendah,
kecuali yang labanya sangat besar pada masa awal berdirinya. 3. Earning Before Interest and Tax Total Asset Z3 atau laba
sebelum Bunga dari Pajak Total Aktiva Z3. Rasio tersebut mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dari aktiva yang digunakan. Rasio ini merupakan kontributor terbesar dari model tersebut. Beberapa indikator yang dapat kita
gunakan dalam mendeteksi adanya masalah pada kemampuan profitabilitas perusahaan diantaranya adalah piutang dagang
meningkat, penjualan menurun, terlambatnya hasil penagihan piutang, kredibilitas perusahaan berkurang, seta kesediaan
memberi kredit pada konsumen yang tak dapat membayar pada waktu yang telah ditetapkan.