71 Ringkasan hasil pengujian ketiga hipotesis yang telah dilakukan dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Hipotesis
No Hipotesis
Hasil
1 Model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern Diterima
2 Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern Ditolak
3 Debt default berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern. Diterima
Sumber : Data sukender diolah Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh model prediksi kebangkrutan terhadap penerimaan opini
audit going concern.
Variabel model prediksi kebangkrutan menunjukkan pengaruh positif dengan koefisien negatif sebesar 0,564 pada tingkat signifikansi
sebesar 0,006 lebih kecil dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih
kecil dari α = 5 maka hipotesis ke-1 berhasil didukung. Nilai koefisien yang negatif menunjukkan bahwa Z-Score berpengaruh negatif terhadap
penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kondisi keungan perusahaan, maka semakin kecil
kemungkinan bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern.
72 Begitupun sebaliknya, semakin buruk kondisi keuangan perusahaan, maka
akan semakin besar kemungkinan perusahaan memperoleh opini audit going concern. Seorang auditor akan sangat memperhatikan kondisi
keuangan perusahaan dalam menerbitkan opini audit going concern. Perusahaan
yang tidak
mempunyai permasalahan
yang serius
kemungkinan besar tidak akan menerima opini audit going concern. Berbeda dengan perusahaan yang mengalami permasalahan keuangan
secara terus menerus yang mengakibatkan nilai rasio Z-score rendah sehingga akan berpeluang besar untuk menerima opini audit going
concern. Dengan demikian, model prediksi kebangkrutan ini menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini audit going concern.
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil yang
sama juga ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Wiwik Kurniati 2012. Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa
model prediksi kebangkrutan menggunakan rasio-rasio keuangan lebih akurat dibandingkan pendapat auditor dalam mengelompokkan perusahaan
bangkrut dan tidak bangkrut. Sehingga, dengan demikian maka akan sangat mudah melihat kondisi tingkat kesehatan dari sebuah perusahaan.
McKeown et al. 1991 menemukan bukti bahwa auditor hampir tidak pernah memberikan opini audit going concern pada perusahaan yang
tidak mengalami kesulitan keuangan financial distress. Krishnan 1996 menyatakan bahwa auditor lebih cenderung untuk mengeluarkan opini