Matriks Klasifikasi Variabel Tidak Terikat Independent Variabel

58 4. Market Value Equity Book Value of Debt Z4 atau Nilai Pasar dari Modal Nilai Buku Utang Z4. Modal yang dimaksud adalah gabungan nilai pasar dari modal biasa dan saham preferen, sedangkan utang mencakup utang lancar dan utang jangka panjang. 5. Sales Total Asset Z5 atau penjualan Total Aktiva Z5. Rasio tersebut mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

b. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan, di ukur dengan rasio pertumbuhan laba. Earning After Tax Growth, adalah rasio yang digunakan untuk menghitung besarnya kenaikan laba tahun berjalan atas laba tahun sebelumnya. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut: Pertumbuhan Laba = Laba bersih t – Laba bersih t-1 Laba bersih t-1 Dimana: Laba bersih t = Laba bersih tahun berjalan Laba bersih t-1 = Laba bersih tahun sebelumnya Semakin besar nilai profitabilitas dari Earning After Tax Growth yang dimiliki auditee, memberikan indikasi bahwa earning After Tax Growth merupakan salah satu pertimbangan auditor untuk menerbitkan opini going concern. 59

c. Debt Default

Debt default atau kegagalan membayar hutang didefinisikan sebagai kelalaian atau kegagalan perusahaan untuk membayar hutang pokok atau bunganya pada saat jatuh tempo Chen dan Church, 1992 dalam Dyah dan Januarti, 2011. Dalam variabel ini menggunakan variabel dummy 1 = status debt default, 0 = tidak debt default untuk menunjukkan apakah perusahaan dalam keadaan default atau tidak sebelum pengeluaran opini audit.

2. Variabel Terikat Dependent Variabel

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah opini audit going concern atau going concern audit opinion GCAO. Yaitu merupakan opini audit modifikasi yang dilakukan oleh auditor akan ketidakmampuan atau ketidakpastian signifikan atas kelangsungan hidup perusahaan. Variabel opini going concern merupakan variabel dummy, yaitu variabel yang bersifat kategorial atau dikotomi Ghozali, 2009:49 dimana kategori satu untuk perusahaan dengan opini audit going concern GCAO dan 0 untuk perusahaan dengan opini audit non going concern atau non going concenrn audit opinion NGCAO. 60 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI mulai tahun 2008-2012. Perusahaan manufaktur tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum 1 Januari 2008 dan selama periode penelitian tersebut tidak keluar dari Bursa Efek Indonesia atau mengalami delisting. Industri manufaktur dipilih karena memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyak dibandingkan dengan industri lain. Selain itu juga untuk menghindari adanya industrial effect, yaitu resiko industri yang berbeda antara sektor industri yang satu dengan yang lain. Fokus penelitian ini adalah ingin melihat pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern pada industri manufaktur. Alasan penggunaan data lima tahun mulai tahun 2008-2012 adalah karena tahun 2008-2012 merupakan data perusahaan yang dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan berkaitan dengan keputusan Menteri Keuangan KMK Nomor 423KMK.062002 tentang jasa akuntan publik yang diperbaharui dengan peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 pasal 3 tentang 61 jasa akuntan publik. Peraturan terbaru menyebutkan bahwa pemberian jasa audit umum atas 57 laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik paling lama untuk 3 tiga tahun buku berturut- turut. Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Tabel 4.1 Tahapan seleksi sampel dengan kriteria Jumlah perusahaan manufaktur yang listing di BEI tahun 2008-2012 107 Jumlah data tidak tersedia selama periode penelitian 92 Jumlah perusahaan sampel 15 Tahun pengamatan tahun 5 Jumlah sampel total selama periode penelitian 75 Sumber: data diolah Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2008-2012 berjumlah 107 perusahaan. Dari 107 perusahaan manufaktur tersebut terdapat 92 perusahaan yang tidak menyediakan data secara lengkap selama periode penelitian. Sehingga perusahaan manufaktur yang dijadikannya sampel adalah sebanyak 15 perusahaan. Sedangkan total pengamatan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 75 pengamatan. 62

2. Deskripsi sampel penelitian

Dalam penelitian ini sampel dipilih dengan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih bagi perusahaan yang menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti, penerimaan opini audit going concern. Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam Tabel 4.2 Tabel 4.2 Sampel Penelitian NO JENIS USAHA JUMLAH 2008 2009 2010 2011 2012 1 Automotive and Components 2 2 2 2 2 2 Cement 1 1 1 1 1 3 Ceramics, Glass, Porcelain 1 1 1 1 1 4 Food and Beverages 3 3 3 3 3 5 Footwear 1 1 1 1 1 6 Houseware 1 1 1 1 1 7 Metal and Allied Products 4 4 4 4 4 8 Pharmaceuticals 9 Plastics and Packaging 1 1 1 1 1 10 Textile and Garments 11 Tobacco Manufacturers 1 1 1 1 1 JUMLAH 15 15 15 15 15 AKUMULASI 75 Sumber: data diolah Pada Tabel 4.3 dibawah ini dapat dilihat bahwa sampel yang terpilih tersebar secara acak dan hampir tersebar merata pada 11 sektor 63 industri. Perusahaan yang paling banyak berasal dari sektor metal and allied yaitu sebanyak 5 perusahaan atau sekitar 20,82. Tabel 4.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Usaha NO JENIS USAHA FREKUENSI PERSENTASE 1 Automotive and Components 2 13,33 2 Cements 1 6,67 3 Ceramics, Glass, Porcelain 1 6,67 4 Food and Beverages 3 20 5 Footwear 1 6,67 6 Houseware 1 6,67 7 Metal and Allied Products 4 26,67 8 Pharmaceuticals 9 Plastics and Packaging 1 6,67 10 Textile, Garment 11 Tobacco Manufacturers 1 6,67 JUMLAH 15 100,00 Sumber: data diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam analisis. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik logistic regression. Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas merupakan campuran antara variabel kontinyu metric dan kategorial non-metrik. Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik logistic regression karena tidak perlu asumsi normalitas data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 2 17

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa E

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 7 8

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 7

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 3 15