Jenis-jenis Opini Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

32

13. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan suatu opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya SPAP;2011, dalam Sukrisno : 2009. Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan pada perusahaan yang mempunyai masalah keuangan, tapi dianggap masih mampu untuk melanjutkan usahanya dalam jangka yang pantas. Dalam suatu audit, biasanya perusahaan diasumsikan sebagai perusahaan yang berkelanjutan going concern yang akan terus ada IAI, 2009. Meskipun demikian, auditor mempunyai tanggung jawab untuk mengevaluasi apakah dalam kenyataannya perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk terus melanjutkan usaha selama periode waktu layak, yaitu tidak melebihi satu tahun sesudah tanggal laporan keuangan yang telah di audit IAI, 2001. Laporan audit dengan modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor terdapat resiko bahwa perusahaan tidak dapat bertahan dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap analisis. Auditor harus mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan kebutuhan liquidasi dimasa yang akan datang Putri, 2013. Berdasarkan uraian diatas, opini audit going concern adalah opini audit yang dikeluarkan auditor untuk memastikan apakah perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersubut. 33

14. Manfaat Informasi Going Concern

Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat bagi beberapa pihak seperti berikut ini: a. Pemberi pinjaman kreditor Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk mengambil keputusan siapa yang akan diberikan pinjaman, dan kemudian bermanfaat untuk kebijakan memonitor pinjaman yang ada. b. Investor Investor saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungkinan bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut. Investor yang menganut strategi aktif akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawall mungkin dan kemudian mengantisipasi kemungkinan tersebut. c. Pihak pemerintah Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tangung jawab untuk mengawasi jalanya usaha tersebut missal sektor perbankan. Juga pemerintah mempunyai badan-badan usaha BUMN yang harus selalu diawasi. Lembaga pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan lebih awal supaya tidakantindakan yang perlu bisa dilakukan lebih awal. d. Akuntan 34 Akuntan mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu usaha karena akuntan akan melihat kemampuan going concern suatu perusahaan. e. Manajemen Kebangkrutan berarti munculnya biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan dan biaya ini cukup besar. Suatu penelitian menunjukkan biaya kebangkrutan bisa mencapai 11 - 17 dari nilai perusahaan. Contohnya biaya kebangkrutan yang langsung adalah biaya akuntan dan biaya penasehat hukum. Sedangkan contoh biaya kebangkrutan yang tidak langsung adalah hilangnya kesempatan penjualan dan keuntungan karena beberapa hal seperti pembatasan yang mungkin diberlakukan oleh pengadilan. Apabila manajemen bisa mendeteksi kebangkrutan ini lebih awal, maka tindakan-tindakan penghematan bisa dilakukan, missal dengan melakukan merger atau restruksi keuangan sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari.

15. Tanggung Jawab Auditor terhadap Going Concern

Dalam penugasan umum, auditor ditugasi untuk memberikan opini atas laporan keuangan suatu satuan usaha. Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum SPAP, 2001:410.2. berdasarkan pernyataan ini dapat disimpulkan bahwa auditor memiliki tanggung jawab atas opini yang diberikannya terhadap laporan keungan suatu entitas yang mengacu pada aturan yang ada. Auditor harus 35 menilai hal-hal dibalik yang tampak tersebut seperti masalah eksistensi kontinuitas entitas. Sebab seluruh aktivitas atau transaksi yang telah dan akan terjadi secara implisit terkadang didalam laporan keuangan. Oleh karenanya, juga ikut untuk diaudit. Hal ini berarti, menuntut auditor untuk lebih mewaspadai hal-hal potensial yang dapat meganggu kelangsungan hidup entitas. Inilah alasan mengapa auditor tirut bertanggung jawab atas kelangsungan hidup entitas meskipun dalam batas waktu patas, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal penerbitan laporan auditor. Seorang auditor harus memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan usaha going concern perusahaan, yaitu dengan membuat keputusan etis tentang laporan keungan yang disajikan oleh manajemen perusahaan. Faktor- faktor yang dapat dipertimbangkan dalam pengmbilan keputusan etis seorang akuntan ketika menghadapi dilemma etika adalah: a. Pengalaman kerja auditor Pengalaman auditor akan semakin berkembang dengan bertambahnya pengalaman audit, diskusi mengenai audit dengan rekan sekerja, pengawasan dan review oleh akuntan senior, mengikuti program pelatihan dan penggunaan standar auditing b. Komitmen professional Komitmen professional diartikan sebagai intensitas identifikasi dan keterlibatan individu dengan profesinya. Definisi komitmen professional banyak digunakan dalam literature akuntansi adalah sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 2 17

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa E

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 7 8

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 7

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 3 15