69
6. Hasil Uji Regresi Logistik
Model regresi logistik yang terbentuk disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
ZScore -,564
,204 7,617
1 ,006
,569 Growth
,033 ,145
,052 1
,820 1,034
DEF -2,412
,702 11,812
1 ,001
,090 Constant
2,616 ,911
8,249 1
,004 13,678
a. Variables entered on step 1: ZScore, Growth, DEF.
Sumber: ouput SPSS
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi logistik biner pada tingkat signifikansi 0,05 5.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat diperoleh persamaan regresi logistik biner sebagai berikut:
GC Ln
= 2,616 – 0,564 Zscore + 0,033 G – 2,412 Def
1-GC H
a1
: model Prediksi berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Variabel model prediksi kebangkrutan pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien negatif sebesar 0,564 dengan nilai signifikansi sebesar 0,0060,05
yang berarti H
a1
diterima. Maka, model pediksi kebangkrutan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
70 H
a2
: pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
Variabel pertumbuhan perusahaan pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien positif sebesar 0,033 dengan nilai signifikansi 0,820 0,05 yang
berarti H
a2
ditolak. Maka, pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini audit going concern.
H
a3
: variabel debt default pada tabel 4.10 menunjukkan koefisien negatif 2,412 dengan signifikansi sebesar 0,001 0,05 yang berarti H
a3
diterima. Maka, debt default berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern.
C. Pembahasan
Penelitian ini merupakan studi mengenai penerimaan opini audit going concern oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan variabel independen
keuangan model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan, debt default untuk menguji faktor - faktor dikeluarkannya opini audit going
concern. Penelitian ini dilakukan terhadap 75 sampel perusahaan manufaktur
pada periode 2008-2012 yang telah dipilih menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sebesar 33 perusahaan
memperoleh opini audit going concern dan sisanya 42 perusahaan tidak memperoleh opini audit going concern.
71 Ringkasan hasil pengujian ketiga hipotesis yang telah dilakukan dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Hipotesis
No Hipotesis
Hasil
1 Model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern Diterima
2 Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern Ditolak
3 Debt default berpengaruh terhadap penerimaan
opini audit going concern. Diterima
Sumber : Data sukender diolah Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh model prediksi kebangkrutan terhadap penerimaan opini
audit going concern.
Variabel model prediksi kebangkrutan menunjukkan pengaruh positif dengan koefisien negatif sebesar 0,564 pada tingkat signifikansi
sebesar 0,006 lebih kecil dari α = 5. Karena tingkat signifikansi p lebih
kecil dari α = 5 maka hipotesis ke-1 berhasil didukung. Nilai koefisien yang negatif menunjukkan bahwa Z-Score berpengaruh negatif terhadap
penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kondisi keungan perusahaan, maka semakin kecil
kemungkinan bagi auditor untuk memberikan opini audit going concern.