Standar Audit Pengaruh model prediksi kebangkrutan, pertumbuhan perusahaan dan debt default terhadap penerimaan opini audit going concern: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2008 - 2012

19 memprediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan. Model prediksi kebangkrutan yang lazim digunakan untuk perusahaan perbankan dan lembaga keuangan adalah model prediksi Altman. Metode yang dikenal dengan beberapa rasio dalam Z-Scorenya dan sering digunakan untuk memprediksi terjadinya kebangkrutan pada sebuah perusahaan, terbukti dapat juga diimplementasikan dalam memprediksi kemungkinan terjadinya likuidasi pada lembaga perbankan Fachrozy, 2007. Altman 1968 menemukan bahwa perusahaan dengan profitabilitas serta solvabilitas yang rendah sangat berpotensi mengalami kebangkrutan. Ia mencoba mengembangkan suatu model prediksi dengan menggunakan 22 rasio keuangan yang diklasifikasikan kedalam lima kategori, yaitu; iluiditas, profitabilitas, leverage, rasio uji pasar, dan aktivitas. Z= 1.2Z 1 + 1.4Z 2 + 3.3Z 3 +0.6Z 4 + 0.999Z 5 Dimana: Z1 = working capital total asset Z2 = retained rearning total asset Z3 = earning before interest and taxes total asset Z4 = market capitalization book value of debt Z5 = sales total asset Dari hasil analisi dengan metode Altman, akan diperoleh hasil berupa angka-angka atau nilai Z-score yang kemudian dapat menjelaskan kemungkinan kebangkrutan itu dapat terjadi pada sebuah perusahaan. 20 Nilai Z-score ini akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang dibagi dalam beberapa tingkatan atau kategori yaitu: a. Nilai Z-score lebih kecil atau sama dengan 1,81 Z- score ≤ 1,81 berarti perusahaan mengalami kesulitan keuangan dengan risiko tinggi. b. Nilai Z- score antara 1,81 sampai dengan 2,99 1,81 ≤ Z-score ≤ 2,99 berarti perusahaan berada pada daerah abu-abu grey area. Pada kondisi ini perusahaan memiliki masalah keuangan yang harus ditangani dengan tepat oleh manajemen. Jika pengananya terlambat atau tidak tepat, perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Jadi, pada grey area ini ada kemungkinan perusahaan bangkrut da nada pula yang tidak. Tinggal bagaimana pihak manajemen dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang dialami perusahaan. c. Nilai Z-score lebih dari 2,99 Z- ≥ 2,99 menggambarkan bahwa perusahaan berada dalam keadaan yang sangat sehat sehingga kemungkinan kebangkrutan sangat kecil terjadi Adnan dan Taufiq, 2001 dalam Fachrozy, 2007. Model yang dikembangkan oleh Altman ini mengalami suatu revisi. Revisi yang dilakukan Altman merupakan penyesuaian agar model prediksi kebangkrutan ini tidak hanya untuk perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public melaikan juga dapat diaplikasikan untuk perusahaan-perusahaan disektor swasta termasuk juga perusahaan 21 perbankan dan lembaga keuangan. Model yang lama mengalami perubahan pada salah satu variabel yang digunakan menjadi : Z = 0.717Z 1 + 0.874Z 2 + 3.107Z 3 +0.420Z 4 + 0.998Z 5 Dimana: Z 1 = working capital total asset Z 2 = retained earning total asset Z 3 = earning before interest and taxes total asset Z 4 = book value of equity book value of debt Z 5 = sales total asset Dengan formula Z-score tersebut daerah ambang batas berubah menjadi 2.90 dan 1.20. Artinya, perusahaan yang mempunyai skala Z diatas 2.90 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor dibawah 1.20 diklasifikasikan sebagai perusahaan potensi bangkrut. Selanjutnya, skor antara 1.20 dan 2.90 tetap disebut sebagai grey are. Kelima rasio inilah yang akan digunakan dalam menganalisis laporan keuangan sebuah perusahaan untuk kemudian mendeteksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan tersebut. Dalam manajemen keuangan, rasio-rasio yang digunakan dalam metode altman ini dikelompokkan dalam tiga kelompok besar Akiko, 2013 : a. Rasio Likuiditas yang terdiri atas Z 1 b. Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Z 2 dan Z 3 c. Rasio Aktivitas yang terdiri dari Z 4 dan Z 5 Uraian setiap variabel tersebut adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 2 17

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa E

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 7 8

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 7

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 3 15