12 yang mempunyai keyakinan bahwa perusahaan tersebut mempunyai
prospek yang baik ke depannya akan cenderung mengkomunikasikan berita tersebut terhadap para investor Lianto, 2010.
2. Definisi Audit
Menurut Arens dan Loebbecke 2010:4 bahwa auditing adalah: “Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi termasuk dengan kriteria-ktiteria yang telah ditetapkan
”. Boynton dan Johson 2006:6 menurut The Report of The
Committee on Basic Auditing Concept of The American Accounting Association Accounting Review, vol. 47 mendefinisikan auditing sebagai
berikut: “Auditing is a systematic process of objectively obtaining and
evaluating evidnce regarding assertions about econonimic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions
and established criteria and communicating the result to interested users”. Menurut Arens, Elder, dan Beasley 2010:4 definisi auditing
adalah: “Auditing is accumulation and evaluation of evidence about
information to determine and report on the degree of correspondence between the information and establishead criteria. Auditing should be
done by a competent, independent person”
13 Berdasarkan uraian definisi auditing tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa auditing adalah suatu proses pemeriksaan yang sistematis terhadap bukti-bukti yang terkait dengan kejadian-kejadian
ekonomi bisnis yang tercatat dalam laporan keuangan auditee dengan mencapai derajat kesesuaian dan membandingkannya dengan standar dan
kriteria yang ada dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan
keuangan tersebut
kemudian
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna laporan keuangan. 3.
Tujuan Audit
Standar professional Akuntan Publik SPAP, PSA 02 SA 110, IAI, 2001:110 menyatakan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan
oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sedangkan menurut Boynton et. Al. 2006:231 tujuan audit secara spesifik adalah asersi manajemen dimana asersi manajemen ini merupakan
pedoman auditor untuk merencanakan pengumpulan bukti audit. Adapun lima asersi manajemen yang digariskan dalam Generally Accepted
Auditing Standards GAAS adalah sebagai berikut: a. Keberadaan dan keterjadian Existence and Occurance
b. Kelengkapan Completeness c. Hak dan kewajiban Right and Obligation