Opini Audit Going Concern
36 1 Suatu keyakinan dan penerimaan tujuan dan nilai-nilai di dalam
organisasi profesinya, 2 Kemauan untuk memainkan peran tertentu atas nama organisasi
profesi, 3 Gairah untuk mempertahankan keanggotaan pada organisasi profesi.
c. Orientasi Etika Orientasi etika ethical orientation berarti mengenal konsep diri dan
perilaku pribadi yang berhubungan dengan individu dalam diri seseorang. Orientasi etika menunjukkan pandangan yang diadopsi oleh masing-
masing individu ketika menghadapi situasi masalah yang membutuhkan pemecahan dan penyelesaian etika atau dilema etika. Tujuan utama
akuntansebagai sebuah profesi audit adalah juga termasuk menghindari kerugian yang diterima oleh pengguna laporan keuangan, sehingga
seorang auditor yang memiliki orientasi etika idealis akan selalu merujuk kepada tujuan dan arahan yang ada pada standar profesionalnya.
d. Nilai Etika Organisasi Nilai etika organisasi corporate ethical value adalah sebuah sistem nilai-
nilai etis yang ada di dalam organisasi. Sistem nilai ini dihasilkan dari dalam maupun luar organisai. Nilai etika organisasi dapat digunakan untuk
menetapkan dan sebagai patokan dalam menggambarkan apa-apa yang dikerjakan merupakan hal yang „baik‟ atau „etis‟ dan hal yang „tidak baik‟
atau „tidak etis‟ dalam organisasi.
37 Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengevaluasi status
kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Mengacu kepada Statement On Auditing Standard SAS, 1998 Nomor 59, auditor
harus memutuskan apakah mereka yakin bahwa perusahaan klien akan bisa bertahan di masa yang akan datang. Pernyataan Standar Akuntansi PSA
Nomor 29 paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keragu-raguan besar tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya going concern merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelas atau bahasa penjelas lain dalam laporan
audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion, yang dinyatakan oleh auditor.
IAI disamping menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK No.4, juga menerbitkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing
IPSA No.30.01 tentang “Laporan Auditor Independen tentang Dampak Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup
Entitas”. ITSA tersebut menganggap auditor perlu untuk mempertimbangkan tiga hal yaitu:
a. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut jika ada terhadap
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya b. Pengungkapan peristiwa kemudian yang timbul sebagai akibat kondisi
ekonomi tersebut