13 Berdasarkan uraian definisi auditing tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa auditing adalah suatu proses pemeriksaan yang sistematis terhadap bukti-bukti yang terkait dengan kejadian-kejadian
ekonomi bisnis yang tercatat dalam laporan keuangan auditee dengan mencapai derajat kesesuaian dan membandingkannya dengan standar dan
kriteria yang ada dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan
keuangan tersebut
kemudian
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengguna laporan keuangan. 3.
Tujuan Audit
Standar professional Akuntan Publik SPAP, PSA 02 SA 110, IAI, 2001:110 menyatakan bahwa tujuan audit atas laporan keuangan
oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Sedangkan menurut Boynton et. Al. 2006:231 tujuan audit secara spesifik adalah asersi manajemen dimana asersi manajemen ini merupakan
pedoman auditor untuk merencanakan pengumpulan bukti audit. Adapun lima asersi manajemen yang digariskan dalam Generally Accepted
Auditing Standards GAAS adalah sebagai berikut: a. Keberadaan dan keterjadian Existence and Occurance
b. Kelengkapan Completeness c. Hak dan kewajiban Right and Obligation
14 d. Penilaian atau alokasi Valuation or Allocation
e. Penyajian dan pengungkapan Presentation and Disclosure
4. Jenis Audit
Menurut Boyton et. al. 2006:8-9 ada tiga jenis audit, yaitu audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit operasional. Jenis audit yang
ada umumnya menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam definisi auditing. Penjelasan mengenai jenis-jenis audit tersebut akan
diuraikan sebagai berikut: a. Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan financial audit berkaitan dengan memperoleh dan mengevaluasi bukti mengenai laporan entitas dengan
maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,
yaitu prinsip akuntansi yang diterima umum atau Generally Accepted Accounting Principles GAAP. Selain itu, logika audit yang
dikembangkan untuk audit laporan keuangan merupakan dasar dimana auditor dapat mengembangkan lebih lanjut audit kepatuhan, audit
operasional, serta sejumlah jasa dan assurance services. b. Audit kepatuhan
Audit kepatuhan compliance audit berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, dan peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan
15 dalam audit jenis ini berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh
manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dan program pension, serta
pertentangan kepentingan. c. Audit operasional
Audit operasional operational audit berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi
dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit jenis ini terkadang disebut juga
sebagai audit kinerja atau audit manajemen. Pada suatu perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari suatu
departemen, cabang, atau divisi.
5. Standar Audit
Menurut SPAP SA Seksi 150 : PSA No 1 dalam proses audit terdapat tiga standar yang harus dipenuhi dalam rangka menjalankan
standar professionalnya, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Berikut adalah uraian mengenai ketiga standar
tersebut: a. Standar umum
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.