Hasil Penelitian Sebelumnya Tanggung Jawab Auditor terhadap Going Concern

42 Tabel 2.1 Lanjutan No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Pebedaan 3. Mirna Dyah Praptitori ni dan Indira Januarti 2011 Analisis pengaruh kualitas audit, debt default, dan opinion shopping erhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel debt default. Alat pengujian yang digunakan analisis model regresil ogistik Variabel kualitas audit dan opinion shopping. Dalam penelitian ini hanya variable debt default yang terbukti berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan variable kualitas audit yang diproksi dengan auditor industry specialization dan opinion shopping tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit goin concern. Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel, yaitu satu variable keuangan debt defautdan dua variabel non keungan kualitas audit dan opinion shopping dengan R-square yang masih kecil 43 dan 57,5. Periode pengamatan hanya enam tahun, sehingga belum cukup lama untuk menentukan tren penerbitan opini going concern oleh auditor dalam jangka panjang. Bersambung pada halaman selanjutnya 43 Tabel 2.1 Lanjutan No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Pebedaan 4. Edward Akiko Wibisono 2013 Prediksi kebangkrutan, leverage, audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern Variabel predeiksi kebangkrutan. Alat penguji yang digunakan adalah analisis model regresi logistik Variabel leverage, audit tahun sebelumnya, dan ukuran perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI padatahun 2009- 2011. Model prediksi kebangkrutan Altman Z- Score secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Opini audit tahun sebelumnya secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern 5. Nurul Ardiani Emrinald i DP, dan Nur Azlina 2012 Pengaruh audit tenure, disclosere, ukuran KAP, debt default, opinion shopping dan kondisi keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan real estate dan property di BEI. Variabel debt defaul. Alat pengujian yang digunakan analisis model regresi logistik. Variabel audit tenure, disclosere, ukuran KAP, opinion shopping. Populasi penelitian perusahaan real estate dan property yang listing di BEI tahun 2009-2011. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan dari hasil pengujian dengan tingkat signifikansi 5, diperoleh bukti bahwa disclosure, ukuran KAP dan debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sedangkan audit tenure, opinion shopping dan kondisi keuangan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Bersambung pada halaman selanjutnya 44 Tabel 2.1 Lanjutan No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Pebedaan 6. Totok Dewayanto 2011 Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Variabel penerimaan opini audit going concern. Alat pengujian yang digunakan adalah analisis model regresi logistik. Variabel kondisi keuangan, ukuran perusahaan, opini audit tahun sebelumnya, auditor client tenure, reputasi auditor. Populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan manufaktur terdaftar di BEI periode 2006-2009. Kondisi keuangan berpengaruh signifikan dengan penerimaan opini audit going concern. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini going concern. Auditor client tenure tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Opinion shopping tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu 45

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian di atas, dapat dijelaskan pada bagan berikut: Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Variabel Independen Model Prediksi Kebangkrutan X 1 Pertumbuhan Perusahaan X 2 Debt Default X 3 Penerimaan Opini Going Concer Y Variabel Dependen Model Regresi Logistik : 1. Analisis deskriptif 2. Overall model fit 3. Nagelkerke R square 4. Hosmer and lemeshow test 5. Hasil matriks klasifikasi 6. Hasil uji koefisien regresi logistik Analisis Hasil Kesimpulan, implikasi dan saran Bursa Efek Indonesia BEI 46

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Model Prediksi Kebangkrutan dengan Kemungkinan Penerimaan

Opini Going Concern Penelitian mengenai kebangkrutan perusahaan diawali dari analisis rasio keuangan karena laporan keuangan lazimnya berisi informasi- informasi penting mengenai kondisi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang Fraser, 1995. Penelitian dibidang akuntansi dan keuangan telah berusaha menghasilkan beberapa model prediksi kebangkrutan, tetapi tidak semuanya dapat digunakan untuk memprediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan dan lembaga keuangan. Model prediksi kebangkrutan yang lazim digunakan untuk perusahaan perbankan dan lembaga keuangan adalah model prediksi Altman. Metode yang dikenal dengan beberapa rasio dalam Z-Scorenya dan sering digunakan untuk memprediksi terjadinya kebangkrutan pada sebuah perusahaan, terbukti dapat juga diimplementasikan dalam memprediksi kemungkinan terjadinya likuidasi pada lembaga perbankan Fachrozy, 2007. Altman 1968 menemukan bahwa perusahaan dengan profitabilitas serta solvabilitas yang rendah sangat berpotensi mengalami kebangkrutan. Ia mencoba mengembangkan suatu model prediksi dengan menggunakan 22 rasio keuangan yang diklasifikasikan kedalam lima kategori, yaitu likuiditas, profitabilitas, leverage, rasio uji pasar, dan aktivitas. 47 H 01 : Model prediksi kebangkrutan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern H a1 : Model prediksi kebangkrutan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

2. Pertumbuhan Perusahaan dengan Kemungkinan Penerimaan opini

Going Concern Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan yang cepat maka semakin besar kebutuhan dana untuk ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebagai deviden tetapi lebih baik digunakan untuk ekspansi. Potensi pertumbuhan ini dapat diukur dari besarnya biaya penilitian dan pengembangan. Semakin besar RD cost-nya maka berarti ada prospek perusahaan untuk tumbuh Ulkri, 2013. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan beberapa cara, misalnya dengan melihat pertumbuhan penjualannya. Pengukuran ini hanya dapat melihat pertumbuhan perusahaan dari aspek pemasaran perusahaan saja. H 02 : Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. H a2 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. 48

3. Debt Default dengan Kemungkinan Penerimaan Opini Going Concern

Debt default didefinisikan sebagai kegagalan debitor perusahaan untuk membayar hutang pokok dan atau bunganya pada waktu jatuh tempo Chen dan Church, 1992 dalam Dyah Januarti 2007. Dapat dikatakan bahwa status hutang perusahaan merupakan faktor pertama yang akan diperiksa oleh auditor untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan. Ketika jumlah hutang perusahaan tentunya banyak dialokasikan untuk menutupi hutangnya, sehingga akan mengganggu kelangsungan operasi perusahaan. Apabila hutang ini tidak mampu dilunasi, maka kreditor akan memberikan status default. Status default dapat meningkatkan kemungkinan auditor mengeluarkan laporan going concern. Dengan menambahkan variabel default hutang pada model prediksi going concern yang sebelumnya hanya memasukkan variabel-variabel rasio keuangan saja. H 03 : Debt default tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. H a3 : Debt default berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan karakteristik masalah yang dikaji penulis, penelitian ini merupakan rancangan kausalitas yaitu tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih Indrianto dan Supomo, 2009:27. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen, yaitu model prediksi kebangkrutan, rasio leverage, pertumbuhan perusahaan, dan debt default terhadap variabel dependen, yaitu penerimaan opini audit going concern. Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa peruasahaan yang bergerak dalam sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dalam periode penelitian 2008-2012. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling atau metode penentuan sampel yang bertujuan untuk menetapkan kriteria tertentu terhadap sampel penelitian.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalah beberapa perusahaan yang go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI selama periode 2008-2012. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yakni tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu Indriantoro dan Supomo,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Kepemilikan Institusional Debt Default Dan Audit Report Lag Terhadap Pemberian Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 88

Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Opini Audit Terhadap Penerimaan Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 74 78

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 2 17

PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN, DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN KONDISI KEUANGAN TERHADAP Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa E

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Prediksi Kebangkrutan, Debt Default, Kualitas Audit Dan Kondisi Keuangan Terhadap Opini Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014.

0 7 8

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012).

0 2 7

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Ter

0 3 15