Manfaat Informasi Going Concern
37 Auditor memiliki suatu tanggung jawab untuk mengevaluasi status
kelangsungan hidup perusahaan dalam setiap pekerjaan auditnya. Mengacu kepada Statement On Auditing Standard SAS, 1998 Nomor 59, auditor
harus memutuskan apakah mereka yakin bahwa perusahaan klien akan bisa bertahan di masa yang akan datang. Pernyataan Standar Akuntansi PSA
Nomor 29 paragraf 11 huruf d menyatakan bahwa keragu-raguan besar tentang kemampuan satuan usaha untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya going concern merupakan keadaan yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelas atau bahasa penjelas lain dalam laporan
audit, meskipun tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion, yang dinyatakan oleh auditor.
IAI disamping menerbitkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan ISAK No.4, juga menerbitkan Interpretasi Pernyataan Standar Auditing
IPSA No.30.01 tentang “Laporan Auditor Independen tentang Dampak Memburuknya Kondisi Ekonomi Indonesia Terhadap Kelangsungan Hidup
Entitas”. ITSA tersebut menganggap auditor perlu untuk mempertimbangkan tiga hal yaitu:
a. Kewajiban auditor untuk memberikan saran bagi kliennya dalam mengungkapkan dampak kondisi ekonomi tersebut jika ada terhadap
kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya b. Pengungkapan peristiwa kemudian yang timbul sebagai akibat kondisi
ekonomi tersebut
38 c. Modifikasi laporan audit bentuk baku jika memburuknya kondisi ekonomi
tersebut berdampak pada kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya Walaupun auditor mempunyai tanggung jawab
untuk menilai kelangsungan hidup entitas, namun auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan
datang.