2.3. Konsep Perumusan Misi dan Strategi
Menurut Sinamo 2005, dalam Visi dan Misi; Kekuatan atau Hiasan agar visi dan misi perusahaan dapat hidup dan efektif, beberapa kriteria yang harus dipernuhi
adalah sebagai berikut ini: 1.
Visi-misi harus sesuai dengan roh zaman dan semangat perjuangan organisasi 2.
Visi-misi harus mampu menggambarkan sosok organisasi idaman yang mampu memikat hati orang
3. Visi-misi harus mampu menjelaskan arah dan tujuan organisasi
4. Visi-misi harus mudah dipahami karena diungkapkan dengan elegan sehingga
mampu menjadipanduan taktis dan strategis 5.
Visi-misi harus memiliki daya persuasi yang mampu mengungkapkan harapan, aspirasi, sentimen, penderitaan para stakeholder organisasi
6. Visi-misi harus mampu mengungkapkan keunikan organisasi dan menyarikan
kompetensi khas organisasi tersebut yang menjelaskan jati dirinya dan apa yang mampu dilakukannya
7. Visi-misi harus ambisius, artinya ia harus mampu mengkiristalkan keindahan,
ideal kemajuan, dan sosok organisasi dambaan masa depan, sehingga mampu meminta pengorbanan dan investasi emosional dari segenap stakeholder
organisasi. Kebanyakan perusahaan memiliki visi dan misi yang nyatanya hanya
dimengerti oleh direktur atau pemilik perusahaan saja. Sementara itu karyawan yang sudah memahami visi dan misi perusahaannya tersebut, tidak mengerti peranan atau
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
kontribusi yang bagaimana semestinya mereka lakukan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Visi perusahaan harus mampu menjelaskan kondisi perusahaan yang
akan diwujudkan di masa depan. Dengan satu kalimat, pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang akan dipuaskan oleh perusahaan, siapa yang
memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada, dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.
Menurut Lestari 2007 menyatakan bahwa perumusan visi misi biasanya merupakan proses yang melelahkan bahkan sering menjadi perdebatan sendiri
internal perusahaan. Tetapi pada saat visi dan misi sudah terbentuk, pelaksanaannya malah menjadi tidak sesuai. Dikarenakan visi dan misi tersebut terkadang tidak sesuai
lagi dengan situasi dan keadaan yang dihadapi perusahaan, dan bisa jadi visi dan misi tersebut datangnya dari manajemen puncak saja, sementara karyawan staf lain tidak
diikutkan dalam perumusannya. Sehingga para pelaksana bertindak tidak sesuai dengan visi dan misi yang sudah ditentukan tersebut.
Visi perusahaan adalah kemampuan atau daya perusahaan untuk melihat atau mengimaginasikan dirinya sendiri di masa depan.
Misi perusahaan artinya tugas khusus yang akan diemban perusahaan dalam mencapai tujuannya sehingga memberikan arah dan fokus bagi manajemen terhadap
aktivitas-aktivitasnya. Sementara strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk
mewujudkan visi perusahaan melalui misi. Strategi dirumuskan untuk mengalang berbagai sumber daya perusahaan dan mengarahkannya ke pencapaian visi organsasi.
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
Tanpa strategi yang tepat, sumber daya perusahaan akan terhambur konsumsinya, sehingga akan berakibat pada kegagalan perusahaan dalam mewujudkan visinya.
Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dan menentukan dalam mempertahankan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Mulyadi,
2001
2.4. Proses Perencanaan Strategik