Uji Heterokedastisitas Pengujian Goodness Of Fit

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF Constant kepuasan .305 3.279 pelatiha .492 2.035 turnover .479 2.088 1 produkti .456 2.195 Pedoman suatu model regresi yang bebas multikol adalah dengan melihat Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance , jika VIF 5 menunjukkan bahwa semua variabel bebas tidak mempunyai masalah multikolinearitas. Tabel 4.21 menjelaskan besarnya nilai VIF untuk masing-masing variabel bebas kurang dari 5, yaitu untuk variabel kepuasan dalam bekerja , nilai VIF 3.279 5, variabel pelatihan karyawan, nilai VIF 2.035 5, varibel turnover karyawan, nilai VIF 2.088 5 dan variabel produktivitas karyawan, nilai VIF 2,195 5. Maka dapat dinyatakan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada.

4.5.3 Uji Heterokedastisitas

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pemeriksaan terhadap gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar scatter plot yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual yaitu selisih antara nilai Y prediksi dengan Y observasi. Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008. USU Repository©2008 Hipotesis: a. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. b. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Gambar 4.3 : Uji Heterokesidasitas Perspektif Kinerja Y 1 sebagai variabel xxxxxxxxxxxx dependent Berdasarkan grafik scatter plot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Artinya model regresi layak untuk memprediksi penerapan balanced socrecard untuk mengukur kinerja karyawan PT Excelcomindo Pratama, Tbk Regional Sumatera. Scatter plot Dependent Variable: KINERJA 3 2 1 -1 -2 -3 Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 -4 Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008. USU Repository©2008

4.5.4 Pengujian Goodness Of Fit

Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentuan kelayakan suatu model regresi yang dilihat dari R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.22 Pengujian Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .936 a .876 .863 1.29848 2.172 a. Predictors: Constant, produkti, turnover, pelatiha, kepuasan b. Dependent Variable: kinerja Berdasarkan tabel 4.22 pengujian koefisien determinasi, pada kolom R dapat dilihat bahwa koefisien korelasi Adjusted R Square sebesar 0,863 menunjukkan kemampuan variabel pada pengujian faktor kepuasan karyawan dalam bekerja, pelatihan karyawan, turnover karyawan, produktivitas karyawan terhadap pembangunan kinerja karyawan. Dari analisis Adjusted R Square sebesar 0,863 berarti 86,3 kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kepuasan dalam bekerja, pelatihan, turnover dan produktivitas karyawan sedangkan sisanya 13,7 dijelaskan oleh varibel lain yang tidak diteliti. Pada pengujian normalitas data, kriteria BLUES dan goodness of fit disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini dapat digunakan untuk estimasi. Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008. USU Repository©2008

4.6 Pengujian Hipotesis