3.8 Uji Validitas dan Realibilitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu instrument yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrument tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur.
Uji Reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran. Teknik yang digunakan untuk
melakukan uji reliabilitas adalah teknik internal consistency dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan Spearman Brown. Perhitungan reliabilitas menggunakan
rumus Cronbach Alpha.
3.9 Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan pengolahan data rnenggunakan software SPSS Statistical Package for Social
Science versi 16.0 dengan formulasi sebagai berikut : Y
1
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Dimana:
Y
1
= kinerja sumberdaya manusia a =
interceptkonstanta b
1,
b
2,
b
3,
b
4
= koefisien regresi, i = 1,2,3,4 e =
term of error X
1
= kepuasan karyawan dalam bekerja employee statisfaction
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
X
2
= trainingpelatihan X
3
= turnover karyawan X
4
= produktivitas karyawan Dengan tingkat kepercayaan confindence interval 95 atau
α = 0.05 maka hasil perumusan diatas dilakukan tahap analisis sebagai berikut :
a. Uji regresi secara serempak uji F
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak adalah: 1.
Ho : b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
= 0 ; secara serempak perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja sumber daya
manusia perusahaan. 2.
Ha : Minimal satu b ≠ 0; secara serempak perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan karyawan berpengaruh terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan.
i= 1,2,3,4 Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah
dengan uji statistik F, dengan ketentuan jika F
hitung
≥ F
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima. sedangkan jika F
hitung ≤
F
tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk memperoleh F hitung digunakan rumus sebagai berikut:
F hitung =
E R
MS MS
Dimana : MS
R
= kuadrat rata-rata baris MS
E
= kuadrat rata-rata sisa
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
b. Uji parsial uji t
Kriteria uji secara parsial adalah: 1.
H0 : b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan
terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan. 2.
H0 : b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan
terhadap kinerja sumber daya manusia perusahaan. i= 1,2,3,4
Alat uji yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah uji statistik t dua arah, dengan ketentuan apabila hasil t
hitung
≥ t
tabel
atau t
hitung ≤
t
tabel
maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel ,
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk memperoleh t hitung digunakan rumus sebagai berikut:
t
hitung = bi
i
S b
Dimana : b
i
= koefisien regresi variabel X
i
, S
bi
= deviasi standar b
i
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
3.10. Uji Asumsi Klasik