2.5. Sejarah Singkat Balanced Scorecard
Perkembangan balanced scorecard dimulai pada tahun 1990-an oleh Robert Kaplan, seorang professor akuntasi dari Harvard University dan David Norton,
seorang konsultan di sebuah Kantor Akuntan Publik ternama di Amerika Serikat. Kaplan yang seorang visioner, menyadari bahwa angka-angka financial saja tidak
akan cukup untuk organisasi yang berusaha bertahan atau bahkan bersaing di abad ke-21. Untuk tujuan itu, Kaplan Dan Norton mengorganisir suatu studi penilitian
terhadap beberapa perusahaan, dan berusaha membedakan praktik terbaik dalam pengukuran kinerja.
Balanced scorecard dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau metode pengukuran kinerja perusahaan yang disesuaikan dengan visi-misi serta strategi
perusahaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini seorang manajer atau pimpinan perusahaan, harus memiliki metriks atau ukuran yang akan membawa kunci
keberhasilan perusahaan. Dengan cara demikian, akan dapat memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada seorang pimpinan, untuk mengarahkan sumber daya-
nya tidak hanya berfokus pada faktor finansial namun issue-issue lainnya yang bisa mempengaruhi faktor finansial tersebut, seperti faktor customer, proses bisnis
business process, maupun proses pertumbuhan dan pembelajaran dari karyawan perusahaan tersebut.
Dasar pemikiran dibalik balanced scorecard sebenarnya sangatlah sederhana, namun mendalam. Dimana ukuran keuangan memang selalu dianggap paling penting,
namun harus dilengkapi ataupun dibantu dengan indikator lain yang dapat
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
memprediksi kesuksesan finasial perusahaan di masa depan. Berikut adalah kendala- kendala yang memacu munculnya Balanced Scorecard menurut Paul 2005 adalah:
1. Ketergantungan tradisional terhadap ukuran-ukuran financial
2. Munculnya aktiva tidak berwujud
3. Munculnya resiko reputasi goodwill
4. Kesulitan yang dihadapi sebagian besar organisasi dalam menjalankan
strategi. Balanced Scorecard pada awalnya terdiri atas 4 perspective, yang saling
terkait antara perspective yang satu dengan yang lain. Balanced scorecard mencoba menterjemahkan visi-misi dan strategi perusahaan menjadi ukuran kinerja, yang dapat
ditelusuri dan digunakan untuk mengukur kesuksesan kita dalam keberhasilan implementasinya. Hal ini bisa dicapai bila kita bisa menentukan objektif dan
pengukuran yang tepat terhadap masing-masing scorecard yang saling terkait. Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced keseimbangan dan
scorecard kartu nilai. Kartu nilai, digunakan untuk mencatat skor hasil nilai kinerja seseorang, dan bisa digunakan untuk merencanakan skor yang hendak ditargetkan.
Sedangkan kata keseimbangan merepresentativekan kepada perimbangan dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, aspek internal dan eksternal, serta aspek
jangka pendek dan jangka panjang. Balanced Scorecard menjadi sebuah metode yang banyak diterapkan di
perusahaan dan organisasi baik profit dan non profit oriented karena metode ini tidak hanya memperbaiki kinerja saat ini hanya untuk bertahan hidup, namun tujuannya
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
adalah keberlangsungan, yang memungkinkan perusahaan berhasil dalam persaingan pada abad global ini.
2.6. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard