adalah keberlangsungan, yang memungkinkan perusahaan berhasil dalam persaingan pada abad global ini.
2.6. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard
Untuk mengatasi masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang berfokus pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja non
keuangan, seperti kepuasan pelanggan, pengembangan produk inovasi dan pertumbuhan serta pembelajaran karyawan, maka balanced scorecard dapat
membantunya karena pada model ini tidak hanya mencakup keuangan melainkan non keuangan.
Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong drivers kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran
scorecard diturunkan dari visi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Kaplan Norton, 1996
Sumber: www.balancescorecard.org
Gambar 2.3: Dimensi Dalam Balanced Scorecard
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
2.7. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Learning and Growth Perspective
Dihadapkan pada abad informasi yang saat ini sedang terjadi, membuat banyak asumsi dasar persaingan abad industri menjadi usang. Perusahaan tidak dapat
lagi menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dengan hanya menerapkan teknologi baru kedalam aktiva fisik secara cepat atau hanya dengan
menerapkan secara baik manajemen aktiva dan kewajiban finansial. Maka kemampuan perusahaan untuk memobilisasi dan dan mengeksploitasi aktiva tak
berwujud menjadi jauh lebih menentukan daripada melakukan investasi dan mengelola aktiva fisik yang berwujud.
Pertumbuhan growth yang dimaksudkan dalam perspektif ini adalah peningkatan dari sisi kemampuan karyawan dalam kecapakan bekerja serta
kemampuan dalam menghadapi persaingan baik antara sesama karyawan perusahaan maupun persaingan antara perusahaan. Sehingga dengan demikian, mampu
mendukung perusahaan secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai visi – misi perusahaan, dan memenangkan perusahaan dalam persaingan.
Semua pekerja harus memberi kontribusi nilai sesuai dengan apa yang mereka ketahui dan dengan informasi yang dapat mereka berikan. Melakukan investasi,
mengelola dan mengembangkan pengetahuan setiap pekerja menjadi amat penting bagi keberhasilan perusahaan pada abad informasi. Inti landasan adalah seluruh
balanced scorecard dibangun dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan kerja. Segera setelah kita menentukan tujuan dalam perspektif konsumen dan proses
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
internal, maka akan muncul gap kesenjangan antara infrastruktur keahlian tenaga kerja yang ada saat ini dengan masing-masing tujuan perspektif sebelumnya seperti
model organisasi yang kurang mendukung, sistem informasi yang kurang memadai. Untuk mengukur perspektif pembelajaran dan perkembangan, maka dapat
ditelusuri melalui beberapa pendekatan, yaitu: 1.
Employee Capabilities Employee Satisfaction, Retention, Productivity Saat ini telah terjadi pergeseran dimana hampir semua pekerjaan yang rutin sudah
bisa dilaksanakan secara otomatis dengan bantuan mesin, komputer, dsb, sehingga diperlukan perubahan dan kreativitas dalam karyawan bersama-sama
untuk ikut dalam mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu sebenarnya karyawan harus lebih banyak dibekali informasi dan komunikasi serta kemampuan lainnnya,
agar karyawan perusahaan mampu dalam memenuhi kepuasan yang diharapkan oleh pelanggan yang dari waktu ke waktu semakin haus akan pelayanan yang
sempurna dari perusahaan yang diminatinya. 2.
Information System Capabilities Agar para pekerja dapat dapat efektif dalam persaingan yang semakin kompetitif
saat ini, maka karyawan perlu dilengkapi dengan informasi mengenai pelanggan, informasi proses internal, informasi finansial keputusan perusahaan. Sistem
informasi yang baik adalah suatu persyaratan bagi pekerja untuk meningkatkan secara berkesinambungan proses bisnis dan keunggulan bersaing perusahaan.
3. Motivation, empowerment and alignment
Tirta Perdana : Analisis penerapan konsep balanced scorecard bsc sebagai suatu alat pengukuran kinerja sumber daya manusia di pt. Excelcomindo pratama, tbk regional sumatera, 2008.
USU Repository©2008
Skill karyawan dan informasi yang diperlukan telah tersedia, namun jika tidak disertai dengan motivasi untuk take action, maka pelaksanaan Balanced
Scorecard pada perusahaan tersebut akan berjalan timpang, karena pelaksanaan yang telaten merupakan roh-nya dalam model ini.
Sumber: Mulyadi, 2001
Gambar 2.4: Kerangka Kerja Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan
2.8. Keunggulan Metode Balanced Scorecard