Pendahuluan Tahapan Penelitian BAB IX Penutup

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Pendahuluan

Dalam melakukan kajian aksesibilitas difabel pada ruang publik kota, metoda penelitian yang digunakan yaitu : 1. Metoda kuantitatif dengan metoda survey dan membagikan kuesioner kepada responden dalam jumlah tertentu. Kuesioner yang dibagikan berupa gabungan dari kuesioner berstruktur dan tidak berstruktur. 2. Metoda kualitatif yaitu dengan metoda wawancara. Untuk melakukan penilaian elemen aksesibilitas tehadap sarana aksesibilitas publik di kawasan Lapangan Merdeka dimana penilaian tersebut diklasifikasikan atas 4 empat kelompok difabel yaitu : tuna netra, tuna rungu, tuna daksa pengguna kruk dan tuna daksa pengguna kursi roda. Guna menganalisa kajian sarana aksesibilitas publik di kawasan Lapangan Merdeka ada 2 dua standar yang digunakan untuk kriteria penilaian elemen aksesibilitas : 1. Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30PRTM2006 2. Rangkuman Standar Aksesibilitas tabel 2.5.1 United Nations, 1995 Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008

4.2 Tahapan Penelitian

1. Menentukan Objek dan Batasan Penelitian a. Penelitian ruang luar outdoor dibatasi pada kajian aksesibilitas kaum difabel pada fasilitas umum di ruang terbuka sebagai ruang publik kota. b. Lingkup pembahasan dalam penelitian ini hanya membahas aspek fisik. c. Penelitian dalam bangunan indoor hanya akan dilakukan pada bangunan stasiun kereta api sebagai salah satu pintu masuk kota Medan. 2. Hipotesis a. Sarana aksesibilitas di Kawasan Lapangan Merdeka belum aksesibel untuk kaum difabel b. Sarana aksesibilitas di kawasan Lapangan Merdeka belum memenuhi kriteria kemudahan, kegunaan, keselamatan dan kemandirian untuk kaum difabel. 3. Studi Banding a. Dalam penelitian ini yang menjadi studi banding adalah penelitian pada kawasan Bukit Bintang Kuala Lumpur. Studi banding ini dilakukan atas dasar kesamaan fungsi kawasan sebagai ruang publik kota . 4. Pengumpulan Data a. Data Primer, berupa hasil pengamatan langsung di lapangan yaitu dengan membagikan kuesioner kepada 100 orang kaum difabel ynag pernah berkunjung ke kawasan Lapangan Merdeka dan melakukan observasi pengukuran pada sarana aksesibilitas umum di kawasan Lapangan Merdeka. Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008 I. Tahap-tahap persiapan kuesioner II. Jumlah kuesioner : 100 lembar III. Jumlah pertanyaan : 15 pertanyaan IV. Distribusi kuesioner : V. Kuesioner ditujukan kepada kaum difabel yang sudah pernah berkunjung ke kawasan Lapangan Merdeka. Perhitungan distribusi kuesioner berdasarkan jumlah populasi kaum difabel Kota Medan 1 39 lembar, ditujukan kepada kaum difabel tuna netra 2 22 lembar, ditujukan kepada kaum difabel tuna daksa pengguna kruk 3 22 lembar, ditujukan kepada kaum difabel tuna daksa pengguna kursi roda 4 17 lembar, ditujukan kepada kaum difabel tuna rungu VI . Observasi pengukuran 1 Segmentasi Kawasan 2 Dokumentasi 3 Pengukuran, diawali dari luar bangunan outdoor sampai ke dalam bangunan indoor 4 Elemen penelitian meliputi pedestrian, ramp, tangga, pintu masuk, telepon umum, loket, area informasi, toilet umum, kantin dan tempat ibadah. Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008 b. Data sekunder , berupa data yang diperoleh dari studi literatur 5. Analisa Data Guna menganalisa kajian sarana aksesibilitas publik di kawasan Lapangan Merdeka ada 2 variabel untuk kriteria penilaian aksesibilitas :

a. Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30PRTM2006