Tuna Daksa Pengguna Kruk

aksesibel, 11N=7 toilet umum yang aksesibel dan 11N=7 kantin yang aksesibel untuk diakses oleh tuna rungu. Hal yang menjadi permasalahan adalah : I. Fasilitas telepon umum yang ada tidak mengakomodasi telepon dalam bentuk text. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no. 1 dapat digunakan oleh semua jenis pengguna

3. Tuna Daksa Pengguna Kruk

a. Dari hasil kajian pada 8 N=8 jalur pedestrian, terdapat 2 3N=8 jalur pedestrian yang aksesibel, 3 3N=8 jalur pedestrian yang aksesibel sebagian dan 3 3N=8 jalur pedestrian tidak akses sama sekali untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah : I. Terdapat jalur pedestrian yang terlalu tinggi untuk dijangkau. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no. 6 mengurangi usaha fisik II. Terdapat jalur pedestrian yang tidak terdefinisi. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.6 mengurangi usaha fisik III. Perletakan lubang kontrol drainase terbuka pada jalur pedestrian. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.5 toleransi kesalahan Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008 b. Dari hasil kajian pada 2 N=2 ramp, terdapat 1 1N=2 ramp yang aksesibel dan 1 1N=2 ramp tidak aksesibel untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah: I. Sudut kemiringan ramp yang terlalu curam. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.7 ukuran ruang untuk penggunaan yang tepat c. Dari hasil kajian pada 3 N=3 tangga, terdapat 2 2N=3 tangga yang aksesibel sebagian dan 1 1N=3 tangga tidak aksesibel untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah: I. Tidak adanya pegangan tangga. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.6 mengurangi usaha fisik II. Terdapat anak tangga yang terlalu tinggi. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.6 mengurangi usaha fisik d. Dari hasil kajian pada 3 N=3 gerbang masuk, keduanya N=3 aksesibel untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. e. Dari hasil kajian pada 1 N=1 toilet umum, adalah tidak aksesibel untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. I. Ukuran pintu toilet yang tidak memadai. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.7 ukuran ruang untuk penggunaan yang tepat Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008 f. Dari hasil kajian pada 1 telepon umum, adalah kurang aksesibel untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. Hal yang menjadi permasalahan adalah : I. Posisi telepon umum yang apabila ingin mengakses harus melewati jalur pedestrian yang rusak. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no. 6 mengurangi usaha fisik g. Dari hasil kajian pada bangunan Stasiun Kereta Api yang terdapat 7 N=7 elemen aksesibilitas, terdapat 1 1N=7 akses ke bangunan yang aksesibel sebagian , 11N=7 loket yang tidak aksesibel, 11N=7 area informasi yang aksesibel, 11N=7 tangga yang aksesibel sebagian, 1 1N=2 telepon umum yang aksesibel, 11N=7 toilet umum yang tidak aksesibel dan 11N=7 kantin yang aksesibel sebagian untuk diakses oleh tuna daksa pengguna kruk.

4. Tuna Daksa Pengguna Kursi Roda