b. 90 tuna daksa pengguna kursi roda memerlukan bantuan dari orang lain
ketika berada di kawasan Lapangan Merdeka.
c. 90 tuna daksa pengguna kursi roda mengaku tidak dapat mengakses sarana
aksesibilitas umum di kawasan Lapangan Merdeka secara mandiri.
d. 81 tuna daksa pengguna kursi roda menginginkan penyediaan sarana
aksesibilitas untuk difabel di kawasan Lapangan Merdeka.
7.2 Temuan Dari Hasil Penilaian Elemen Aksesibilitas 1. Tuna Netra
a. Dari hasil kajian pada 8 N=8 jalur pedestrian, terdapat 2 2N=8 jalur pedestrian yang aksesibel , 3 3N=8 jalur pedestrian aksesibel sebagian dan
3 3N=25 jalur pedestrian tidak akses sama sekali untuk diakses oleh tuna
netra. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah:
I.
Disorientasi, diakibatkan tidak adanya jalur pemandu. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.1 dapat digunakan
oleh semua jenis pengguna dan prinsip universal design no.2 fleksibel dalam penggunaan
II.
Tata letak street furniture yang tidak teratur. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.7 ukuran ruang untuk penggunaan
yang tepat
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
III.
Terdapat jalur pedestrian yang tidak terdefinisi. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.6 mengurangi usaha fisik
IV.
Perletakan lubang kontrol drainase terbuka pada jalur pedestrian. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.5 toleransi
kesalahan b. Dari hasil kajian pada 2 N=2 ramp, terdapat 1 1N=2 ramp yang aksesibel
dan 1 1N=2 ramp tidak aksesibel untuk diakses oleh tuna netra. Hal-hal
yang menjadi permasalahan adalah:
I.
Sudut kemiringan ramp yang terlalu curam. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.7 ukuran ruang untuk penggunaan
yang tepat c. Dari hasil kajian pada 3 N=3 tangga, terdapat 2 2N=3 tangga yang
aksesibel sebagian dan 1 1N=3 tangga tidak aksesibel untuk diakses oleh tuna netra. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah:
I.
Tidak adanya pegangan tangga. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design
no.6 mengurangi usaha fisik
II.
Terdapat anak tangga yang terlalu tinggi. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.6 mengurangi usaha fisik
d. Dari hasil kajian pada 3 N=3 gerbang masuk, ketiganya N=3 aksesibel untuk diakses oleh tuna netra.
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
e. Dari hasil kajian pada 1 N=1 toilet umum, adalah aksesibel sebagian untuk diakses oleh tuna netra. Hal-hal yang menjadi permasalahan adalah:
I.
Disorientasi, diakibatkan tidak adanya jalur pemandu. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.1 dapat digunakan
oleh semua jenis pengguna dan prinsip universal design no.2 fleksibel dalam penggunaan
II.
Disorientasi, diakibatkan tidak adanya papan tanda toilet untuk pria dan toilet untuk wanita dalam huruf braile. Hal ini bertentangan dengan
prinsip universal design no. 4 informasi yang memadai
III.
Penggunaan material lantai yang licin pada toilet umum. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no. 5 toleransi
kesalahan f. Dari hasil kajian pada 1 telepon umum, terdapat 1 N=1 telepon umum yang
aksesibel sebagian untuk diakses oleh tuna netra. Hal yang menjadi
permasalahan adalah :
I.
Posisi telepon umum yang apabila ingin mengakses harus melewati jalur pedestrian yang rusak. Hal ini bertentangan dengan prinsip
universal design no. 6 mengurangi usaha fisik
g. Dari hasil kajian pada bangunan Stasiun Kereta Api yang terdapat 7 N=7 elemen aksesibilitas, terdapat 1 1N=7 akses ke bangunan yang aksesibel
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
sebagian, 11N=7 loket yang aksesibel sebagian, 11N=7 area informasi yang aksesibel sebagian, 11N=7 tangga yang aksesibel sebagian, 1 1N=2 telepon
umum yang aksesibel, 11N=7 toilet umum yang aksesibel sebagian dan 11N=7 kantin yang aksesibel sebagian untuk diakses oleh tuna netra. Hal-hal yang menjadi
permasalahan adalah:
I.
Pada akses ke bangunan tidak dilengkapi dengan jalur pemandu dan papan informasi dalam huruf braile. Hal ini bertentangan dengan prinsip
universal design no.1 dapat digunakan oleh semua jenis pengguna,
prinsip universal design no.2 fleksibel dalam penggunaan dan prinsip universal design
no.4 informasi yang memadai
II.
Pada area loket tidak dilengkapi dengan jalur pemandu. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.1 dapat digunakan
oleh semua jenis pengguna dan prinsip universal design no.2 fleksibel
dalam penggunaan.
III.
Pada area informasi tidak dilengkapi dengan papan informasi dalam huruf braile. Hal ini bertentangan dengan prinsip universal design no.4
informasi yang memadai
IV.
Pada tangga tidak dilengkapi dengan jalur pemandu dan papan informasi dalam huruf braile. Hal ini bertentangan dengan prinsip
universal design
no.1 dapat digunakan oleh semua jenis pengguna,
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
prinsip universal design no.2 fleksibel dalam penggunaan dan prinsip universal design
no.4 informasi yang memadai
V.
Pada toilet umum tidak dilengkapi dengan papan tanda toilet untuk pria dan toilet untuk wanita dalam huruf braile. Hal ini bertentangan dengan
prinsip universal design no.4 informasi yang memadai
VI.
Pada area kantin tidak dilengkapi dengan jalur pemandu dan papan informasi dalam huruf braile. Hal ini bertentangan dengan prinsip
universal design no.1 dapat digunakan oleh semua jenis pengguna,
prinsip universal design no.2 fleksibel dalam penggunaan dan prinsip universal design
no.4 informasi yang memadai
2. Tuna Rungu