b. Tuna rungu tidak menemui kendala . Sehingga untuk tuna rungu loket aksesibel sempurna.
c. Tuna daksa pengguna kruk tidak dapat akses karena lebar slot antrian loket tidak memenuhi standar minimal ruang untuk dapat
diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. Sehingga untuk tuna daksa pengguna kruk loket tidak aksesibel.
d. Tuna daksa pengguna kursi roda tidak dapat akses karena lebar slot antrian loket tidak memenuhi standar minimal ruang untuk
dapat diakses oleh tuna daksa pengguna kruk. Sehingga untuk tuna daksa pengguna kursi roda loket tidak aksesibel.
Prospek : a. Melengkapi akses ke bangunan dengan jalur pemandu
b. Menyesuaikan lebar dari slot antrian agar dapat diakses oleh tuna daksa pengguna kruk dan tuna daksa pengguna kursi roda.
3. Area Informasi Data :
Area informasi pada segmen B berada pada ruang loket yang dilengkapi dengan meja berukuran tinggi 90 cm.
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
Kendala : a. Tuna netra tidak menemui kendala. Sehingga untuk tuna netra
area informasi aksesibel sempurna. b. Tuna rungu tidak menemui kendala. Sehingga untuk tuna rungu
area informasi aksesibel sempurna. c. Tuna daksa pengguna kruk tidak menemui kendala. Sehingga
untuk tuna daksa pengguna kruk area informasi aksesibel sempurna.
d. Tuna daksa pengguna kursi roda tidak menemui kendala. Sehingga untuk tuna daksa pengguna kursi roda area informasi
aksesibel sempurna.
4. Tangga
Sumber : Dok. Pribadi Gambar 6.24 Tangga Pada Segmen B
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
Data : Anak tangga pada segmen B memiliki lebar 30 cm dan tinggi 15 cm,
dilengkapi pegangan setinggi 85 cm dan besar pegangan 7,5 cm.
Kendala : a. Tuna netra menemui kendala dengan tidak adanya jalur pemandu.
Sehingga untuk tuna netra tangga aksesibel sebagian. b. Tuna rungu tidak menemui kendala. Sehingga untuk tuna rungu
tangga aksesibel sempurna. c. Tuna daksa pengguna kruk tidak menemui kendala. Sehingga
untuk tuna daksa pengguna kruk tangga aksesibel sempurna. d. Tuna daksa pengguna kursi roda tidak dapat mengakses tangga
karena bentuk dasar dari tangga tidak sesuai untuk pengguna kursi roda. Sehingga untuk tuna daksa pengguna kursi roda tangga tidak
aksesibel. Potensi :
Ukuran dasar tangga sudah memenuhi standar aksesibilitas.
Prospek : Melengkapi tangga dengan jalur pemandu.
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
5. Telepon Umum
Sumber : Dok. Pribadi Gambar 6.25 Telepon Umum Pada Segmen B
Data : Fasilitas telepon umum pada segmen B terletak pada boks kayu setinggi 120
cm dan dilengkapi dengan tombol braile pada angka 5.
Kendala : a. Tuna netra menemui kendala dengan tidak adanya jalur pemandu.
Sehingga untuk tuna netra telepon umum aksesibel sebagian. b. Tuna rungu tidak dapat mengakses telepon umum. Sehingga untuk
tuna rungu telepon umum tidak aksesibel.
Hendra Arif K.H Lubis : Kajian Aksesibilitas Difabel Pada Ruang Publik Kota Studi Kasus : Lapangan Merdeka, 2008 USU Repository © 2008
c. Tuna daksa pengguna kruk tidak menemui kendala. Sehingga untuk tuna daksa pengguna kruk tangga aksesibel sempurna.
d. Tuna daksa pengguna kursi roda tidak akses sama sekali karena telepon umum terletak di luar jangkauan. Untuk tuna daksa
pengguna kursi roda telepon umum tidak aksesibel.
Potensi : Telepon umum sudah dilengkapi dengan tombol braile.
Prospek : Menyesuaikan tinggi telepon umum agar dapat diakses oleh tuna daksa
pengguna kursi roda
6. Toilet Umum