terkumpul dan membuat suatu kesimpulan. Pada strategi ini siswa tidak hanya belajar konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga belajar
bagaimana pemecahan masalah kedepannya.
13
Pembelajaran dengan menggunakan model
guided inquiry merupakan model pembelajaran yang tidak berdiri sendiri karena model ini
bersumber dari teori kontruktivisme. Oleh karena itu pada bab ini penulis akan terlebih dahulu membahas tentang teori kontruktivisme dan kemudian
model pembelajaran inquiry.
3. Teori Konstruktivisme
Teori belajar konstruktivistik dipelopori oleh J. Piaget dan Vigotsky.
Belajar menurut
pandangan konstruktivistik
berarti membangun, yaitu siswa dapat mengonstruksi sendiri pemahamannya
dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya. Teori konstrukivistik merupakan salah satu teori belajar yang berhubungan
dengan cara seseorang memperoleh pengetahuan, yang menekankan pada penemuan makna meaningfullness. Perolehan tersebut melalui
informasi dalam struktur kognitif yang telah ada dari hasil perolehan sebelumnya yang tersimpan dalam memori dan siap dikonstruk untuk
mendapatkan pengetahuan baru.
14
Konstruktivisme merupakan teori pembelajaran yang berdasarkan pada pengamatan dan studi ilmiah
mengenai bagaimana seseorang belajar.
15
Dengan dasar itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima
pengetahuan. Teori pembelajaran kontruktivisme menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya
apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Menurut teori kontruktivisme,
13
David Jacobsen,dkk. Methods for Teaching; A Skill Approach. 2
nd
edition. Columbus: A Bell Howell Company. 1985 h. 197
14
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009 h. 119
15
Educational Broadcasting Corporation , Contructivism as a Paradigma for Teaching and Learning: What is Contructivism? 2004 tersedia: http:www.thirteen.org 19 Juni 2010]
satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa.
Siswa sendiri yang harus membangun pengetahuan didalam benaknya.
16
Konstruktivisme merupakan
proses pembelajaran
yang menjelaskan bagaimana pengetahuan disusun dalam pikiran seseorang.
Unsur-unsur konstruktivisme
telah lama
dipraktikkan dalam
pembelajaran disetiap tingkatan sekolah atau satuan pendidikan. Berdasarkan paham konstruktivisme, ilmu pengetahuan tidak dapat
dipindahkan transfer dari seorang guru kepada siswa dalam bentuk yang serba sempurna, melainkan bertahap sesuai dengan pengalaman
masing-masing siswa.
17
Dalam proses
pembelajaran, siswa
membangun sendiri
pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru. Untuk itu tugas
guru adalah menfasilitasi proses tersebut dengan : a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan terhadap siswa,
b. Memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan
c. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
18
Konteks pelaksanaan
pembelajaran dengan
menggunakan kontruktivisme, guru tidak dapat mengindoktrinasi gagasan ilmiah supaya
peserta didik mau mengganti dan memodifikasi gagasannya yang non ilmiah menjadi gagasan atau pengetahuan ilmiah. Dengan demikian
arsitek pengubah gagasan peserta didik adalah peserta didik itu sendiri dan guru hanya berperan sebagai fasilitator dan penyedia kondisi supaya
proses pembelajaran dapat berlangsung.
16
Trianto. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan, dan Implementasi pada KTSP, Cet II, Jakarta : Kencana, 2010 h. 28
17
Ahmad Sofyan, Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPASains. Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA FITK Jakarta: UIN Syahid, 2007 h. 14
18
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 h. 109
4. Model Pembelajaran Inquiry