4. Model Pembelajaran Inquiry
Indrawati dalam Trianto menyatakan, bahwa suatu pembelajaran pada umumnya akan lebih efektif bila diselenggarakan melalui model-
model pembelajaran yang termasuk rumpun pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-model pemrosesan informasi menekankan pada
bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana dampaknya terhadap cara- cara mengolah informasi. Menurut Downey dalam Trianto menyatakan
bahwa inti dari berpikir yang baik adalah kemampuan untuk memecahkan masalah. Dasar dari pemecahan masalah adalah kemampuan untuk belajar
dalam situasi proses berpikir. Dengan demikian, hal ini dapat diimplementasikan bahwa kepada siswa hendaknya diajarkan bagaimana
belajar yang meliputi apa yang diajarkan, bagaiman hal itu diajarkan, jenis kondisi belajar, dan memperoleh padangan baru. Salah satu yang termasuk
dalam model pemrosesan informasi adalah model pembelajaran inkuiry.
19
Pembelajaran inkuiry adalah rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dan siswa.
20
Hal ini senada dengan pendapat Joseph Abruscato yang menyatakan bahwa inquiry adalah metode yang teliti dan sistematik dalam
mempertanyakan dan mencari penjelasan.
21
Sund, seperti yang dikutip oleh Suryosubroto, menyatakan bahwa discovery merupakan bagian dari inquiry, atau inquiry merupakan
perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Inquiry yang dalam bahasa inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,
penyelidikan. Inquiry sebagai suatu proses umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Gulo dalam Trianto,
19
Trianto. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan, dan Implementasi pada KTSP. h.165
20
Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Cet ke- 5 Jakarta: Kencana. 2005 h. 196
21
Joseph Abruscato and Donald A. Derosa. Teaching Children Science; A Discovery Approach. Unitate State: Pearson Education, 2010 h. 43
menyatakan strategi inquiry sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Sasaran
utama kegiatan pembelajaran inquiry adalah 1 keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; 2 keterarahan kegiatan secara
logis dan sistematis pada tujuan pembelajaran; 3 mengembangkan sikap percaya pada diri siswa tentang apa yang ditemukan pada proses inquiry.
22
Menurut Alberta pembelajaran inquiry adalah sebuah proses dimana siswa mengembangkan belajar mereka, merumuskan pertanyaan, menyelidiki,
dan kemudian membangun pengetahuan baru yang berupa pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan itu merupakan pengetahuan baru bagi siswa
dan memungkinkan untuk mengajukan suatu pertanyaan, untuk dicari penyelesaiannya.
23
Dalam suatu penelitian didapat bahwa penggunaan pembelajaran inquiry dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif,
bersungguh-sungguh, dan lebih percaya diri. Jadi pembelajaran inquiry merupakan suatu pembelajaran yang diawali dengan suatu keadaan atau
masalah yang menimbulkan suatu pertanyaan sehingga mendorong siswa untuk mencari solusi atau pemecahannya melalui proses ilmiah.
5. Karakteristik Pembelajaran Inquiry