Desain Intervensi Tindakan Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Prosedur Singkat Tindakan

bervariasi, meskipun media yang digunakan guru sudah bervariasi tetapi selama pembelajaran hanya sebagian peserta didik yang aktif. Sedangkan yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan proses sains peserta didik karena dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa belum semua aspek keterampilan proses sains yang dilatih oleh guru, dari hasil observasi dan wawancara pada kelas XII IPA keterampilan proses sains peserta didiknya dirasa perlu ditingkatkan. Upaya meningkatkan keterampilan proses sains ini dipandang perlu ditingkatkan mengingat materi yang akan dipelajari mempunyai tujuan utama yang menuntut keterampilan proses siswa melalui suatu konsep. Dari hasil diskusi bersama antara peneliti dan guru bidang studi biologi maka perlu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik, dalam hal ini model pembelajaran guided inquiry merupakan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan tersebut karena model pembelajaran ini merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

2. Desain Intervensi Tindakan

Desain intervensi tindakan kelas yang digunakan adalah model spiral Kemmis dan Mc. Taggart. Hopkins seperti yang dikutip oleh Wiriaatmadja menjelaskan tahapan model spiral ini terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. 1

3. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru bidang studi biologi yang berperan langsung pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran guided inquiry sedangkan untuk observer akan dilakukan oleh teman sejawat dan guru bidang studi biologi SMA Triguna Utama. 1 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h. 66-67.

4. Prosedur Singkat Tindakan

Gambar 3.1 Bagan prosedur tindakan modifikasi Kurt Lewin Penelitian pendahuluan a Observasi kegiatan pembelajaran b Wawancara dengan siswa c Wawancara dengan guru d Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar biologi dari hasil observasi awal SIKLUS I Perencanaan Tindakan a Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses pembelajaran, LKS, media pembelajaran serta evaluasi pembelajaran. b Penyusunan lembar observasi keterampilan proses sains dan soal tertulis, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guided inquiry, lembar catatan lapangan, dan angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Monitoring dan Evaluasi Melaksanakan pretest, mencatat data selama pembelajaran, melaksanakan postes, wawancara dan penilaian LKS. Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat dan mengobservasi jalannya pembelajaran. Refleksi Mengolah data, refleksi untuk siklus II Perencanaan Tindakan a Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses pembelajaran, LKS, serta media pembelajaran dari hasil refleksi. b Penyusunan lembar observasi keterampilan proses sains dan soal tertulis, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran guded inquiry, lembar catatan lapangan, dan angket respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan Tindakan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Monitoring dan Evaluasi Melaksanakan pretest, mencatat data selama pembelajaran, melaksanakan postes, wawancara dan penilaian LKS. Refleksi Mengolah data, refleksi untuk siklus III SIKLUS II SIKLUS III Penyusunan

D. Tahapan Intervensi Tindakan