populasi homogen. b apabilaF
hitung
≥ F
tabel
, H ditolak, yang berarti varians kedua
populasi tidak homogen.
2. Analisis Data
Terhadap data hasil tes prestasi belajar siswa, dilakukan analisis dengan menentukan rata-rata nilai tes, peningkatan gain dari pretes dan
postes pada siklus I dan II, serta jumlah persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I dan II. Kemudian membandingkan hasil yang
diperoleh pada siklus I dan II. Dalam menganalisis data pada aspek keterampilan proses sains dengan menggunakan Gain skor. Gain adalah
selisih antara nilai postes dan pretes, gain menunjukkan peningkatan pemahamanpenguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan
guru. a. Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran guided inquiry dalam
upaya meningkatkan katerampilan proses sains siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus rata-rata gain ternormalisasi sebagai berikut:
skorpretes ideal
skor pretes
skor postes
skor g
Skor gain ternormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria
efektivitas pembelajaran dengan kriteria sebagai berikut:
11
G tinggi : nilai g 0,70
G sedang : 0,70 g 030
G rendah : nilai g 03
b. Terhadap data hasil tes keterampilan proses sains siswa, setiap aspek keterampilan proses sains diukur dengan satu butir soal. Untuk mengetahui
peningkatan kemampuan proses sains, dengan menghitung selisihnya, selisih itu sebagai peningkatan keterampilan proses sains.
Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1 Menjumlahkan skor seluruh siswa untuk setiap aspek keterampilan
proses sains yang akan dicari.
11
Richard R. Hake, Analyzing ChangeGain Scores, American Educational Research Association’s Division, Measurrement and Research Methodology, 1999, h. 1
2 Menentukan persentase tiap aspek keterampilan proses sains. 3 Menentukan kriteria keterampilan proses sains dengan cara
menafsirkan persentase skor yang diperoleh siswa dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.5. Interpretasi Keterampilan Proses Sains Persentase
Kategori 90-100
75-89 55-74
31-54 0-30
Sangat tinggi Tinggi
Sedang Rendah
Sangat rendah Aep Saepudin 2001 dalam Wawan
c. Terhadap data hasil observasi pelaksanaan model pembelajaran guided inquiry dilakukan analisis kualitatif, yaitu memfokuskan hal-hal pokok dan
penting yang berkaitan dengan pelaksanaan model pembelajaran guided inquiry. Hasil observasi dideskripsikan dalam paparan data secara naratif.
Analisis kualitatif ini memperoleh data penelitian yang berupa indikator- indikator perilaku guru dan siswa dalam proses pembelajaran guided
inquiry yang berperan pada peningkatan keterampilan proses sains siswa. d. Terhadap data hasil angket respon siswa
Analisis persentase sikap siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan : P
: angka persentase F
: frekuensi yang sedang dicari persentasenya N
: jumlah individu Hasil analisis persetase sikap siswa dikategorikan menjadi:
1 Sikap positif jika persentase hasil analisis angket 50 2 Sikap negatif jika persentase hasil analisis angket 50
P = FN x 100
e. Terhadap data hasil pengamatan keterampilan proses sains, analisis dilakukan dengan mencari persentase skor tiap aspek keterampilan proses
sains siswa, Kemudian membandingkan persentase skor tiap aspek keterampilan proses sains yang diamati pada siklus I dan siklus II. Untuk
menghitung nilai kemampuan keterampilan proses sains psikomotor suatu tes performance dalam pelaksanaan praktikum dengan menggunakan
lembar observasi skor keterampilan siswa pada tiap tindakan yang dinilai menjadi skor total siswa.
Persentase = Skor ideal yang dilakukan
X 100
12
Skor maksimum yang diharapkan Tingkat
Penguasaan Predikat
86-100 Sangat baik
76-85 Baik
60-75 Cukup
55-59 Kurang
≤ - 54 Kurang sekali
3. Pengujian Hipotesis Tindakan