26
1 Keefektifan individual yang ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
kemampuan, dan motivasi.
31
2 Keefektifan kelompok ditentukan oleh kekompakan, kepemimpinan, peran
dan norma.
32
3 Keefektifan organisasi ditentukan oleh lingkungan teknologi, struktur,
pilihan strategis, dan budaya.
33
Adapun karakteristik sistem pengawasan yang efektif, yaitu: 1
Akurat accurate, yaitu informasi atau data yang diukur harus akurat keberadaannya.
34
2 Ekonomis realistic economically reslistic, yaitu pengeluaran biaya untuk
implementasi pengawasan seminimal mungkin.
35
3 Tepat waktu timely, yaitu sistem pengawasan akan efektif jika dilakukan
dengan cepat disaat penyimpangan diketahui.
36
4 Realistik secara organisasi organizationally realistic, yaitu individu
harus dapat melihat hubungan antara tingkat prestasi yang dicapainya dan imbalan yang akan menyusul kemudian.
37
31
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, edisi.III, cet.II, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h.3.
32
Ibid., h. 3.
33
Ibid., h.3.
34
Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, h.307.
35
Ibid., h. 307.
36
Ibid., h. 307.
37
Ibid., h. 307.
27
5 Dipusatkan pada pengawasan strategic focused on strategic control
points, yaitu diarahkan pada titik-titik strategis sehingga penyimpangan cepat diketahui dan terhindar dari kegagalan.
38
6 Terkordinasi dengan kerja organisasi, memperhatikan bahwa aktivitas
akan selalu terkait dengan kegiatan yang diawasi.
39
7 Objektif dan komprehensif objective and comprehensible, yaitu
informasi dalam suatu sistem pengawasan harus mudah dipahami dan objektif.
40
8 Fleksibel flexible, yaitu sistem pengawasan memiliki tingkat keluwesan
yang tinggi sehingga standar-standar pengendalian tetap dapat dipergunakan dikarenakan situasi dan kondisi.
41
9 Diterima para anggota organisasi accepted by organization members,
yaitu sistem pengawasan dapat diterima dan dimengerti oleh semua anggota, sehingga masing-masing akan ikut bertanggung jawab terhadap
pencapaian tujuan.
42
Adapun kriteria efektif dan efisien dalam Islam, yaitu: Prinsip keseimbangan tawazun yaitu mencakup bertindak yang
harmonis, pantas, dan tidak kikir. 1
Prinsip mencapai kemanfaatan baik bagi dirinya, keluarga dan lingkungan.
38
Ibid., h. 307.
39
Ibid., h. 307.
40
Ibid., h. 307.
41
Ibid., h. 307.
42
Ibid., h. 307.
28
2 Prinsip tidak boros mubazir.
3 Prinsip berlaku adil kepada diri pribadi, orang lain, dan dalam setiap
perbuatan.
2. Teori Pengawasan
a. Pengertian Pengawasan
Pengawasan berasal dari kata “awas” yaitu dapat melihat baik-baik, mempertahankan dengan baik, waspada, dan hati-hati, sementara pengawasan
sendiri merupakan penjagaan.
43
Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan
mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula.
44
Menurut Terry dalam bukunya John Salindeho pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja atau menerapkan tindakan-tindakan korektif
sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, guna menemukan dan mengoreksi penyimpangan yang terjadi.
45
Sedangkan dalam bukunya Kadar Nurzaman, pengawasan adalah satu kegiatan manajer yang mengusahakan
agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan mencapai hasil yang dikehendaki.
46
43
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.104.
44
M.Manullang, Dasar-Dasar Manajemen Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995, h.18.
45
John Salindeho, Pengawasan Melekat Aspek-Aspek Terkait dan Implementasinya, cet.I, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h.25.
46
Kadar Nurzaman, Manajemen Perusahaan, cet.I, Bandung: CV Pustaka Setia, 2014, h.135.
29
Pengertian pengawasan yang dikemukakan oleh Robert J. Mockler, pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang
telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan- penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
47
Pengawasan merupakan pengukuran dan pembetulan terhadap kegiatan para bawahan untuk menjamin bahwa apa yang terlaksana itu cocok
dengan rencana. Jadi pengawasan itu mengukur pelaksanaan dibandingkan dengan cita-cita dan rencana, memperlihatkan dimana ada penyimpangan
yang negatif dan dengan menggerakkan tindakan-tindakan untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan, membantu menjamin tercapainya rencana-
rencana.
48
Menurut P. F. Ducker bahwa lembaga tidak dapat berfungsi tanpa manajemen. Manajemen adalah organ lembaga. Organ yang mengubah
kerumunan menjadi organisasi dan mengubah usaha manusia menjadi prestasi, karena manajemen pengawasan merupakan fungsi fundamental. Hal
tersebut sesuai dengan manajemen “POAC”, yaitu:
47
Hani Handoko, MANAJEMEN Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA, 1998, h.360-361.
48
Jhon Salindeho, Tata Laksana Dalam Manajemen Jakarta: Sinar Grafika, 1998, hal 39.
30
1 Planning perencanaan, yaitu merupakan proses awal dalam menentukan
tujuan manajemen yang akan dicapai.
49
2 Organizing pengorganisasian, yaitu keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, wewenang dan fasilitas untuk mencapai tujuan.
50
3 Actuating kegiatan, yaitu aktifitas seluruh manajemen seperti anaggota
yang bekerja menurut tugasnya.
51
4 Controlling pengawasan, yaitu untuk menjamin bahwa kegiatan dapat
memberikan hasil yang diinginkan.
52
Berikut proses pengawasan menurut Stoner, freeman dan Gilbert:
peppe Tidak
Sumber: Diolah dari Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, cet.I. Jakarta: Kencana, 2005, h.321.
b. Tipe-Tipe Pengawasan
Ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu:
49
Mufham Al-Amin, Manajemen Pengawasan, cet.I, Ciputat: Kalam Indonesia, 2006, h.42.
50
Ibid., h. 42.
51
Ibid., h. 42.
52
Ibid., h. 42.
Penentuan standard
dan metode penilaian
kinerja Penilaian
kinerja Apakah kinerja
yang dicapai sesuai dengan standard?
Pengambilan tindakan koreksi dan
melakukan evaluasi ulang atas standar
yang telah ditetapkan Tujuan tercapai