Dasar Hukum Wakaf Definisi dan Dasar Hukum Wakaf

17 petunjuk. Umar berkata: Ya Rasulullah, saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, saya belum pernah mendapatkan harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku? Rasulullah menjawab: Bila kamu suka, kamu tahan pokoknya tanah itu, dan kamu sedekahkan hasilnya. Kemudian Umar melakukan shadaqah, tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan. Berkata Ibnu Umar: Umar menyedekahkannya kepada orang- orang fakir, kaum kerabat, budak belian sabilillah, ibnu sabil dan tamu. Dan tidak mengapa atau tidak dilarang bagi yang menguasai tanah wakaf itu mengurusnya makan dari hasilnya dengan cara baik sepantasnya atau makan dengan tidak bermaksud menumpuk harta” HR. Muslim. 14

c. Unsur dan Persyaratan Wakaf

Unsur-unsur rukun yang harus terpenuhi dalam wakaf yaitu: 1 Wakif orang yang berwakaf 15 Orang yang berwakaf disyaratkan harus seorang yang dipandang cakap untuk melakukan amal kebajikan ahl li al- tabarru‟ dengan indikator sebagai berikut: a Orang yang berwakaf adalah orang ewasa atau baligh b Orang yang berwakaf berakal sehat, bukan orang gila atau orang bodoh c Orang yang berwakaf, pada saat mewakafkan hartanya dalam keadaan sehat, bukan orang yang sedang sakit keras. d Orang yang berwakaf adalah pemilik penuh harta yang akan diwakafkannya. Seseorang yang diserahi tugas untuk mengurus harta, atau hanya sebagai pengguna, seperti pengelola, penggarap, penyewa, 14 Ibn Hajar Al-Asqalani, Jakarta: PT. Mizan Pustaka, 1998, h. 378-379. 15 Mukhlisin Muzarie, Hukum Perwakafan dan Implikasinya Terhadap Kesejahteraan Masyarakat, cet.I, Jakarta: Kementerian Agama RI, 2010, h.109-118. 18 peminjam, dan pembeli gadai tidak dapat mewakafkan harta yang dikuasainya karena bukan pemilik penuh. e Orang yang berwakaf adalah pemilik syah harta yang akan diwakafkannya. Dengan kata lain orang seperti penggasab, penyerobot, pencuri dan pemilik harta illegal lainnya, tidak sah mewakafkan harta yang dimilikinya secara illegal karena bukan pemiliknya yang sah. f Orang yang berwakaf adalah orang yang cakap dalam bertindak rasyid g Orang yang berwakaf tidak tenggelam hutang. Orang yang mempunyai hutang yang melebihi jumlah hartanya tidak sah mewakafkan. 2 Mauquf bih harta yang diwakafkan 16 Untuk barang yang diwakafkan, ditentukan beberapa syarat sebagai berikut: 17 a Barang atau benda itu tidak rusak atau habis ketika diambil manfaatnya. b Kepunyaan orang yang berwakaf c Bukan barang haram atau najis. 16 Ibid., hal. 118-127. 17 Adijani al-Alabij, Perwakafan Tanah di Indonesia Dalam Teori ke Praktek, cet.I, Jakarta: CV. Rajawali, 1989, h.31. 19 3 Mauquf‟alaih penerima wakaf 18 Syarat penerima wakaf adalah baligh dan berakal. 4 Shighat ikrar wakaf 19 5 Nadzir pengelola wakaf 20 Harta secara umum memerlukan pengelola yang dapat menjaga dan mengurus agar tidak terlantar dan sia-sia. Persoalan yang menjadi perhatian para ulama dalam menentukan pengelola nadzir adalah menyangkut sasaran. Apabila sasaran wakaf ditunjukkan untuk oorang-orang tertentu, maka pengelolaannya adalah penerima wakaf tersebut, dan apabila wakaf ditujukan untuk umum, seperti untuk masjid, fakir miskin, yatim piatu, orang-orang jompo, dan sebagainya, maka sebagai pengelolanya adalah penguasa hukum wilayah. Al-Khatib al-Syarbini memberikan persyaratan nadzir adalah jujur, amanah serta kecakapan atau kemampuan seseorang untuk mengelola dan mengembangkan harta wakaf sehingga mencapai hasil yang optimal.

2. Macam-macam Wakaf dalam Islam

Pembentukan wakaf dan pertumbuhannya yang berkembang sangat pesat dalam Islam serta pwmwliharaanya yang baik, telah menjadikan asset wakaf berlimpah. Wakaf yang jumlahnya melimpah ini berasal dari berbagai jenis wakaf, berbagai macam bentuk, tujuan dan targetnya, substansi ekonominya, serta 18 Ibid., h. 127. 19 Ibid., h. 134. 20 Ibid., h. 142-145.