Gambar 4.1 Pengawasan Penyaluran Dana Bantuan Pengembangan Wakaf
Pengawasan Kemenag tingkat Kecamatan, KabupatenKota,
Provinsi dan Pusat
7 hari sejak bantuan diterima, nadzir menyampaikan laporan
disertai dengan bukti fotocopy buku rekening
3 bulan pelaksanaan
6 bulan pelaksanaan
Bukti Penerimaan
Laporan Tertulis
Laporan Berkala
Pengelolaan Dana Bantuan
C. Analisis SWOT Dana Bantuan Pengembangan Wakaf
1. Strengts Kekuatan
a. Dana APBN
Program dana bantuan pengembangan wakaf ini bersumber dari APBN. Untuk setiap tahunnya pemerintah melalui kemenag
mengeluarkan dana ratusan juta untuk program ini. Dari tahun 2005- 2013, total yang dike
luarkan melalui APBN untuk program dana bantuan ini adalah sebesar Rp. 51,400,000,000,- lima puluh satu
milyar empat ratus juta rupiah.
7
b. Pemanfaatan Hasil Bantuan
Dana bantuan ini berbeda dengan dana bantuan yang lain. Jika dana bantuan lain ketika diberikan kepada penerimanya bisa langsung
dihabiskan, berbeda dengan dana bantuan pengembangan wakaf ini yang hasil dari dana bantuan tersebut digunakan untuk pemberdayaan
masyarakat. Maka manfaat dari dana bantuan ini dapat dirasakan dalam jangka waktu yang lama dan dapat dirasakan oleh banyak
orang. c.
Dukungan dari pemerintah Dukungan dari pemrintah ini dapat dilihat dari adanya Undang-
Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Dengan adanya Undang-
7
Data Nadzir Penerima Bantuan Pemberdayaan Wakaf Produktif, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Dari Tahun 2005-2013.
Undang tersebut Direktorat Wakaf yang memiliki fugsi sebagai mediator, dinamisator dan regulator mewujudkan amanah ini dengan
meluncurkannya dana bantuan pengembangan wakaf.
8
d. Laporan rutin dana bantuan
Dengan adanya laporan rutin dari nadzir ke pihak kemenag, hal ini dapat meminimalisir jumlah nadzir yang gagal dalam mengelola
dana bantuan. laporan rutin ini dilakukan setiap 3 tiga bulan sekali untuk laporan pemanfaatan dana dan 6 enam bulan sekali utuk
laporan hasil keuntungan. e.
Sanksi atas penyalahgunaan dana bantuan Harus diadakannya sanksi bagi nadzir yang tidak menjalankan
tugas semestinnya. Yaitu maksudnya bagi nadzir yang tidak melakukan pengelolaan dana bantuan sesuai dengan apa yang
tercantum di proposal. Bagi nadzir yang menyalahgunakan penggunaan dana bantuan ini, dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
yang ada.
2. Weaknesses Kelemahan
a. Kurang sosialisasi ke masyarakat
Pihak Kemenag belum begitu gencar dalam mempublikasikan adanya dana bantuan pengembangan wakaf. Sehingga masih banyak
8
Wawancara dengan H. Abdul Fattah Fungsional Umum pada Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Jakarta, 16 September 2014.
masyarakat yang belum mengetahuinya. Publikasi baru dilakukan kepada para nadzir, itupun pada saat pihak Direktorat Wakaf
melakukan pembinaan. b.
Tidak ada sanksi untuk nadzir yang tidak mencapai BEP Pihak Direktorat Wakaf belum memberikan sanksi apapun
kepada para nadzir yang tidak mencapai break even point BEP. Pencapaian BEP masih bersifat anjuran. Padahal dengan tidak
diberikannya sanksi kepada para nadzir yang tidak mencapai BEP, itu dapat menjadi pemicu nadzir lain melakukan hal yang sama.
c. Peraturan yang belum sempurna
Belum sempurnanya peraturan yang ada membuat Direktorat Wakaf tidak optimal dalam menjalankan program bantuan ini. Dapat
dilihat dari tidak adanya sanksi bagi nadzir yang tidak mencapai BEP. Hal ini dikarenakan belum adanya payung hukum tentang itu.
Pencapaian BEP masih bersifat anjuran saja.