Efektivitas Pengawasan Penyaluran Dana Bantuan Pengembangan
Pihak kemenag selalu mengawasi para nadzir yang menerima dana bantuan pengembangan wakaf. Mulai dari adanya laporan pertiga bulan,
enam bulan, hingga pihak kemenag yang mengontrol langsung ke lokasi para nadzir. Pihak kemenag telah melakukan pengawasan dengan
semaksimal mungkin agar meminimalisir kegagalan dalam pengelolaan
dana bantuan.
6. Terkordinasi dengan kerja organisasi, memperhatikan bahwa aktivitas
akan selalu terkait dengan kegiatan yang diawasi.
Semua kegiatan dari dana bantuan tersebut akan ada catatan laporannya. Pertiga bulan nadzir akan menyampaikan laporan tentang
pemanfaatan dana bantuan, dengan menyertakan bukti-bukti. Perenam bulan nadzir akan menyampaikan laporan hasil keuntungan dari
pengembangan wakaf, baik dalam pengelolaan barang maupun jasa yang dialokasikan untuk pemberdayaan masyarakat.
11
7. Objektif dan komprehensif, yaitu informasi dalam suatu simtem
pengawasan harus mudah dipahami dan objektif.
Informasi yang diberikan oleh kemenag kepada nadzir sangat jelas dan mudah dipahami. Informasinya dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Informasi tersebut diberikan rutin saat pembinaan para nadzir.
11
Ibid.
8. Fleksibel, yaitu sistem pengawasan memiliki tingkat keluwesan yang
tinggi sehingga standar-standar pengendalian tetap dapat dipergunakan
dikarenakan situasi dan kondisi.
Pengawasan yang
dilakukan Kemenag
atas dana
bantuan pengembangan wakaf berupa pengontrolan langsung pihak Kemenag ke
lokasi para nadzir, penyerahan laporan rutin yang dibuat oleh para nadzir, dan pemberian sanksi bagi nadzir yang melakukan penyalahgunaan dana
bantuan tersebut. Hal-hal ini mampu menerapkan standar-standar pengendalian baik untuk megontrol kepatuhan para nadzir atas
pengelolaan dana
bantuan maupun
untuk pemberian
sanksi penyalahgunaan dana bantuan.
9. Diterima para anggota organisasi, yaitu sistem pengawaan dapat diterima
dan dimengerti oleh semua, sehingga masing-masing akan ikut
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.
Sesuai dengan mekanisme penyaluran dana bantuan, dari pihak kemenag, Pejabat Pembuat Komite PPK yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan penyaluran dana bantuan pengembangan wakaf. PPK mengerti dan memahami akan semua aturan yang ada pada dana bantuan
tersebut agar tujuan disalurkannya dana tersebut tercapai. Begitu pula dengan para nadzir, mereka juga mengerti dan memahami akan prosedur
yang ada pada dana bantuan tersebut demi tercapainya tujuan permohonan proposal yang mereka ajukan.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Kemenag-Direktorat Pemberdayaan Wakaf terhadap
penyaluran dana bantuan pengembangan wakaf sudah berjalan dengan efektif, hal ini dilihat berdasarkan teori efektivitas dan analisis SWOT
dengan menunjukkan Skor IFAS 3,1 dan EFAS 2,5. Yang berarti bahwa faktor internel yang terdiri dari kekuatan lebih besar dibandingkan dengan
faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Sehingga dari kondisi tersebut dapat dikatakan bahwa pengawasan yang dilakukan
kemenag sudah berjalan dengan efektif. Sementara dilain sisi memang masih ada kelemahannya dengan nilai bobot x rating sebesar 2,5 yang
didominasi oleh unsur sektor industri, pengetahuan manajemen bisnis dan kolaps dengan nilai bobot 0,2, yang mana hal tersebut harus di antisipasi
bahkan di hilangkan oleh pihak Kemenag yaitu diantaranya dengan cara menjalin kerja sama dengan instansi lain, terus memperbaiki peraturan
yang ada dan terus memperketat tingkat pengawasan.
95