Macam-macam Wakaf dalam Islam

21 Wakaf ini terus berlanjut hingga memecahkan rekor terbanyak dari berbagai macam wakaf lainnya. 2 Wakaf tanah pemerintah berdasarkan keputusan penguasa atau hakim. 3 Wakaf yang dilakukan oleh wakif atas dasar wasiat. c. Macam-macam wakaf berdasarkan substansi ekonominya 23 Berdasarkan substansi ekonominya, wakaf bisa dibagi menjadi dua macam: 1 Wakaf langsung, yaitu wakaf untuk memberi pelayanan langsung kepada orang-orang yang berhak, seperti wakaf masjid yang disediakan sebagai tempat shalat, wakaf sekolah yang disediakan untuk tempat belajar siswa dan wakaf rumah sakit untuk mengobati orang sakit secara cuma-cuma. Pelayanan langsung ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung dan menjadi modal tetap yang selalu bertambah dari generasi ke generasi. Wakaf seperti ini merupakan asset produktif yang sangat bermanfaat generasi yang akan datang dan dirintis oleh generasi terdahulu untuk mengisi pembangunan yang akan datang serta bertujuan memberi manfaat langsung kepada semua orang yang berhak atas wakaf tersebut. 2 Wakaf produktif, yaitu wakaf harta yang digunakan untuk kepentingan produksi, baik dibidang pertanian, perindustrian, perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada 23 Ibid., h. 22-23. 22 orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf. Disini, wakaf produktif diolah untuk dapat menghasilkan barang atau jasa kemudian dijual dan hasilnya dipergunakan sesuai dengan tujuan wakaf. d. Macam-macam wakaf berdasarkan bentuk hukumnya 24 Adapun macam-macam wakaf berdasarkan bentuk hukumnya ada dua kategori. Pertama, macam-macam wakaf berdasarkan cakupan tujuannya, yaitu: 1 Wakaf umum, yaitu wakaf yang tujuannya mencakup semua orang yang berada dalam tujuan wakaf; baik cakupan ini untuk seluruh manusia, atau kaum muslimin, atau orang-orang yang berada di daerah mereka. 2 Wakaf khusus atau wakaf keluarga, yaitu wakaf yang manfaat dan hasilnya hanya diberikan oleh wakif kepada seseorang atau sekelompok orang berdasarkan hubungan dan pertalian yang dimaksud oleh wakif. 3 Wakaf gabungan, yaitu wakaf yang sebagian manfaat dan hasilnya diberikan khusus untuk anak dan keturunan wakif, serta selebihnya disalurkan untuk kepentingan umum. Kedua macam-macam wakaf berdasarkan kelanjutannya sepanjang zaman, yaitu: 1 Wakaf abadi, yaitu wakaf yang diikrarkan selamanya dan tetap berlanjut sepanjang zaman. Wakaf yang sebenarnya dalam Islam adalah wakaf 24 Ibid., h. 23-25. 23 abadi, yang pahalanya berlipat ganda dan terus berjalan selama wakaf itu masih ada. 2 Wakaf sementara, yaitu wakaf yang sifatnya tidak abadi, baik dikarenakan oleh bentuk barangnya maupun keinginan wakif sendiri. e. Macam-macam wakaf berdasarkan tujuannya 25 Ada beberapa macam wakaf berdasarkan tujuannya, diantaranya adalah: 1 Wakaf air minum. Wakaf ini termasuk diantara tujuan wakaf yang pertama dalam Islam dan tercermin dalam wakaf Utsman bin Affan Radhiyallahu anhu yang berupa sumur Raumah. 2 Wakaf sumur dan sumber mata air di jalan-jalan yang biasa menjadi lalu lintas jamaah haji yang datang dari Iraq, Syam, Mesir dan Yaman, serta kafilah yang bepergian menuju India dan Afrika. 3 Wakaf jalan dan jembatan untuk memberi pelayanan umum kepada masyarakat. 4 Wakaf khusus bantuan fakir miskin dan orang-orang yang sedang bepergian. 5 Wakaf pembinaan social bagi mereka yang membutuhkan. 6 Wakaf sekolah dan universitas serta kegiatan ilmiah lainnya. 7 Wakaf asrama pelajar dan mahasiswa. 8 Wakaf pelayanan kesehatan. 9 Wakaf pelestarian lingkungan hidup. 25 Ibid., h. 25-28. 24 f. Macam-macam wakaf berdasarkan jenis barangnya 26 Sepanjang sejarah islam, wakaf sangat banyak dengan beragam bentuk dan jenisnya. Bahkan mencakup semua jenis harta benda. 1 Wakaf benda tidak bergerak. Di antara benda wakaf tersebut adalah wakaf pokok tetap berupa tanah pertanian dan bukan pertanian. Seperti masjid, sekolah, rumah sakit, dan perpustakaan. 2 Wakaf benda bergerak. Wakaf harta benda bergerak yang dijadikan pokok tetap menurut pengertian ekonomi modern, juga banyak dilakukan oleh kaum muslimin, seperti alat-alat pertanian, mushaf Al-Quran, sajadah untuk masjid, buku untuk perpustakaan umum dan perpustkaan masjid.

B. Efektivitas Pengawasan

1. Teori Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata “efektif” berarti ada efeknya, akibatnya, pengaruhnya, dapat membawa hasil, berhasil guna. Sedangkan “efisien” berarti tepat sesuai untuk menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya, dan mampu menjalanlan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna dan bertepat guna. 27 26 Ibid., h. 29. 27 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, h.352. 25 Peter F. Drucker berpendapat bahwa efektif yaitu mengerjakan pekerjaan dengan benar doing the right things. Sedangkan efisien adalah mengerjakan pekerjaan yang benar doing thing right. 28 Efektivitas berarti menunjukkan suatu usaha dalam mencapai sasaran-sasaran atau hasil akhir yang telah ditetapkan secara tepat guna mencapai sasaran dan tujuan. 29 Efektivitas dalam ekonomi yaitu suatu sasaran atau angka untuk menunjukkan sampai berapa jauh sasaran atau target tercapai. Menurut Amin Widjaja efektivitas berhubungan dengan penentuan apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan tercapai. Sementara Tjukir P. Tawat efektivitas adalah kemampuan suatu unit kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 30 Secara sederhana efektivitas merupakan ukuran untuk menggambarkan sejauh mana sasaran yang akan dicapai, sedangkan efisiensi menggambar kan bagaimana komponen tersebut dikelola atau di proses secara tepat dan benar sehingga tidak terjadi pemborosan, dan keduanya merupakan satu kesatuan proses guna mencapai visi dan misi. b. Karakteristik Efektif Adapun keefektifan dapat dilihat dari 3 perspektif, yaitu: 28 Ernie Tisnawati sule dan kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, cet.I, Jakarta: Kencana, 2005, h.7. 29 Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, cet.II, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, h.8. 30 Sinta Sri Rezeki, “Efektivitas Peran Wakalah Al-Wakif Terhadap Perkembangan Tabung Wakaf Indonesia,” Skripsi S1 pada Program Studi Muamalat FSH UIN Jakarta, 2010, h.15. 26 1 Keefektifan individual yang ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kemampuan, dan motivasi. 31 2 Keefektifan kelompok ditentukan oleh kekompakan, kepemimpinan, peran dan norma. 32 3 Keefektifan organisasi ditentukan oleh lingkungan teknologi, struktur, pilihan strategis, dan budaya. 33 Adapun karakteristik sistem pengawasan yang efektif, yaitu: 1 Akurat accurate, yaitu informasi atau data yang diukur harus akurat keberadaannya. 34 2 Ekonomis realistic economically reslistic, yaitu pengeluaran biaya untuk implementasi pengawasan seminimal mungkin. 35 3 Tepat waktu timely, yaitu sistem pengawasan akan efektif jika dilakukan dengan cepat disaat penyimpangan diketahui. 36 4 Realistik secara organisasi organizationally realistic, yaitu individu harus dapat melihat hubungan antara tingkat prestasi yang dicapainya dan imbalan yang akan menyusul kemudian. 37 31 Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, edisi.III, cet.II, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, h.3. 32 Ibid., h. 3. 33 Ibid., h.3. 34 Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, h.307. 35 Ibid., h. 307. 36 Ibid., h. 307. 37 Ibid., h. 307.