53
Gambar 2.1 Kuadran Pearce dan Robinson
78
Kuadran III Kuadran I
- , + Ubah Strategi + , + Progresif
Kuadran IV Kuadran II
_ , _ Strategi Bertahan + , - Diversifikasi Strategi
Kuadran I a.
Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. b.
Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal.
c. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah prima dan mantap
sehingga pertumbuhan yang agresif.
78
Siti Muyasari, “ Analisis SWOT Terhadap Produk Unit Link” Studi pada PT Asuransi
Takaful Keluarga, 2010, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 73.
Berbagai Peluang
Kekuatan Internal
Berbagai Ancaman Kelemahan
Internal
54
Progresif artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, membesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal. Kuadran II ST
a. Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. b.
Perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.
c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.
Diversifikasi artinya perusahaan dalam kondisi mantap namum menghadapi sejumlah tantangan berat, sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karena itu organisasi disarankan untuk segera
memperbanyak ragam strategi teknisnya. Kuadran III WO
a. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber daya lemah.
b. Karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal.
c. Focus strategi perusahaan pada posisi ini ialah meminimalkan kendala-
kendala internal perusahaan. Ubah strategi artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya, strategi lama sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
55
Kuadran IV WT: a.
Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan. b.
perusahan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang dimiliki banyak kelemahan.
c. strategi yang diambil Defensif, Penciutan atau Likuidasi.
Strategi bertahan artinya kondisi internal organisasi yang lemah yang dihadapkan pada situasi eksternal yang sulit, menyebabkan organisasi berada
pada pilihan dramatis. Karena itu organisasi disarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin
terperosok. Strategi ini dipertahankan sambal terus berupaya membenahi diri.
56
D. Kerangka Konseptual
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Gambar diatas menjelaskan bahwa dirjen pemberdayaan wakaf memiliki tim khusus untuk melaksanakan program dana bantuan pengembangan wakaf.
Tim khusus yang terdiri dari ketua dan auditor internal memberikan dana bantuan pengembangan wakaf kepada para nadzir yang mengajukan permohonan bantuan
untuk pengembangan wakaf produktif. Dirjen wakaf memberikan dana bantuan
Dirjen Wakaf
Mekanisme Operasional
Pimpinan Auditor Internal
Hasil Pengawasan
Tidak Efektif Dana Bantuan
+ Nadzir
Efektif
57
tersebut hanya kepada para nadzir yang sudah melewati tahapan seleksi kelayakan. Setelah dana bantuan tersebut diberikan, maka pihak dirjen wakaf
melakukan pengawasan atas pengelolaan dana bantuan tersebut. Oleh karena itu, penulis akan meneliti bagaimana efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh
kemenag terhadap nadzir yang menerima dana bantuan pengembangan wakaf tersebut.
E. Review Studi Terdahulu
Review studi terdahulu digunakan sebagai alat bantu sebuah gambaran dalam menyusun kerangka berfikir dalam penelitian. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan beberapa sumber kepustakaan.
a. Skripsi Auwalul Akmalia yang berjudul “Peranan Kantor Urusan Agama
Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor Jawa Barat Terhadap Pengelolaan Wakaf Produktif”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kantor
urusan agama citeureup terhadap pengelolaan wakaf produktif dan mengetahui langkah-langkah strategis kantor urusan agama citeureup.
Kesimpulan penelitian ini adalah peran kantor urusan agama kecamatan citeureup dalam pengelolaan wakaf yaitu dengan mensosialisasikan wakaf
secara menyeluruh. Selain itu memberikan bimbingan kepada nadzir agar professionalitasnya dapat terus meningkat. Persamaan penelitian ini adalah
sama-sama membahas peran lembaha pemerintahan dalam meningkatkan wakaf produktif. Sedangkan perbedaannya adalah pada skripsi sebelumnya
membahas tentang peran kantor urusan agama dalam pengelolaan wakaf
58
produktif. Sedangkan pada penelitian ini penulis akan meneliti peran
kementerian agama dalam penyaluran dana bantuan pengembangan wakaf.
b. Skripsi Muhamad Irsyad yang berjudul “Peran Tokoh Masyarakat Kecamatan
Penjaringan Jakarta Utara Dalam Upaya Pengelolaan Dan Peningkatan Fungsi Tanah Wakaf Studi Kasus Kelurahan Penjaringan Kota Administrasi Jakarta
Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetehui peran wakaf bagi pemberdayaan masyarakat, mengetahui peran tokoh masyarakat dalam upaya
pengelolaan dan peningkatan fungsi tanah wakaf. Kesimpulan penelitian ini adalah peran tokoh masyarakat kecamatan penjaringan dalam upaya
peningkatan tanah wakaf di kelurahannya sudah efektif dan berjalan dengan baik meskipun dengan menggunakan system yang lama, namun dalam upaya
pengelolaan dan peningkatan fungsi tanah wakaf ke arah produktif belum optimal, sehingga tanah wakaf disana belum terasa manfaatnya bagi
masyarakat khususnya dalam pemberdayaan masyarakat setempat. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas pengelolaan wakaf produktif.
Sedangkan perbedaannya adalah pada skripsi sebelumnya membahas tentang peran tokoh masyarakat dalam meningkatkan wakaf produktif. Sedangkan
pada penelitian ini penulis membahas tentang peran suatu lembaga, yaitu
kementerian agama dalam mengembangkan wakaf produktif.