Pengertian Pengawasan Teori Pengawasan

30 1 Planning perencanaan, yaitu merupakan proses awal dalam menentukan tujuan manajemen yang akan dicapai. 49 2 Organizing pengorganisasian, yaitu keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, wewenang dan fasilitas untuk mencapai tujuan. 50 3 Actuating kegiatan, yaitu aktifitas seluruh manajemen seperti anaggota yang bekerja menurut tugasnya. 51 4 Controlling pengawasan, yaitu untuk menjamin bahwa kegiatan dapat memberikan hasil yang diinginkan. 52 Berikut proses pengawasan menurut Stoner, freeman dan Gilbert: peppe Tidak Sumber: Diolah dari Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, cet.I. Jakarta: Kencana, 2005, h.321.

b. Tipe-Tipe Pengawasan

Ada tiga tipe dasar pengawasan, yaitu: 49 Mufham Al-Amin, Manajemen Pengawasan, cet.I, Ciputat: Kalam Indonesia, 2006, h.42. 50 Ibid., h. 42. 51 Ibid., h. 42. 52 Ibid., h. 42. Penentuan standard dan metode penilaian kinerja Penilaian kinerja Apakah kinerja yang dicapai sesuai dengan standard? Pengambilan tindakan koreksi dan melakukan evaluasi ulang atas standar yang telah ditetapkan Tujuan tercapai 31 1 Pengawasan pendahuluan feedforward control. Pengawawasan pendahuluan, atau sering disebut steering controls, dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan dari standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan agresif, dengan mendeteksi masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu masalah terjadi. Pengawasan ini akan efektif hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada waktunya tentang perubahan-perubahan dalam lingkungan atau tentang perkembangan terhadap tujuan yang diinginkan. 2 Pengawasan concurrent, pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan concurrent control. Pengawasan ini, sering disebut pengawasan “Ya-Tidak”, screening control atau “berhenti-terus”, dilakukan selama suatu kegiatan berlangsung. Tipe pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan- kegiatan bias dilanjutkan, atau menjadi semacam pe ralatan “double- check” yang lebih menjamin ketepatan pelaksanaan suatu kegiatan. 3 Pengawasan umpan balik feedback control. Pengawasan umpan balik, juga dikenal sebagai past-action controls, mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan. Sebab-sebab penyimpangan dari rencana 32 atau standar ditentukan, dan penemuan-penemuan diterapkan untuk kegitan-kegiatan serupa dimasa yang akan dating. Pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi Feedforward control Concurrent Control Feedback Control Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi manajemen. Pengawasan pendahuluan dan “berhenti-terus”, cukup memadai untuk memungkinkan manajemen membuat tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan. Tetapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan disamping kegunaan dua bentuk pengawasan itu. Pertama, biaya keduanya mahal. Kedua, banyak nkegiatan tidak memungkinkan dirinya dimonitor secara terus menerus. Ketiga, pengawasan yang berlebihan akan menjadikan produktivitas berkurang. Oleh karena itu, manajemen harus menggunakan sistem pengawasan yang paling sesuai bagi situasi tertentu.

c. Tahap-Tahap Dalam Proses Pengawasan

Proses pengawasan biasanya terdiri paling sedikit lima tahap. Tahap- tahapnya adalah: 1 Tahap 1: Penetapan standar pelaksanaan perencanaan. Standar mengandung arti sebagai suatu satuan pengukuran yang dpat digunakan Kegiatan belum dilaksanakan Kegiatan sedang dilaksanakan Kegiatan telah dilaksanakan