Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Di Indonesia, kegiatan wakaf dikenal seiring dengan perkembangan dakwah Islam di Nusantara. Di samping melakukan dakwah Islam, para ulama juga sekaligus memperkenalkan ajaran wakaf. Hal ini terbukti dari banyaknya masjid-masjid yang bersejarah dibangun di atas tanah wakaf. Ajaran wakaf ini terus berkembang di bumi Nusantara, baik pada masa dakwah pra kolonial, masa kolonial, maupun pasca kolonial Indonesia merdeka. Pada masa pemerintahan kolonial merupakan momentum kegiatan wakaf. Karena pada masa itu, perkembangan organisasi keagamaan, sekolah, madrasah, pondok pesantren, masjid, semuanya merupakan swadaya dan berdiri di atas tanah wakaf. Namun, perkembangan wakaf dikemudian hari tak mengalami perubahan yang berarti. Kegiatan wakaf dilakukan terbatas pada kegiatan keagamaan, seperti pembangunan masjid, mushalla, madrasah, kuburan, sehingga kegiatan wakaf di Indonesia kurang bermanfaat secara ekonomi bagi rakyat banyak. Walaupun beberapa aturan telah dibuat oleh pemerintah terkait dengan makanisme wakaf, seperti PP Nomor 28 Tahun 1977 tetang perwakafan tanah milik, akan tetapi PP ini hanya mengatur wakaf pertanahan saja. Ini berarti tak jauh berbeda dengan model wakaf pada periode awal, identik dengan wakaf tanah, dan kegunaannya pun terbatas pada kegiatan sosial keagamaan, seperti masjid, kuburan, madrasah dan lain-lain. Dalam perjalanannya, Peraturan Pemerintah ini bertahan cukup lama dan tidak ada aturan lain yang dibentuk hingga tahun 2004. Karena minimnya regulasi yang mengatur tentang perwakafan, maka wajar jika perkembangan wakaf di Indonesia mengalami stagnasi. Walaupun cukup banyak lembaga wakaf yang berdiri, akan tetapi hanya sebagian kecil lembaga wakaf nazhir saja yang mampu mengelola harta benda wakaf secara optimal. Sehinga dapat dikatakan bahwa perkembanan wakaf di Indonesia belum mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan umat. Stagnasi perkembangan wakaf di Indonesia mulai mengalami dinamisasi pada tahun 2001, beberapa praktisi ekonomi Islam mulai mengusung paradigma baru ke tengah masyarakat mengenai konsep baru pengelolaan wakaf tunai untuk peningkatan kesejahteraan umat. Ternyata konsep tesebut menarik dan mampu memberikan energy untuk menggerakkan perkembangan wakaf yang sempat terhenti. Kemudian pada tahun 2002, Majelis Ulama Indonesia MUI menyambut konsep tersebut dengan mengeluarkan fatwa yang membolehkan wakaf uang waqf al-nuqud. Fatwa MUI tersebut kemudian diperkuat oleh hadirnya UU No. 412004 tentang wakaf yang menyebutkan bahwa wakaf tidak hanya untuk benda tidak bergerak, tetapi juga dapat berupa benda bergerak, seperti uang. Selain itu, diatur pula kebijakan perwakafan di Indonesia, mulai dari pembentukan nazhir sampai dengan pengelolaan harta wakaf. Untuk dapat menjalankan fungsinya, Undang-Undang ini masih memerlukan perangkat lain yaitu Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Agama tentang Wakaf Uang PMA wakaf uang yang akan menjadi petunjuk pelaksanaan dalam implementasinya, serta adanya Badan Wakaf Indonesia BWI yang akan berfungsi sebagai sentral nazhir wakaf. Dan setelah melalui proses panjang, pada penghujung tahun 2006 terbitlah PP No. 422006 tentang Pelaksanaan UU Wakaf. 1 Sebelum mengeluarkan Peraturan Pemerintah, pada tahun 2005 Kementerian Agama meluncurkan program dana bantuan pengembangan wakaf melalui APBN. Hal ini dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi ekonomi wakaf, yang mana di Indonesia banyak tanah wakaf yang dapat dimanfaatkan secara optimal. Dana bantuan pengembangan wakaf ini adalah bantuan sosial dalam bentuk uang dari pemerintah kepada para nadzir yang digunakan untuk mengelola dan memberdayakan tanah wakaf secara produktif dan hasilnya digunakan untuk pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. 2 Dari tahun 2005-2013 Kementerian Agama sudah menyalurkan dana APBN sebesar 51,400,000,000 kepada 68 nadzir dari 25 provinsi yang tersebar di 1 Tholhah Hasan, “Perkembangan Kebijakan Wakaf di Indonesia”, artikel diakses pada 9 September 2014 dari http:mataram.antaranews.comprint2346perkembangan-kebijakan-wakaf-di- indonesia. 2 Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pemberdayaan Wakaf Produktif Tahun 2013.