3.4. Defenisi Operasional
1. Beras analog adalah bahan pangan yang dibentuk menyerupai beras
dibuat dari tepung ubi kayu. 2.
Uji daya terima adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan ibu dengan mempergunakan skala hedonik tiga titik
sebagai acuan. 3.
Uji daya terima terhadap warna adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan ibu terhadap warna yang tampak
pada beras analog dari tepung ubi kayu. 4.
Uji daya terima terhadap aroma adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan ibu terhadap aroma beras analog
dari tepung ubi kayu. 5.
Uji daya terima terhadap rasa adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan ibu terhadap rasa beras analog dari
tepung ubi kayu. 6.
Uji daya terima terhadap tekstur adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen terhadap konsistensi
atau kekenyalan yang dihasilkan beras analog dari tepung ubi kayu. 7.
Panelis adalah ibu yang diuji tingkat kesukaannya terhadap beras analog dari tepung ubi kayu.
3.5. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Pisau b.
Pengupas buah c.
Mesin penggiling d.
Ayakan halus e.
Alat pencetak beras f.
Panci pengukus g.
Kompor h.
Piring dan sendok Bahan yang digunakan adalah ubi kayu segar dari spesies Manihot
esculenta yang sering disebut dengan ubi Malaysia dengan kualitas yang baik dan tidak busuk. Ciri ubi kayu jenis ini adalah batangnya bercabang tiga dan berwarna
putih, tulang daun menjari lima, umbi pendek dengan diameter kurang lebih 10 cm dan berwarna putih. Ubi kayu yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari kebun warga desa Tanjung Beringin.
3.6. Tahapan Penelitian
3.6.1 Pembuatan tepung ubi kayu
Pembuatan tepung ubi kayu di dalam penelitian ini dari ubi kayu yang segar dan tidak busuk. Ubi kayu dikupas, dicuci kemudian dirajang dengan
pengupas buah untuk menghasilkan irisan ubi kayu yang tipis. Hal ini sangat menguntungkan dalam mempercepat proses pengeringan. Irisan ubi kayu