Kandungan zat gizi tepung ubi kayu

pemenuhan zat gizi lain dapat diperoleh dari sayuran dan lauk-pauk sama seperti mengonsumsi nasi.

2.4 Beras Analog dari Tepung Ubi Kayu

Beras analog adalah pangan alternatif yang dibuat dari sumber pangan karbolokal non-padi berupa umbi-umbian ubi kayu, ubi jalar, talas, gembil dan umbi lainnya, serealia jagung, sorgum, hotong, tanaman pohon sagu, tanaman buah sukun, pisang, dan sumber karbohidrat lainnya Budijanto, 2013. Sedangkan menurut Machmur 2011, beras analog adalah bahan pangan lokal yang diolah sampai memiliki ciri-ciri yang menyerupai beras yaitu, berbentuk butiran, ditanak dan memiliki kemiripan tekstur. Pembuatan beras analog ini dilakukan untuk menurunkan konsumsi beras dan meningkatkan konsumsi pangan lokal lain sesuai dengan tujuan diversifikasi pangan. Metode pembuatan beras analog yang dikenal adalah dengan metode granulasi dan metode ekstruksi. Metode yang paling dikenal adalah metode ekstruksi karena dengan metode ini akan dihasilkan beras analog dengan karakteristik yang sangat mirip dengan beras alami dari bahan baku yang lebih beragam dan dapat dilakukan fortifikasi Setia Budi, 2013. Beberapa penelitian dalam pembuatan beras analog sudah dilakukan di beberapa fakultas pertanian di Indonesia. Pembuatan beras analog dilakukan dengan menggunakan bahan dasar bahan pokok yang melimpah di wilayah penelitian dilaksanakan. Penelitian yang dilakukan Hindarto Putra 2012 menggunakan bahan dasar tepung pisang goroho Musa acuminate yang banyak terdapat di Sulawesi Utara. Kandungan karbohidrat dalam pisang goroho cukup tinggi sehingga pisang ini dapat dijadikan dasar pembuatan beras analog. Ubi jalar juga dapat digunakan sebagai dasar pembuatan beras analog. Hampir semua varietas ubi jalar pernah digunakan dalam pembuatan beras analog. Ubi jalar yang akan diolah menjadi beras analog dikukus dalam jangka waktu tertentu. Kemudian dilakukan pencampuran dengan bahan lain dan dibentuk menyerupai butiran beras. Beras analog ini kemudian dijemur sampai kering. Ubi jalar mengandung zat gizi yang sangat baik sehingga beras analog yang dihasilkan juga memiliki kandungan gizi yang masih baik Hasnelly, dkk, 2013. Tahapan proses dalam pembuatan beras analog adalah sebagai berikut. 1. Pencampuran Proses pencampuran dilakukan dengan mencampur bahan dasar yaitu bahan pangan pokok nonberas dan bahan pengikat yang berfungsi untuk menjaga agar beras yang dihasilkan memiliki tekstur yang keras seperti beras. Pencampuran harus mendapatkan adonan yang tidak terlalu encer atau terlalu kering atau seperti tekstur adonan pembuatan biskuit. 2. Pembentukan beras Pembentukan beras analog dari adonan dapat dilakukan menggunakan mesin pembuat beras analog. Adonan dimasukkan ke dalam mesin yang digerakkan dengan tenaga listrik melalui sebuah corong yang ada di bagian atas alat. Adonan tersebut akan keluar dari lubang kecil seukuran beras.