3.5. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Pisau b.
Pengupas buah c.
Mesin penggiling d.
Ayakan halus e.
Alat pencetak beras f.
Panci pengukus g.
Kompor h.
Piring dan sendok Bahan yang digunakan adalah ubi kayu segar dari spesies Manihot
esculenta yang sering disebut dengan ubi Malaysia dengan kualitas yang baik dan tidak busuk. Ciri ubi kayu jenis ini adalah batangnya bercabang tiga dan berwarna
putih, tulang daun menjari lima, umbi pendek dengan diameter kurang lebih 10 cm dan berwarna putih. Ubi kayu yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari kebun warga desa Tanjung Beringin.
3.6. Tahapan Penelitian
3.6.1 Pembuatan tepung ubi kayu
Pembuatan tepung ubi kayu di dalam penelitian ini dari ubi kayu yang segar dan tidak busuk. Ubi kayu dikupas, dicuci kemudian dirajang dengan
pengupas buah untuk menghasilkan irisan ubi kayu yang tipis. Hal ini sangat menguntungkan dalam mempercepat proses pengeringan. Irisan ubi kayu
kemudian dikeringkan dengan di bawah sinar matahari terik kurang lebih 16 jam. Setelah kering ubi kayu digiling sampai halus kemudian diayak untuk
mendapatkan tepung ubi kayu yang halus dan tidak menggumpal. Proses penepungan lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
Prosedur Pembuatan Tepung Ubi Kayu
Gambar 3. Proses Pembuatan Tepung Ubi Kayu
3.6.2 Pembuatan beras analog
Proses pembuatan beras analog dari tepung ubi kayu ada sebanyak 3 kali percobaan. Pertama, tepung ubi kayu dicampur dengan air menjadi adonan seperti
adonan dalam pembuatan roti kemudian adonan dibentuk menjadi butiran kecil menyerupai beras yang dijemur sampai kering. Beras analog yang dihasilkan
memiliki warna putih kekuningan, sangat mirip dengan beras tetapi teksturnya rapuh dan hancur saat penanakan.
Kedua, prosesnya hampir sama dengan proses pembuatan beras seperti yang pertama, bedanya pada proses yang kedua sebelum tepung ubi kayu
dicampur dengan air terlebih dahulu dikukus. Percobaan kedua ini menghasilkan Ubi kayu
Dihaluskan Dikupas
Dicuci
Diayak Dikeringkan
Diiris
Tepung Ubi Kayu