Tahap Refleksi Pertemuan ke-10 Kamis, 16 Mei 2013

siklus II keaktifan siswa dalam pembelajaran lebih baik daripada siklus sebelumnya, dimana siswa yang mengalami kesulitan belajar mengalami kemajuan dengan sering memperhatikan dan mengerjakan tugas dengan baik, pembelajaran sangat fokus, sebagian siswa aktif dalam memperhatikan penjelasan dan mencatat materi pembelajaran, kegiatan diskusi sudah menunjukkan perbaikan pada siklus I, namun pada pertemuan tertentu masih saja terdapat kegiatan diskusi kurang maksimal dikarenakan waktu pembelajaran yang kurang terkelola dengan baik. 2. Wawancara Hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek penelitian bahwa pada siklus I dalam proses pembelajaran siswa mulai melatih kemepuan berpikirnya secara individu untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik. Aktivitas siswa dalam berdiskusi cukup baik dan membuat siswa mudah memahami pelajaran. Pada siklus II hasil wawancara yang diperoleh bahwa dalam proses pembelajaran siswa berkemampuan tinggi dan sedang rata- rata mereka menjawab sering mendengarkan penjelasan yang disampaikan temanguru. Antusiasme mereka dalam pembelajaran rata-rata sudah tinggi dengan berbagai alasan diantaranya suka dengan matematika, dan materi yang mudah untuk dipahami. 3. Angket Rata-rata persentase respon positif siswa terhadap model pembelajaran CIRC meningkat yaitu dari 64,29 pada siklus I menjadi 82,14 pada siklus II. Sedangkan rata-rata persentase respon negatif siswa menurun dari 35,71 pada siklus I menjadi 17,86 pada siklus II. Berikut ini adalah presentase hasil jawaban dari angket siswa. Berikut ini adalah digram rata-rata persentase respon siswa yang disajikan dalam Gambar 4.12. Gambar 4.12 Persentase Respon Siswa Siklus I dan Siklus II 4. Hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa Adapun peningkatan hasil rata-rata pada tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika tiap siklus dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Peningkatan Hasil Rata-rata Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Siswa Siklus Rata-rata Peningkatan Siklus I 70,06 7,13 Siklus II 77,19 Berdasarkan Tabel 4.14 tersebut diperoleh informasi bahwa hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika siswa mengalami peningkatan rata-rata dari siklus I sebesar 70,06 menjadi 77,19 pada siklus II. Sedangkan rekapitulasi peningkatan persentase kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika pada tiap indikator siklus I dan siklus II dapat terlihat pada Tabel 4.15 berikut: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Positif Negatif Kategori Respon Siklus I Siklus II Tabel 4.15 Rekapitulasi Persentase Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Tiap Indikator Siklus I dan Siklus II Berdasarkan data yang telah dipaparkan pada Tabel 4.15, menunjukkan bahwa pembelajaran matematika melalui CIRC dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik siswa. Kegiatan belajar juga menjadi lebih kondusif karena siswa dibiasakan untuk menggunakan kemampuan matematisnya dalam menemukan suatu rumus penyelesaian masalah kontekstual yang diberikan. Gambar 4.13 Diagram Batang Peningkatan Rata-rata Tiap Indikator Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika

69.05 66.82

75.20 69.64

81.89 74.75

75.51 82.65

MEMAHAMI SOAL MEMBUAT MODEL MATEMATIKA MENYELESAIKAN MODEL MENAFSIRKAN MODEL Siklus I Siklus II Indikator Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Siklus I Siklus II Persentase Kategori Persentase Kategori Memahami soal 69,05 Cukup 81,89 Sangat Baik Membuat model 66,82 Cukup 74,75 Baik Menyelesaikan model 75,20 Baik 75,51 Baik Menafsirkan model 69,64 Cukup 82,65 Sangat Baik

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERMEDIAKAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK Kel

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIF Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad Reading And Composition ) Siswa Kelas

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 6 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SD | Kamsiyati | Paedagogia 6361 13532 1 SM

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7