M. Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah  tindakan  pertama  siklus  I  selesai  dilakukan  dan  hasil  yang diharapkan  belum  mencapai  kriteria  keberhasilanyaitu  ditandai  dengan
meningkatnya  kemampuan  menyelesaikan  soal  ceritamatematik  peserta  didik, maka  akan  ditindak  lanjuti  sebagai  rencana  perbaikan  pembelajaran.Dan
penelitian  ini  berakhir  jika  indikator  keberhasilan  dengan  menerapkan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  CIRC  telah  berhasil  yang  ditunjukkan  dengan
adanya peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik siswa. Terdapat beberapa aspekkemampuanmenyelesaikan soal cerita yang dapat
dilatih dalam proses pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penulis berharap adanya  penelitian  lebih  lanjut  yang  dapat  mengemukakan  faktor  ataupun
menggunakan kegiatan lain yang dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal ceritamatematik peserta didik dengan tujuan untuk  mengetahui sejauh mana
pengaruhnya hasil kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik peserta didik dalam proses pembelajaran matematika.
45
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan
Data  penelitian  ini  diperoleh  dari  hasil  penelitian  tindakan  kelas  yang dilaksanakan  di  kelas  VIII-H  MTs  Daarul  Hikmah  Pamulang.  Data-data  hasil
intervensi  dikumpulkan  dan  dianalisis.  Temuan-temuan  diinterpretasikan  untuk mengetahui perkembangan penelitian yang dilaksanakan.
1. Karakteristik Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-H MTs Daarul Hikmah  Pamulang  tahun  pelajaran  20122013  yang  berjumlah  28  orang  siswa,
terdiri dari 4 siswa putra dan 24 siswi putri. Alasan memilih kelas VIII-H sebagai subjek  penelitian  adalah  karena  kelas  VIII-H  merupakan  kelas  yang  mempunyai
kesenjangan  nilai  akademik.  Hal  ini  dapat  dibuktikan  berdasarkan  nilai  rata-rata hasil ulangan matematika sebelum penelitian tindakan yang relatif rendah. Alasan
kedua  adalah  berdasarkan  hasil  pre-test  dan  wawancara  penelitian  pendahuluan, kelas VIII-H memiliki kemampuan penyelesaian masalah dalam bentuk soal cerita
matematika yang relatif rendah.
2. Penelitian Pendahuluan
Pelaksanaan  penelitian  pendahuluan  dilaksanakan  pada  tanggal  28,  30 Maret 2013, dan 1 April 2013. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan
peneliti  untuk  mengetahui  kondisi  kelas  dan  sebagai  tahap  perkenalan  peneliti dengan  guru  yang  mengajar  dan  lingkungan  sekolah  agar  peneliti  tidak  terasa
asing ketika melakukan penelitian di sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan  wawancara  dengan  guru  bidang  studi  matematika,  melakukan
observasi  dan  mensosialisasikan  model  pembelajaran  CIRC  Cooperative Integrated Reading and Composition kepada guru.
Berdasarkan  pengamatan  selama  penelitian  pendahuluan  diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Metode  yang  sering  digunakan  adalah  dengan  metode  ceramah  dan
penugasanlatihan. b.
Kondisi  siswa  tenang  dan  beberapa  terkadang  ada  yang  mengobrol  sesama siswa ketika guru menjelaskan materi di depan kelas.
c. Hanya sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan ketika guru menjelaskan.
d. Sebagian siswa bingung jika mengerjakan latihan soal yang diberikan berbeda
dengan contoh soal  yang diberikan. e.
Dalam  menebak  atau  menemukan  suatu  pola  siswa  masih  menggunakan hafalan rumus yang mereka ketahui untuk menyelesaikannya.
f. Penyelesaian  masalah  matematika  siswa  dalam  bentuk  soal  cerita  rendah
karena kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran matematika. g.
Nilai sebagian besar subyek pada kelas VIII-H masih tergolong rendah, hal ini terlihat  dari  nilai  ulangan  matematika  sebelum  penelitian,  yaitu  masih  ada
siswa yang memiliki nilai dibawah KKM. Nilai  ulangan  harian  matematika  siswa  kelas  VIII-H  dapat  dilihat  pada
Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Sebelum Penelitian
Nilai Frekuensi
Frekuensi kumulatif
Frekuensi kumulatif
40 – 48
2 2
7,14 49
– 57 3
5 17,86
58 – 66
9 14
50,00 67
– 75 5
19 67,86
76 – 84
5 24
85,71 85
– 93 2
26 92,86
94 – 102
2 28
100 Jumlah
28 Rata-rata
50,18
Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Siswa yang tuntas 14
Siswa yang tidak tuntas 14
Persentase siswa yang tuntas 50,00
Berdasarkan  Tabel  4.2  terlihat  bahwa  terdapat  sebanyak  14  siswa  atau sekitar  50,00  dari  jumlah  siswa  yang  masih  memiliki  nilai  dibawah  KKM.
Secara  tidak  langsung  dapat  diketahui  bahwa  rata-rata  kemampuan  siswa  kelas VIII-H pada pembelajaran matematika masih rendah.
B. Penelitian Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada  tahap  perencanaan  peneliti  menyusun  indikator  kemudian  membuat rencana  pelaksanaan  pembelajaran  RPP.  Untuk  menunjang  pembelajaran
peneliti  membuat  bahan  ajar  yang  akan  digunakan  pada  saat  tindakan berlangsung.  Selain  itu,  peneliti  juga  menyusun  berbagai  instrumen  penelitian
berupa LKS dan tes akhir siklus. Bersama  guru  kolabolator,  peneliti  mendiskusikan  RPP  yang  akan
dilaksanakan,  mendiskusikan  penentuan  siswa  berkemampuan  akademik  tinggi, sedang, rendah, serta pembagian kelompok untuk pembelajaran siklus I.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan
tindakan bersamaan
dengan tahap
pengamatanobservasi.  Pengamatanobservasi  dilakukan  oleh  guru  kolabolator. Pada  tahap  pelaksanaaan  tindakan,  peneliti  melaksanakan  RPP  yang  telah
direncanakan  dalam  pembelajaran.  Siklus  I  terdiri  dari  empat  kali  intervensi tindakan  pembelajaran  dan  satu  kali  tes  formatif  akhir  siklus  I.  Pelaksanaan
tindakan  siklus  I  dimulai  tanggal  6  April sampai  dengan  tanggal  20  April
2013