Pembelajaran  diawali  dengan  mengingat  kembali  pelajaran  sebelumnya mengenai  luas  permukaan  kubus  dan  balok.  Kegiatan  pembelajaran  selanjutnya
peneliti  memberikan  lembar  topik  untuk  dipahami  dan  dikerjakan  secara kelompok  dalam  menghitung  volume  kubus  dan  balok  serta  masalah  yang
berkaitan.  Kegiatan  awal  ini  peneliti  memberikan  kesempatan  untuk  siswa memahami  topik  yang  diberikan.  Kemudian  peneliti  berkeliling  kelas  untuk
memastikan  bahwa  siswa  mendiskusikan  topik  yang  diberikan.  Ternyata  hampir seluruh siswa mampu mengerjakannya.
Kemudian siswa
diminta mendiskusikan
dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan  terkait  materi  pembelajaran  yang  tersedia  dalam lembar  masalah  secara  berkelompok.  Hasil  diskusi  siswa  dituangkan  di  dalam
lembar  kerja,  yang  nantinya  setiap  kelompok  harus  mempersentasikan  hasil diskusinya  di  depan  kelas.  Kemudian  masing-masing  kelompok  menuliskan
jawaban  yang  mereka  dapatkan  di  lembar  kerja  yang  telah  disediakan  dan mempresentasikan  di  depan  kelas.  Semua  kelompok  terlihat  antusias  saat
berdiskusi.  Menurut  pengamatan  peneliti  bahwa  sebagian  besar  siswa  terlibat dalam  aktivitas  pembelajaran.  Kemudian  dari  hasil  persentasi  tersebut  siswa
dibantu guru untuk menyimpulkan jawaban yang tepat.
Gambar 4.4 Kegiatan siswa saat presentasi di depan kelas
Terdapat  5  kelompok  yaang  sangat  antusias  ketika  berdiskusi.  Mereka yakin dengan jawaban mereka yang mereka presentasikan. Saat berdiskusi bukan
hanya  siswa  berkemampuan  tinggi  saja  yang  aktif,  tetapi  siswa  berkemampuan rendah dan sedang juga terlihat antusias saat berdiskusi.
Setelah  proses  diskusi  kelas  selesai,  peneliti  merumuskan  jawaban  yang benar  mengenai  menghitung  volume  kubus  dan  balok  serta  masalah  yang
berkaitan. Kemudian  peneliti  memberikan  satu  soal  kuis  untuk  mengecek
pemahaman  siswa  secara  individu  yang  kemudian  ditutup  dengan  memberikan pekerjaan  rumah  PR  oleh  peneliti.
Pada  saat  mengerjakan  kuis  terlihat  siswa antusias  mengerjakan  soal  yang  diberikan,  hal  ini  terlihat  dari  tidak  ada  siswa
yang berdiskusi atau bertanya kepada temannya.
5. Pertemuan ke-5 Sabtu, 20 April 2013
Pada  pertemuan  kelima  ini  akan  dilakukan  tes  siklus  I  yaitu  tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik siswa bahasan kubus dan balok
yang  terdiri  dari  6  soal  uraian.  Tes  berlangsung  selama  2  jam  pelajaran.  Tes  ini dilakukan  untuk  mengetahui  kemampuan  siswa  dalam  menerjemahkan  kalimat
dalam  soal  cerita  menjadi  bentuk  lain,  menentukan  konsep-konsep  yang  tepat dalam  menyelesaikan  soal  cerita  dan  menggunakan  konsep  yang  telah  diketahui
dan merapkannya dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal. Pada  saat  memasuki  kelas,  siswa  sudah  terlihat  siap  untuk  mengikuti  tes
yang akan diberikan. Pelaksanaan tes siklus I ini berjalan lancar. meskipun masih banyak siswa yang sering menanyakan untuk memastikan jawaban mereka tetapi
peneliti  selalu  mencoba  membimbing  siswa  untuk  mandiri  dalam  menemukan hasil jawaban yang benar.
Setelah pelaksanaan tes siklus I, kemudian peneliti meminta waktu kepada siswa  untuk  mengisikan  angket  atau  melakukan  wawancara  dengan  siswa  untuk
mengungkap  pendapat  mereka  tentang  pembelajaran  matematika  dengan menggunakan  model  pembelajaran  Cooperative  Integrated  Reading  and
Composition  CIRC.  Serta  mengumpulkan  dan  mendiskusikan  hasil  lembar observasi  yang  telah  diisi  oleh  observer  guru  kelas  yang  berisi  catatan  proses
pembelajaran.
Gambar 4.5 Kondisi siswa saat mengerjakan tes akhir siklus I
c. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap  ini  dimulai  pada  saat  bersamaan  dengan  pelaksanaan  tindakan. Pengamatan  yang  dilakukan  oleh  peneliti  selaku  pelaksana  tindakan  dan  guru
bidang studi matematika selaku observer untuk  mengamati respon serta  aktivitas siswa  dalam  pembelajaran  di  kelas.  Pengamatan  terhadap  aktivitas  siswa  dalam
pembelajaran  dilakukan  dengan  penilaian  langsung  melihat  dari  kegiatan  siswa selama mengisi LKS dan saat berdiskusi dengan mengacu pada lembar observasi
belajar siswa. Hasil pengamatan pada lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dari
data  Tabel  4.3  tersebut  diketahui  bahwa  persentase  aktivitas  belajar  matematika siswa  siklus  I  sebesar  61,89.  Terlihat  aktivitas  siswa  mengerjakan  lembar
masalah  atau  LKS  di  kelas  memperoleh  rata-rata  paling  tinggi  diantara  aktivitas yang  lain.  Aktivitas  siswa  masih  rendah  dalam  aktivitas  memberikan  tanggapan
atas  jawaban  kelompok  lain.  Keterlibatan  siswa  dalam  hal  pengerjaan  lembar permasalahan  atau  LKS  di  kelas  memperoleh  rata-rata  lebih  tinggi  dibanding
aktivitas  lain,  hal  ini  dikarenakan  menurut  mereka  mengerjakan  lembar  masalah atau LKS membuat mereka nantinya terbantu belajar ketika ulangan karena ditulis
dengan  tangan  mereka  sendiri  dan  mengerjakannya  dengan  berdiskusi  kepada teman kelompok, sedangkan untuk memberikan kesimpulan mereka merasa masih