Pertemuan ke-1 Sabtu, 6 April 2013

Gambar i Soal no.1: Sukma memiliki kawat sepanjang 156 cm. Ia ingin menggunakan kawat tersebut untuk membuat kerangka kubus. Berapa panjang rusuk kubus agar kawat tidak bersisa? Gambar 4.2 i dan ii Perbandingan jawaban siswa soal nomor 1 Dari kedua jawaban tersebut terlihat bahwa kedua siswa masih memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan soal berbentuk soal cerita. Untuk jawaban yang pertama, pemahaman untuk menerjemahkan kalimat dalam soal menjadi bentuk lain sudah cukup baik. Siswa tersebut sudah memiliki pemahaman dalam mengidentifikasikan soal cukup baik. Siswa mampu menerjemahkan kalimat dalam soal cerita ke dalam bentuk lain. Sedangkan untuk gambar yang kedua, siswa dalam pengerjaannya masih terlihat belum dapat menerjemahkan Gambar ii kalimat dalam soal ke bentuk lain. Sehingga terlihat masih belum menunjukkan kemampuan penyelesaian soal cerita secara operasional. Kemudian siswa diminta mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait materi pembelajaran yang tersedia dalam LKS secara berkelompok. Hasil diskusi siswa dituangkan di dalam lembar kerja kelompok, yang nantinya setiap kelompok harus mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Beberapa kelompok masih tidak berani untuk mengeluarkan pendapatnya di depan kelas. Padahal siswa dalam kelompok tersebut telah mampu mengerjakannya di lembar keja siswa. Kemudian masing- masing kelompok menuliskan jawaban yang mereka dapatkan di lembar kerja yang telah diberikan dan mempresentasikan di depan kelas. Menurut pengamatan peneliti bahwa sebagian besar siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Hal ini mungkin disebabkan karena siswa sudah mulai membiasakan melakukan diskusi dan mulai menyesuaikan diri dengan teman-teman sekelompoknya. Terdapat berbagai pertanyaan saat diskusi berlangsung, diantaranya Siswa bertanya: pak, kok gambar jaring-jaring yang saya buat beda ya untuk nomor 2, apakah gambar yang saya buat salah?. Peneliti: coba gambarkan jawabanmu di papan tulis. Kemudian dari hasil presentasi tersebut siswa dibantu guru untuk menyimpulkan jawaban yang tepat. Setelah proses diskusi kelas selesai, peneliti merumuskan jawaban yang benar mengenai soal yang diberikan dalam lembar masalah. Kemudian peneliti memberikan satu soal kuis untuk mengecek pemahaman siswa secara individu yang kemudian ditutup dengan memberikan pekerjaan rumah PR oleh peneliti. Pada saat mengerjakan kuis terlihat siswa antusias mengerjakan soal yang diberikan, hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang berdiskusi atau bertanya kepada temannya.

3. Pertemuan ke-3 Sabtu, 13 April 2013

Pada pertemuan ke-3 materi yang disampaikan adalah merumuskan luas permukaan kubus dan balok. Siswa yang hadir mengikuti pembelajaran sebanyak 28 orang siswa dengan tidak ada yang berhalangan hadir. Pembelajaran diawali dengan mengingat kembali pelajaran sebelumnya mengenai unsur-unsur serta karakteristik kubus dan balok. Kemudian peneliti bertanya kepada siswa mengenai bagaimana rumusan luas permukaan kubus dan balok, salah satu siswa menjawab Siswa: rumusan luas permukaan kubus itu enam kali kuadrat sisi. Kemudian siswa yang lainnya menambahkan Siswa: luas permukaan itu jumlah dari semua luas sisi yang ada. Peneliti: iya kalian semua benar. Peneliti membenarkan pernyataan siswa tersebut dan mempersilahkan siswa untuk membaca buku terlebih dahulu. Kegiatan pembelajaran selanjutnya peneliti memberikan lembar topik pembelajaran untuk dikerjakan secara kelompok untuk menemukan merumuskan luas permukaan kubus dan balok. Kegiatan awal ini peneliti memberikan kesempatan untuk siswa memahami soal yang diberikan. Kemudian peneliti berkeliling kelas untuk memastikan bahwa siswa mengerjakan lembar permasalahan yang diberikan. Setelah soal nomor 1 telah dikerjakan oleh semua siswa, peneliti bertanya kepada siswa untuk mengetahui berapa jumlah siswa yang tidak dapat menentukan rumusan luas permukaan kubus tersebut dari soal nomor 1 dan menentukan rumusan luas permukaan balok pada nomor 2. Terdapat beberapa dari jumlah siswa yang tidak dapat mengerjakannya. Kemudian siswa diminta mendiskusikan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan terkait materi pembelajaran yang tersedia dalam lembar masalah secara berkelompok. Hasil diskusi siswa dituangkan di dalam lembar kerja kelompok, yang nantinya setiap kelompok harus mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Hampir semua kelompok terlihat antusias saat diskusi berlangsung, hanya tiga kelompok yang terlihat tidak percaya diri pada jawaban mereka. Menurut pengamatan peneliti bahwa sebagian besar siswa terlibat dalam aktivitas pembelajaran. Berikut adalah gambar perwakilan kelompok yang sedang mempresentasikan hasil lembar kerja kelompok mereka dari tiga kelompok yang berbeda.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERMEDIAKAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK Kel

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIF Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad Reading And Composition ) Siswa Kelas

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 6 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SD | Kamsiyati | Paedagogia 6361 13532 1 SM

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7