Tahap Refleksi Pertemuan ke-5 Sabtu, 20 April 2013

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari 5 pertemuan pertemuan ke-6 sampai ke-10. Pada pertemuan ke-6 sampai pertemuan ke-9 peneliti memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC dan memberikan tes formatif siklus II dipertemuan ke-10. Model pembelajaran yang diterapkan terhadap subjek penelitiansiswa pada pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan perbaikan- perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I yaitu dengan merubah anggota kelompok yang tetap heterogen tetapi merubah anggota kelompok disesuaikan dengan kedekatan anggota kelompok. Siklus II ini terdiri dari 4 kali intervensi tindakan pembelajaran dan 1 kali tes diakhir siklus II, pelaksanan tindakan ini dimulai tanggal 2 Mei 2013 sampai dengan 30 Mei 2013, dengan alokasi waktu masing-masing tindakan dan tes adalah 2 x 35 menit 2 jam pembelajaran. Berikut ini adalah deskripsi data hasil intervensi tindakan siklus II pada setiap pertemuan:

1. Pertemuan ke-6 Kamis, 2 Mei 2013

Pertemuan ke-6 yang merupakan pertemuan pertama di siklus II membahas mengenai materi menentukan unsur-unsur dan membuat jaring-jaring prisma. Siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah 27 orang 1 orang siswa berhalangan hadir dikarenakan sakit. Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengetahuan siswa terhadap materi bangun prisma. Dari beberapa jawaban siswa terlihat bahwa sebagian besar siswa tidak ingat terhadap materi yang pernah dibahas pada jenjang SD. Kemudian peneliti memberikan beberapa contoh mengenai bangun prisma dan memberikan pertanyaan mengenai kesimpulan yang didapat berdasarkan beberapa contoh yang diberikan. Gambar 4.7 Siswa terlihat antusias ketika mengerjakan lembar kerja kelompok Kemudian peneliti memberikan topik dan lembar permasalahan kepada siswa unuk dibahas dan dikerjakan secara kelompok. Pada pertemuan ini, siswa berkemampuan rendah menunjukkan keaktifan dengan lebih sering memperhatikan dan mengerjakan tugas yang diberikan. Pada saat berdiskusi siswa pun menunjukkan keaktifan lebih. Hal ini dikarenakan posisi duduk mereka yang berada di depan kelas sehingga fokus mereka terhadap pembelajaran lebih baik. Sebaliknya, dua kelompok yang berada di paling belakang kelas cenderung kurang fokus. Walaupun demikian mereka tetap mencatat dan mengerjakan tugas yang diberikan. Pada pembelajaran ini beberapa kelompok melaksanakan diskusi dengan baik. Namun ada pula kelompok yang tidak memaksimalkan kegiatan diskusi, mereka cenderung mendiskusikannya terlebih dahulu dibanding menyelesaikan soal secara individu.

2. Pertemuan ke-7 Senin, 4 Mei 2013

Pertemuan ke-7 membahas mengenai materi memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume prisma. Siswa yang hadir 27 orang dan 1 lainnya absen. Pembelajaran diawali dengan siswa diberikan LKS untuk didiskusikan dan diselesaikan. Kemudian siswa mendiskusikannya secara berkelompok. Pembelajaran pada pertemuan ini berjalan efektif dan aktivitas belajar matematika siswa sangat aktif. Hal ini dikarenakan adanya perubahan anggota kelompok sehingga cocok dengan mereka. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan jawabannya, kemudian peneliti mempersilahkan kelompok 3 dan kelompok 4 masing-masing mengerjakan soal nomor 1 dan 2. Kedua kelompok dapat menjawab dengan benar, namun terdapat kesalahan pada penjelasan mengenai konsep yang terbentuk pada soal nomor 1 yang diberikan oleh kelompok 3. Hal ini terlihat dari proses diskusi serta tanya jawab antara siswa. Beberapa kelompok siswa mempertanyakan penjelasan yang diberikan oleh salah satu kelompok, dimana jawaban tersebut salah. Kemudian beberapa siswa maju ke depan kelas untuk memberikan penjelasan yang benar mengenai pola yang terbentuk pada soal nomor 1. Kemudian siswa diberikan kuis untuk melihat kemampuan menyelesaikan soal cerita mereka terhadap materi pada pertemuan ini. Adanya kuis dan sistem skoring kelompok memacu siswa lebih giat dalam belajar. Berdasarkan kegiatan tersebut terlihat bahwa beberapa siswa telah dapat membuat suatu penyelesaian yang tepat. Terlihat dari setiap kelompok yang mengalami kemajuan dalam penyelesaian suatu masalah. Bahwa pada pembelajaran siklus yang pertama siswa terlihat masih belum dapat mengerjakan suatu masalah secara operasional. Tetapi pada siklus kedua, siswa mampu memahami maksud soal dan menyelesaikannya secara operasional serta mampu menginterpretasikannya dengan baik. Berikut adalah perbandingan pengerjaan jawaban lembar masalah salah satu kelompok :

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERMEDIAKAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK Kel

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIF Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad Reading And Composition ) Siswa Kelas

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 6 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SD | Kamsiyati | Paedagogia 6361 13532 1 SM

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7