b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pada siklus II ini terdiri dari 5 pertemuan pertemuan ke-6 sampai ke-10. Pada pertemuan ke-6 sampai pertemuan ke-9 peneliti
memberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC dan memberikan tes formatif siklus II
dipertemuan ke-10. Model pembelajaran yang diterapkan terhadap subjek penelitiansiswa pada pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan perbaikan-
perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I yaitu dengan merubah anggota kelompok yang tetap heterogen tetapi merubah anggota kelompok disesuaikan
dengan kedekatan anggota kelompok. Siklus II ini terdiri dari 4 kali intervensi tindakan pembelajaran dan 1 kali
tes diakhir siklus II, pelaksanan tindakan ini dimulai tanggal 2 Mei 2013 sampai dengan 30 Mei 2013, dengan alokasi waktu masing-masing tindakan dan tes
adalah 2 x 35 menit 2 jam pembelajaran. Berikut ini adalah deskripsi data hasil intervensi tindakan siklus II pada
setiap pertemuan:
1. Pertemuan ke-6 Kamis, 2 Mei 2013
Pertemuan ke-6 yang merupakan pertemuan pertama di siklus II membahas mengenai materi menentukan unsur-unsur dan membuat jaring-jaring prisma.
Siswa yang hadir dalam pertemuan ini adalah 27 orang 1 orang siswa berhalangan hadir dikarenakan sakit.
Peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai pengetahuan siswa terhadap materi bangun prisma. Dari beberapa jawaban siswa terlihat bahwa
sebagian besar siswa tidak ingat terhadap materi yang pernah dibahas pada jenjang SD. Kemudian peneliti memberikan beberapa contoh mengenai bangun
prisma dan memberikan pertanyaan mengenai kesimpulan yang didapat
berdasarkan beberapa contoh yang diberikan.
Gambar 4.7 Siswa terlihat antusias ketika mengerjakan lembar kerja kelompok
Kemudian peneliti memberikan topik dan lembar permasalahan kepada siswa unuk dibahas dan dikerjakan secara kelompok. Pada pertemuan ini, siswa
berkemampuan rendah
menunjukkan keaktifan
dengan lebih
sering memperhatikan dan mengerjakan tugas yang diberikan. Pada saat berdiskusi siswa
pun menunjukkan keaktifan lebih. Hal ini dikarenakan posisi duduk mereka yang berada di depan kelas sehingga fokus mereka terhadap pembelajaran lebih baik.
Sebaliknya, dua kelompok yang berada di paling belakang kelas cenderung kurang fokus. Walaupun demikian mereka tetap mencatat dan mengerjakan tugas
yang diberikan. Pada pembelajaran ini beberapa kelompok melaksanakan diskusi dengan baik. Namun ada pula kelompok yang tidak memaksimalkan kegiatan
diskusi, mereka cenderung mendiskusikannya terlebih dahulu dibanding menyelesaikan soal secara individu.
2. Pertemuan ke-7 Senin, 4 Mei 2013
Pertemuan ke-7 membahas mengenai materi memecahkan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume prisma. Siswa yang hadir 27 orang
dan 1 lainnya absen. Pembelajaran diawali dengan siswa diberikan LKS untuk didiskusikan dan diselesaikan. Kemudian siswa mendiskusikannya secara
berkelompok. Pembelajaran pada pertemuan ini berjalan efektif dan aktivitas belajar
matematika siswa sangat aktif. Hal ini dikarenakan adanya perubahan anggota
kelompok sehingga cocok dengan mereka. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan jawabannya, kemudian peneliti mempersilahkan kelompok 3 dan
kelompok 4 masing-masing mengerjakan soal nomor 1 dan 2. Kedua kelompok dapat menjawab dengan benar, namun terdapat kesalahan pada penjelasan
mengenai konsep yang terbentuk pada soal nomor 1 yang diberikan oleh
kelompok 3. Hal ini terlihat dari proses diskusi serta tanya jawab antara siswa.
Beberapa kelompok siswa mempertanyakan penjelasan yang diberikan oleh salah satu kelompok, dimana jawaban tersebut salah. Kemudian beberapa siswa maju ke
depan kelas untuk memberikan penjelasan yang benar mengenai pola yang terbentuk pada soal nomor 1.
Kemudian siswa diberikan kuis untuk melihat kemampuan menyelesaikan soal cerita mereka terhadap materi pada pertemuan ini. Adanya kuis dan sistem
skoring kelompok memacu siswa lebih giat dalam belajar. Berdasarkan kegiatan tersebut terlihat bahwa beberapa siswa telah dapat
membuat suatu penyelesaian yang tepat. Terlihat dari setiap kelompok yang mengalami kemajuan dalam penyelesaian suatu masalah. Bahwa pada
pembelajaran siklus yang pertama siswa terlihat masih belum dapat mengerjakan suatu masalah secara operasional. Tetapi pada siklus kedua, siswa mampu
memahami maksud soal dan menyelesaikannya secara operasional serta mampu menginterpretasikannya dengan baik. Berikut adalah perbandingan pengerjaan
jawaban lembar masalah salah satu kelompok :