Data dan Sumber Data

6. Hasil tes: hasil tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika diperoleh dari tes yang dilakukan tiap akhir siklus. Setelah data terkumpul, peneliti bersama guru kolaborator melakukan analisis dan evaluasi tentang kekurangan dan kelebihan terkait pembelajaran matematika menggunakan CIRC serta menganalisis dan mengevaluasi kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik siswa setelah diterapkannya Cooperative Learning tipe CIRC.

K. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trustworthiness

Untuk mengecek keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.” 5 Dalam penelitian ini, pengecekan data dilakukan melalui diskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing, guna mendapatkan arahan dan revisi dalam upaya mendapatkan data dengan derajat kepercayaan yang diharapkan. Agar memperoleh hasil evaluasi yang baik pada proses pembelajaran, diperlukan instrumen yang teruji validitasnya. Instrumen dikatakan validsahih apabila instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur. 6 Instrumen yang digunakan dalam mengukur kemampuan soal cerita matematik adalah tes formatif pada setiap akhir siklus. Sebelum digunakan dalam penelitian, intrumen tes kemampuan menyelesaikan soal cerita matematik terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda. 1. Validitas Tes Untuk mengukur validitas butir soal atau validitas item pada tes, digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: 7 5 Bachtiar S Bachri, Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif, Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10 Universitas Negeri Surabaya, 1, 2010, h. 56. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009, h. 65. 7 Ibid, h. 72.         2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy            Keterangan xy r atau hitung r : koefisien antara variabel x dan variabel y N : Jumlah responden X : Skor item Y : Skor total Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan koefisien korelasi product moment xy r atau hitung r dengan koefisien korelasi tabel tabel r . Koefisien korelasi product moment diperoleh dengan menggunakan bantuan program Microsodt Excel, selanjutnya dibandingkan dengankoefisien korelasi tabel tabel r pada taraf signifikansi 5 dengan ketentuan jika tabel hitung r r  berarti butir soal valid, sedangkan jika tabel hitung r r  berarti butir soal tidak valid. 2. Reliabilitas Tes Reliabilitas sebuah instrumen berhubungan dengan masalah kepercayaan. Sebuah tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Hasil yang tetap inilah yang disebut reliabel. 8 Sedangkan menurut Suherman, “Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan insrumen jika diujicobakan pada subjek yang sama. ” 9 Instrument yang digunakan berupa tes uraian. Oleh karena itu, reliabilitas instrument ini dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:                   2 2 11 1 1 t i s s n n r 8 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 86. 9 Erman Suherman, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Bandung: JICA-UPI, 2003, h. 154 Keterangan : 11 r = Koefesien reliabilitas n = Banyak butir soal 2 i s  = Jumlah varians skor setiap item 2 t s = Varians skor total Kriteria Klasifikasi Reliabilitas: 10 0,90 r 11 ≤ 1,00 : Sangat tinggi 0,70 r 11 ≤ 0,90 : Tinggi 0,40 r 11 ≤ 0,70 : Cukup 0,20 r 11 ≤ 0,40 : Rendah 0,00 r 11 ≤ 0,20 : Sangat Rendah 3. Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau soal yang tidak terlalu sulit. Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran digunakan rumus sebagai berikut: 11 TK = ditetapkan yang maksimum Skor Mean Klasifikasi Tingkat Kesukaran : 0,00 – 0,30 : Sukar 0,31 – 0,70 : Sedang 0,71 – 1,00 : Mudah 4. Daya Pembeda Sebuah instrument juga dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah disebut daya pembeda soal. Untuk mengetahui daya pembeda soal uraian, digunakan rumus: 10 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 109. 11 Wahid Murni, Alfin Mustikawan, dan Ali Ridho, Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, Yogyakarta: Nuha Litera, 2010, h. 132.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERMEDIAKAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK Kel

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIF Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad Reading And Composition ) Siswa Kelas

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 6 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SD | Kamsiyati | Paedagogia 6361 13532 1 SM

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7