Pertemuan ke-4 Kamis, 18 April 2013

Gambar 4.5 Kondisi siswa saat mengerjakan tes akhir siklus I

c. Tahap Observasi dan Analisis

Tahap ini dimulai pada saat bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selaku pelaksana tindakan dan guru bidang studi matematika selaku observer untuk mengamati respon serta aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian langsung melihat dari kegiatan siswa selama mengisi LKS dan saat berdiskusi dengan mengacu pada lembar observasi belajar siswa. Hasil pengamatan pada lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dari data Tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa persentase aktivitas belajar matematika siswa siklus I sebesar 61,89. Terlihat aktivitas siswa mengerjakan lembar masalah atau LKS di kelas memperoleh rata-rata paling tinggi diantara aktivitas yang lain. Aktivitas siswa masih rendah dalam aktivitas memberikan tanggapan atas jawaban kelompok lain. Keterlibatan siswa dalam hal pengerjaan lembar permasalahan atau LKS di kelas memperoleh rata-rata lebih tinggi dibanding aktivitas lain, hal ini dikarenakan menurut mereka mengerjakan lembar masalah atau LKS membuat mereka nantinya terbantu belajar ketika ulangan karena ditulis dengan tangan mereka sendiri dan mengerjakannya dengan berdiskusi kepada teman kelompok, sedangkan untuk memberikan kesimpulan mereka merasa masih tampak ragu-ragu atau malu untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, dan hanya beberapa siswa yang terlihat berani. Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I No Aspek yang diamati Presentase Pertemuan Rata- rata 1 2 3 4 1 Siswa tertib dan disiplin selama proses pembelajaran 61.9 66.67 66.67 80.95 69.05 2 Siswa memperhatikan apa yang sedang dijelaskan guru 66.67 61.9 71.43 66.67 66.67 3 Siswa terlihat aktif dalam diskusi kelompok selama proses pembelajaran berlangsung 47.62 71.43 66.67 76.19 65.45 4 Siswa memperhatikan penjelasan dari siswa lain yang mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya 47.62 57.14 57.14 57.14 54.76 5 Siswa memberikan tanggapan atas jawaban kelompok lain 23.81 52.38 66.67 66.67 52.38 6 Siswa memperhatikan tanggapan atau penjelasan guru mengenai hasil diskusi kelompok siswa 52.38 66.67 61.9 71.43 63.01 7 Siswa terlibat dalam hal pengerjaan lembar permasalahan atau LKS di kelas 71.43 66.67 71.43 71.43 70.24 8 Siswa dapat mempresentasikan jawabannya dengan baik di dalam pembelajaran 42.86 66.67 66.67 66.67 60.72 9 Siswa dapat memberikan kesimpulan atas pembelajaran yang telah dilakukan 28.57 57.14 66.67 66.67 54.76 Rata-rata 61.89 Pada setiap pertemuan juga terlihat adanya peningkatan rata-rata aktivitas siswa. Meskipun mengalami peningkatan, namun belum mengalami peningkatan secara keseluruhan, sehingga peneliti menganggap masih ada beberapa kekurangan yang dapat terlihat dari setiap pertemuan. Serta presentase yang diharapkan belum mencapai indikator keberhasilan kinerja yaitu aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada tiap siklus mencapai ≥ 70. Hal ini mungkin dikarenakan masih banyaknya siswa yang belum bisa beradaptasi dengan penerapan model pembelajaran CIRC yang mengarahkan siswa menemukan sendiri konsep serta berdiskusi dengan teman sekelompoknya atas pemahamannya terhadap materi. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1 Siswa mulai menyukai pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CIRC. 2 Sebagian dari siswa antusias dalam mengerjakan LKS dengan kemampuan mereka sendiri, namun sebagian yang lain masih perlu berdiskusi dengan teman-temannya. 3 Dengan pembelajaran CIRC dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan. 4 Dengan pembelajaran CIRC, siswa jadi dapat melatih kemampuan berfikirnya secara individu maupun secara kooperatif, serta dapat melatih kemampuan menyelesaikan soal cerita dengan berdiskusi bersama. 5 Siswa memberi saran agar penjelasan dan bimbingan yang diberikan peneliti harus lebih jelas dan tidak terlalu cepat. 6 Dalam pembelajaran dengan model CIRC ini guru memberikan saran bahwa peneliti harus dapat lebih memperhatikan siswa yang tertinggal dalam memahami materi. Penelitian ini juga menggunakan angket siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran CIRC pada siklus I. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata persentase siswa yang memberi respon positif selama 4 kali pertemuan sebesar 64,29, sedangkan siswa yang dianggap memberikan respon negatif sebesar 35,71. Rekapitulasi persentase respon siswa terhadap pembelajaran selama siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

0 1 53

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Soal Cerita (Penelitian di SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERMEDIAKAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK Kel

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIF Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA FIKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ ( Cooperative Integrad Reading And Composition ) Siswa Kelas

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

2 6 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA.

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA SD | Kamsiyati | Paedagogia 6361 13532 1 SM

0 0 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7