Pertemuan ke-8 Kamis, 9 Mei 2013
dalam menyelesaikan masalah dalam bentuk soal cerita matematika dalam proses penerapan model pembelajaran CIRC.
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
No Aspek yang diamati
Persentase Pertemuan Rata-
rata 1
2 3
4 1
Siswa tertib dan disiplin selama proses pembelajaran
66.67 80.95 71.43 80.95 75.00
2 Siswa memperhatikan apa yang sedang
dijelaskan guru 76.19 76.19 80.95 76.19
77.38 3
Siswa terlihat aktif dalam diskusi kelompok selama proses pembelajaran
berlangsung 80.95 76.19 85.71 90.48
83.33 4
Siswa memperhatikan penjelasan dari siswa lain yang mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya 61.90 71.43 71.43 76.19
70.24 5
Siswa memberikan tanggapan atas jawaban kelompok lain
80.95 85.71 76.19 80.95 80.95
6 Siswa memperhatikan tanggapan atau
penjelasan guru mengenai hasil diskusi kelompok siswa
76.19 85.71 80.95 90.48 83.33
7 Siswa terlibat dalam hal pengerjaan
lembar permasalahan atau LKS di kelas 90.48
100 100
100 97.62
8 Siswa dapat mempresentasikan
jawabannya dengan baik di dalam pembelajaran
66.67 66.67 66.67 66.67 66.67
9 Siswa dapat memberikan kesimpulan
atas pembelajaran yang telah dilakukan 66.67 66.67 66.67 66.67
66.67 Rata-rata
77.91
Seperti pada siklus I, skor lembar observasi ini digunakan sebagai bahan refleksi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dan untuk mengetahui
sejauh mana aktivitas siswa dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal ceritanya. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga melakukan
wawancara kepada siswa untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:
1 Siswa menyukai pembelajaran matematika dengan model pembelajaran
CIRC karena membiasakan siswa dalam melatih kemampuannya pada waktu mengerjakan soal dan juga membuat pelajaran matematika menjadi
pelajaran yang lebih menarik dan tidak membosankan. 2
Siswa tidak kesulitan ketika menyelesaikan masalah yang diberikan, karena terbiasa berpikir sendiri mencari polaaturan untuk menyelesaikan
masalah. Sekalipun ada kesulitan siswa dapat mendiskusikan dengan kelompoknya.
3 Siswa jadi lebih percaya terhadap kemampuannya sendiri dalam
menyelesaikan permasalahansoal yang diberikan. 4
Pembelajaran matematika dengan model pembelajara CIRC juga membuat siswa lebih aktif dan semangat dalam belajar matematika.
Angket siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran CIRC pada siklus II. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata
persentase siswa yang memberi respon positif selama 4 kali pertemuan sebesar 82,14, sedangkan siswa yang memberi respon negatif sebesar 17,86.
Rekapitulasi persentase respon siswa terhadap pembelajaran selama siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Dari Tabel 4.9 menunjukkan bahwa respon positif siswa selama pembelajaran sisklus II lebih besar dibandingkan pada siklus I. Hal ini berarti
sebagian besar siswa menyatakan respon yang positif terhadap model pembelajaran CIRC terus meningkat.